Updated: 7 Apr 2021     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

4 Tips Membuat Podcast Agar Bisa Menghasilkan Uang

  1. Home
  2. Podcast Blog

Podcast merupakan anak bontot dari broadcasting yang sampai saat ini masih menjadi sebuah lahan luas yang kita belum mengetahui dimana kita bisa memanennya. Memang sudah ada banyak perusahaan seperti box2box.id yang telah memonetisasi podcast sejak tahun 2018, namun apakah anda sekalian sadar bahwa ternyata tak perlu muluk-muluk untuk mulai memonetisasi podcastmu secara mandiri.

Terms memonetisasi secara mandiri pada produk digital yang anda miliki sudah banyak terjadi pada media-media lain seperti video dan blog. Namun hal ini nampaknya belum disadari betul oleh para pembuat podcast yang sampai saat ini masih menjadikan produksi podcast sebagai hobi.

Namun percayalah pada tim research Inavoice yang sedang meneliti tentang trend podcast khususnya di Indonesia. Coba lihatlah grafik dibawah ini.

Dengan melihat gambar yang kami ambil dari Google trend di atas, maka seharusnya anda menyadari bahwa podcast mulai berkembang di Indonesia sejak tahun 2018. Trend ini terus berkembang hingga tahun 2020 yang mana sempat mengalami penurunan trend dan kini kembali naik lagi.

Trend podcast di Indonesia kembali naik tidak bisa dilepaskan dari banyaknya hal yang dilakukan oleh Spotify (sebagai platform yang mempopulerkan podcast di Indonesia) untuk kembali meningkatkan performa podcastnya. Spotify sangat serius untuk mempopulerkan podcast dan membawanya menjadi next level media.

Keseriusan Spotify Pada Podcast

Apa aja sih yang dilakuin spotify buat naikin traffic podcast lagi? Beberapa yang dilakukan Spotify adalah mengakuisisi beberapa perusahan yang berhubungan dengan podcast seperti Anchor.fm dan juga perusahaan iklan digital Megaphone.

Anchor.fm diakuisisi dan menjadi aggregator / uploader podcast ke Spotify, sedangkan Megaphone yang merupakan perusahaan digital ads publisher didapuk untuk membantu Spotify mengembangan Streaming Ad Insertion (SAI).

Spotify tidak main-main dalam usahanya ekspansi ke ceruk podcast. Beberapa hal yang disebutkan di atas menurut mimin merupakan upaya Spotify untuk mengembalikan trend mendengarkan podcast, dan meningkatkan ketertarikan orang untuk memproduksi podcast sendiri.

Nah apa hal yang bisa kita tarik dari pemaparan di atas? Sebentar lagi podcast dapat di monetisasi. Apa sih arti monetisasi produk digital? Secara singkat, anda bisa mendapatkan uang dari produk digital yang anda produksi. Menarik Bukan?

Sebenarnya trend IM (Internet Money) atau digital monetization sudah berkembang dari tahun 2000an dengan berkembangnya google ads dan youtube ads. Blog dan Video telah merasakan bentuk IM ini. Kini Spotify sedang mengembangkan bentuk untuk memulai melakukan digital monetization pada podcast.

Kunci Utama Agar Podcast Anda Dapat Menghasilkan Uang

Kita harus belajar dari yang sudah terjadi pada blog dan video mengenai monetisasi digital. Apa yang paling penting untuk dipelajari? Kita harus mempelajari bahwa traffic pada produk digital yang kita produksi merupakan kunci agar kita bisa memonetisasi produk digital kita.

Tak dapat dipungkiri bahwa traffic merupakan hal yang penting untuk dapat memonetisasi produk digital kita. Inavoice.com sangat memahami akan pentingnya hal ini, maka dari itu kami pernah menuliskan 4 Cara Membuat Podcast Spotify Anda Memiliki Traffic Tinggi. Tips yang kami tuliskan adalah cara untuk mendapatkan traffic secara organic dan membuat podcast kalian lebih dikenal dan banyak pendengar.

Apa bukti bahwa traffic menjadi salah satu kunci agar produk digital anda bisa dimonetisasi? Mari kita ambil contoh youtube yang sudah melakukan monetisasi digital sejak lama. Persyaratan agar youtube channel dapat dimonetisasi adalah harus memiliki 4000 jam tayang dan 1000 subscriber. Dengan adanya hal ini, sangat terlihat bahwa traffic merupakan salah satu kunci penting agar produk digital anda bisa menghasilkan uang.

Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan selain traffic adalah kesesuaian target audiens anda melalui konten-konten yang anda buat. Pastikan bahwa konten yang anda buat memiliki target audiens dengan spesifikasi, letak geografis, dan segmentasi khusus yang menjadi pertimbangan advertiser dan publisher menayangkan iklan pada produk digital anda.

Contohnya, bila anda membuat podcast dengan topik utama edukasi kehamilan, dan memiliki target audiens khusus yaitu ibu-ibu yang sedang mengandung, maka advertiser yang memiliki produk sesuai dengan target audiens anda akan mempertimbangkan jumlah traffic dan data pendengar anda. Dan bila dirasa cukup mumpuni, maka mereka akan beriklan melalui podcast anda.

Lantas, apakah anda hanya memproduksi podcast dan menunggu Spotify selesai merancang program streaming ad insertion mereka? Tentu tidak. Ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk memulai monetisasi podcast anda secara mandiri. Nah bagaimana caranya? Yuk kita simak pembahasannya di bawah ini.

 

Tips Membuat Podcast Agar Bisa Menghasilkan Uang

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa traffic pendengar podcast anda adalah salah satu kunci agar dapat memonetisasi podcast anda tanpa harus menunggu Spotify yang masih dalam rancangan menggarap streaming ad insertion toolnya.

Anda bisa melakukan pengecheckan pada traffic anda melalui laman Spotify for Podcaster anda. Laman ini adalah laman ketika pertama kali anda memasukan RSS Feed dari Anchor.fm (atau dari aggregator lain) ke Spotify. Dari laman ini pula anda bisa mendapatkan data traffic pengguna podcast anda.

Dari jumlah traffic yang mendengarkan podcast anda, maka anda bisa menimang-nimang apakah podcast anda sudah pantas untuk diisi iklan secara manual. Lantas mungkin anda akan bertanya, berapa traffic yang pantas agar podcast anda dapat diiklankan? Jawabannya adalah tergantung pada diri anda sendiri. Karena ini benar-benar subjektif dan bukan merupakan tolak ukur yang diberikan oleh platform anda.

Bila anda sudah cukup yakin dengan traffic yang anda miliki, maka langkah pertama untuk melakukan self monetize adalah menghubungi berbagai perusahaan yang mungkin anda kenal untuk mengiklankan produk atau jasanya melalui podcast anda.

Anggaplah ini merupakan pitching, yang mana anda belum tentu bisa melakukan konversi pada brand yang anda tuju untuk beriklan pada podcast anda. Pastikan bahwa pitching ini dilengkapi dengan data yang dikemas secara menarik bisa melalui pitch board, video, atau bahkan bentuk presentasi. Olahlah data traffic anda sekreatif mungkin untuk menarik banyak brand agar mau beriklan pada podcast anda.

Beberapa keuntungan lain dari pengiklan yang iklannya langsung berada pada materi podcast yang kita unggah adalah, iklan tersebut akan bertahan sampai episode podcast harus diturunkan atau ditakedown oleh content creator. Dapat dikatakan bahwa iklan pada podcast merupakan bentuk iklan yang evergreen dan tidak seperti pada radio yang hanya sekejap saja kita mendengarnya.

Oke, lantas bila sudah ada client yang ingin beriklan pada podcast anda, apa yang harus anda lakukan? Anda harus memiliki beberapa tawaran atau ratecard untuk produk iklan yang ada pada podcast kalian. Beberapa produk iklan yang ada pada podcast bisa mengambil dari beberapa jenis iklan yang telah establish dari media Radio, karena sejatinya podcast adalah bentuk baru dari media Radio. Mari kita bahas satu persatu bentuk iklan yang dapat kita jual melalui podcast kita.

1. AdLibs

AdLibs merupakan bentuk iklan yang paling sering kita dengar melalui media radio dan paling populer. Hal ini bisa jadi karena Adlibs merupakan bentuk iklan dengan rate paling rendah di sebuah radio. Tentunya, podcast bisa saja menggunakan format iklan ini karena podcast merupakan bentuk baru dari radio yang masih menggunakan host sebagai central acaranya.

Adlibs adalah merupakan bentuk iklan pada media radio dengan ciri produk, jasa, event, dll yang diiklankan disebutkan secara langsung oleh penyiar radio dengan durasi kusus ditengah-tengah siaran. Paham kan mengapa iklan ini dibandrol dengan rate card paling rendah? Tentunya karena iklan bentuk ini kurang mendapat exposure dari audiens radio.

