Updated: 18 Sep 2024     Author: Sasmitha     Comments: 0     English   |   Bahasa

Jangan Keliru! Ini Cara Jitu untuk Memilih Audio Interface

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table of Content
 
1. Apa Itu Audio Interface?
2. Gunakan Tips Ini untuk Memilih Audio Interface yang Tepat!
 
 
Ada banyak peralatan yang harus dipersiapkan untuk memulai karir sebagai voice over talent. Di antara berbagai piranti rekaman tersebut, kamu membutuhkan audio interface. Ini adalah alat penting untuk melakukan rekaman suara.
 
Jika kamu berpikir bahwa merekam suara cukup menggunakan HP, maka kamu salah! Dengan menggunakan audio interface dan komputer baik pc ataupun laptop, hasil rekaman bisa terdengar lebih bagus dan profesional. 
 
Sebenarnya, apa itu audio interface? Audio interface, sering juga disebut sebagai soundcard,  adalah perangkat yang digunakan untuk menghubungkan instrumen perekam suara seperti mikrofon dan alat musik lainnya ke komputer atau perangkat mobile. Alat ini bekerja dengan cara menerima sinyal audio input dan mengubah sinyal tersebut menjadi digital audio data
 
Meskipun audio interface adalah alat wajib dalam proses perekaman suara, tetapi masih banyak voice over talent yang tidak memahami apa itu audio interface dan bagaimana cara menggunakannya. Karena itulah, sangat penting untuk memahami seluk-beluk audio interface, khususnya bagi kamu yang ingin melakukan rekaman sendiri.
 
Karena ada banyak merek audio interface di pasaran, mungkin kamu akan kebingungan dalam memilih mana audio interface yang terbaik. Dalam memilih jenis audio interface tersebut, ada banyak hal yang harus kamu pertimbangkan. Agar tidak keliru membeli audio interface untuk proyek voice over-mu, Inavoice beberkan tips untuk memilih audio interface yang tepat. Simak ulasan lengkapnya, yuk!
 

Apa Itu Audio Interface?

Seperti yang sudah disinggung di atas, audio interface adalah alat utama untuk melakukan rekaman suara. Audio interface merupakan paket perlengkapan yang terdapat dalam sebuah boks kecil. Dalam boks tersebut terdapat analog to digital converter (ADC), pre amp, dan digital to analog converter (DAC). Jadi, itu benar-benar paket lengkap karena kamu hanya perlu mencolokkan mikrofon dan kabel ke dalam interface.
 
Secara umum, audio interface mempunyai dua fungsi utama berikut ini.
 
  • Audio interface berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi data digital. Kok, bisa? Jadi, suara kita bisa direkam di komputer setelah melewati banyak konversi. Suara adalah energi kinetik yang berupa gelombang suara. Kemudian, energi kinetik tersebut diubah menjadi energi listrik oleh mikrofon sebagai transducer. Selanjutnya, energi listrik tersebut disalurkan ke ADC (Analog to Digital Converter) dan menjadi data digital.
  • Audio interface juga berfungsi untuk mengubah data digital menjadi gelombang suara analog. Jika kamu ingin mengolah data audio yang sudah kamu rekam, maka kamu harus bisa mendengarkan suara tersebut. Di sinilah audio interface berperan sebagai Digital to Analog Converter (DAC). Fungsinya adalah untuk mengubah data digital menjadi sinyal analog.

 

Gunakan Tips Ini untuk Memilih Audio Interface yang Tepat!

Karena audio interface sangat krusial dalam voice over, maka voice actor perlu memilih audio interface yang tepat agar hasil rekaman menjadi bagus. Di sini, Inavoice berikan tips untuk kamu dalam memilih audio interface tersebut!
  • Kebutuhan Input

Untuk bisa menjadi seorang voice over talent, minimal dibutuhkan satu input mic (XLR channel). Ini digunakan untuk melakukan perekaman suara karena mikrofon menggunakan kabel semacam itu.
 
Jika kamu tidak hanya melakukan voice over, tetapi memainkan gitar atau cover lagu, maka kamu membutuhkan minimal dua channel. Satu channel berfungsi sebagai tempat mikrofon dan channel lainnya digunakan untuk instrumen musik yang digunakan.
  • Kebutuhan Output

Sudah paham dengan kebutuhan input? Sekarang, kita beralih ke kebutuhan output. Ini juga menjadi faktor penting dalam memilih audio interface. Ada beberapa jenis output audio interface yang bisa kamu pilih.
 