Contoh yang paling tepat untuk menggambarkan jenis iklan ini adalah, ditengah-tengah siaran host podcast menyebutkan ‘terima kasih pada [nama produk] yang telah mensponsori episode podcast kali ini’.

2. Iklan Spot

Iklan Spot atau yang juga dikenal sebagai spot ads adalah salah satu bentuk iklan yang juga dipopulerkan oleh media massa konvensional, salah satunya adalah radio. Jenis iklan ini bisa dilihat dari cirinya yaitu memberi placement pada jeda antar segmen pada radio.

Harga iklan spot pada radio beragam. Tergantung dari kapan iklan spot ini akan tayang di radio. Media radio sangat lekat dengan program prime time, yaitu program-program jagoan yang dibawakan oleh penyiar paling terkenal dan mendapatkan traffic paling banyak dari radio tersebut. Tentunya harga iklan spot pada jam prime time, dan harga iklan spot pada program non prime time berbeda.

Nah lantas bagaimana langkah yang paling tepat untuk menerapkan iklan jenis ini pada podcast anda? Tentunya adalah dengan menyesuaikan podcast anda dan membuat jeda antar segmen pada tiap episode yang ingin anda ‘jual’ pada advertiser.

Juga dengan membagi channel podcast anda menjadi beberapa sub topik yang masih relevan dengan topik utama dari podcast anda. Anda harus melihat pada sub topik apa yang paling mendapatkan traffic tinggi, sehingga anda bisa memberikan rate card berbeda didasarkan pada topik apa yang paling mendapatkan atensi tinggi dari pendengar anda.

Dengan adanya iklan spot pada podcast anda, anda bisa menambahkan jasa pembuatan iklan spot tersebut pada advertiser. Tentunya jasa pembuatan ini bisa dibandrol dengan harga paket agar para advertiser mau menggunakan jasa anda.

3. Talkshow Atau Interview

Ini adalah jenis iklan dengan rate tertinggi pada media radio. Untuk beriklan dengan menggunakan jenis iklan ini, biasanya advertiser meminta radio untuk menyediakan sebuah spot khusus agar perusahaan, produk, atau jasa mereka bisa diinterview oleh penyiar radio mereka pada sebuah program yang dirasa paling tepat dan melakukan bloking durasi sesuai dengan kesepakatan oleh radio tersebut.

Dengan menjadi pembicara pada sebuah interview, tentunya iklan ini memberikan benefit tertinggi karena audiens akan mendengar produk anda dalam durasi yang cukup panjang. Inilah mengapa iklan ini masuk dalam jajaran iklan radio dengan rate yang cukup tinggi.

Aplikasi iklan ini pada podcast cukup mudah, yaitu dengan mempersiapkan peralatan podcast yang proper, research tentang produk yang akan anda interview, dan undanglah advertiser untuk datang ke studio anda. Bahkan anda bisa menjual spot khusus untuk para calon advertiser dengan cara menjual satu episode penuh untuk mengiklankan produk mereka.

4. Visual Brand Placement

Loh, podcast kan produk audio, kenapa ada visual brand placement pada saran Inavoice.com? Tentu benar bahwa podcast merupakan produk audio, tapi kami pernah menulis bahwa untuk mendapatkan traffic yang tinggi, anda bisa menambah distribusi channle produk podcast anda tayang di beberapa platform termasuk youtube channel.
 
Dengan tayangnya produk podcast anda di youtube channel, maka anda bisa memberi iklan berjenis visual brand placement pada produk podcast anda. Apa sih visual brand placement? Dengan singkat visual brand placement adalah penempatan produk atau jasa yang keluar pada frame produk audio visual anda. Contohnya, anda bisa menaruh produk air mineral pada meja yang anda gunakan ketika anda merekam podcast.
 
Lantas bagaimana bila traffic tertinggi anda adalah melalui channel Spotify, sedangkan channel youtube anda kurang laku? Tentunya anda bisa mengkombinasi visual brand placement dengan Adlibs agar pendengar podcast anda juga bisa mendengarkan iklan pada platform podcast ini.

 

Sebenarnya banyak langkah-langkah kreatif yang bisa anda gunakan untuk memonetisasi podcast anda secara mandiri. Setidaknya ke empat hal di atas bisa menjadi acuan anda untuk memproduksi podcast yang tepat dan bisa mendapatkan pengiklan di dalamnya. Semoga artikel kali ini bisa menjadi acuan yang baik untuk anda mengembangkan bisnis audio anda.

 


Klik icon di atas untuk mengunduh artikel dalam bentuk pdf.