  • Headphone Out: Seperti namanya, output ini digunakan untuk headphone. Output tersebut menggunakan quarter inch jack (¼), atau disebut TRS jack. Jadi, jika kamu menggunakan headphone untuk playback monitoring system, maka headphone out wajib ada di audio interface-mu.
  • TRS: Output ini sama seperti jack headphone, tetapi line output-nya terdiri dari L (left) dan R (right). L digunakan untuk speaker kiri dan R untuk speaker kanan. Output ini bisa dipilih jika kamu menggunakan playback monitoring system berupa speaker dan speaker tersebut menggunakan TRS input.
  • RCA: Output ini berwarna merah dan putih. Output semacam ini sering ditemukan di DVD, PS1, dan VCD yang koneksinya masih menggunakan analog kabel RCA dengan warna merah, kuning, dan putih.
  • XLR: Output ini digunakan untuk speaker yang memiliki input berbentuk XLR connection.
 
Dari empat jenis output tersebut, mana yang paling bagus? Sebenarnya, tidak ada output audio interface yang lebih unggul dari yang lain karena pemilihan jenis output tergantung dari kebutuhan output audio interface-mu. Jadi, pastikan kamu sudah memahami kebutuhan output yang diinginkan saat memutuskan untuk membeli audio interface.
 
Sebagai contoh, kamu menggunakan headphone sebagai monitoring system utama, maka audio interface-mu harus mempunyai output headphone. Contoh lain, kamu ingin menggunakan speaker. Maka, kamu harus memastikan dulu seperti apa input speaker-nya. 
Jadi, bisa disimpulkan bahwa tidak ada input dan output yang paling bagus. Hanya saja, standar yang sering digunakan adalah output TRS atau XLR.
  • Phantom Power

Selain input dan output, kamu juga harus memastikan bahwa audio interface-mu mempunyai phantom power. Jika mikrofon yang kamu gunakan adalah microphone condenser dan kamu membeli audio interface yang tidak mempunyai phantom power, maka ini akan merepotkan. Kenapa? Karena microphone condenser membutuhkan phantom power untuk bisa digunakan.
 
Untuk voice actor yang menggunakan microphone dynamic, tidak ada salahnya untuk mempunyai audio interface yang memiliki phantom power. Siapa tahu, kan, kamu bisa secepatnya upgrade mikrofon yang menggunakan kondenser?
 
Ngomong-ngomong soal phantom power, seperti apa itu? Phantom power adalah daya listrik DC (direct current) yang dikirim menggunakan kabel mikrofon agar bisa mengoperasikan mikrofon dengan sirkuit elektronik aktif. Contohnya adalah microphone condenser. Biasanya, daya listrik yang digunakan adalah 48 V. 
  • Konektivitas

Konektivitas yang sering ditemui di pasar audio interface saat ini adalah USB audio interface. Namun, ada juga audio interface yang koneksinya bukan berupa USB seperti firewire interface dan ethernet based interface. Jadi, kamu perlu menyesuaikan jenis konektivitas tersebut dengan komputer yang kamu gunakan.
 
Jika konektivitas PC atau laptopmu menggunakan USB, maka gunakanlah USB. Jika konektivitas laptop atau komputermu mempunyai port USB dan port firewire, tetapi ada masalah pada USB-nya, maka gunakan firewire interface. Jika kamu ingin upgrade ke ethernet based interface, maka pastikan dulu bahwa motherboard atau komputermu bisa menggunakan ethernet.
 
Sekarang, kamu sudah paham cara-cara untuk memilih audio interface yang tepat, kan? Bukan masalah juga kalau saat ini kamu masih mengumpulkan dana untuk membeli audio interface atau membangun studio rekamanmu sendiri.
 
Nah, agar kamu tetap bisa produktif, kamu bisa menggunakan rental studio Inavoice sambil menunggu studiomu rampung atau menabung. Karena YOU DESERVE BETTER, Inavoice berikan pelayanan terbaik untuk para voice over talent. Bukan hanya pelayanan yang ramah, kamu juga tidak perlu ribet membawa peralatan rekaman apapun. Kamu hanya perlu datang, melakukan recording, dan mengambil data. Beres, deh!