Updated: 19 Aug 2021     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Mengintip Konten Voice Over Talent di Social Media

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Trend voice over Indonesia mengalami peningkatan yang sangat pesat. Tak dapat dipungkiri, peningkatan ini terjadi karena masyarakat Indonesia telah sadar bahwa bekerja sebagai talent voice over merupakan pekerjaan yang menyenangkan dan bisa dilakukan dari rumah.

Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel Inavoice.com Perkembangan Voice Over Indonesia : Dari Ferry Fadly Sampai Bimoky, berkembangnya trend voice over di Indonesia tak dapat lepas dari beberapa hal, yaitu :

1. Perkembangan industri kreatif di Indonesia
2. Terpaan perkembangan teknologi yang sangat memudahkan untuk merekam, baik audio maupun visual
3. Berkembangnya internet dan sosial media dalam kecepatan pemenuhan informasi dan kebutuhan aktualisasi diri di dalamnya
4. Munculnya banyak influencer sosial media pada niche voice over

4 hal inilah yang membuat profesi talenta pengisi suara menjadi profesi yang berkembang di mata masyarakat Indonesia akhir-akhir ini.

Selain itu, trend menjadi voice over talent di Indonesia juga meningkat setelah pandemi covid-19 merebak di Indonesia. Banyak orang yang ‘di rumahkan’, sehingga harus mencari-cari peluang lain dalam karirnya. Salah satunya adalah dengan menjadi profesi ini.

Menjadi talent voice over di tengah pandemi seperti ini tentunya menguntungkan. Bayangkan, anda tidak perlu keluar rumah, cukup memiliki alat perekam voice over (home studio), dan anda mulai bisa membuat sample voice over, mengirimkan pada agency voice over, atau bahkan marketplace pekerja kreatif seperti Fiverr, Voicebunny, ataupun Voices.

Hal-hal tersebut bisa anda lakukan tanpa keluar rumah, dan tentunya akan sangat mendukung protokol social distancing dalam penanganan wabah Covid-19 seperti saat ini.

Dengan semakin banyaknya aktivitas di rumah, dapat dipastikan bahwa konsumsi sosial media setiap orang akan meningkat. Begitu pula bagi voice over talent yang kini semakin memiliki waktu luang untuk berada dalam rumah, mereka akan mulai membuat banyak konten yang akan didistribusikan melalui sosial media.

Selain baik untuk perkembangan, yang mana untuk memiliki profesi ini dituntut untuk terus berlatih voice over dalam pembuatan content, secara tidak disadari, konten voice over talent yang ada di social media yang mereka buat akan menjadi bahan berjualan kepada para calon client.

Konten sosial media yang mereka buat seharusnya telah dipikirkan dengan matang, dan diproduksi dengan baik. Namun bila belum dapat diproduksi dengan baik (misal: menggunakan handphone dalam perekaman, ruang perekaman yang tidak kedap) hal tersebut tidak menjadi masalah yang berarti, karena mereka membuat konten bagi social media mereka sendiri, bukan untuk tujuan pembuatan sample voice over, lebih-lebih demo untuk audisi dengan client.

Lantas, konten-konten social media seperti apa sih yang sedang ngetrend untuk di produksi melalui sosial medianya? Beberapa akun talent voice over yang pernah mengerjakan project voice over selalu mengupdate pekerjaannya melalui sosial media. Bisa berupa video hasil jadi dari project yang telah dia kerjakan, atau foto aktifitas ketika mereka sedang mengerjakan voice over di dalam studio.

Namun bagi sebagian talent voice over pemula yang mungkin belum pernah mendapatkan job, ada beberapa jenis konten yang sering mereka buat. Konten-konten tersebut antara lain

Konten Voice Over Talent di Media

1. Cover Voice Over

Ini nih yang lagi rame banget dibuat konten oleh kebanyakan talent voice over. Cover voice over adalah mengcover atau merekam ulang produk voice over yang bisa kalian dapatkan melalui media / atau kanal distribusi voice over. Tentunya hal ini bisa diartikan sebagai merekam ulang voice over yang telah di produksi oleh orang lain dan menguploadnya ke sosial media voice over talent tersebut.

Lantas, apakah ada masalah mengenai hak cipta tentang hal ini? Tentu saja hal ini belum terpikirkan oleh negara. Bahkan standarisasi industri voice over pun belum dipikirkan, apalagi masalah hak cipta produk voice over. Hanya saja, ada baiknya sebagai vo talent, untuk melakukan pembuatan content ini ijin terlebih dahulu pada pembuat video atau voice overnya, mungkin pada PH atau agency iklan yang membuatnya. Hal ini ditujukan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama.

Namun mari kita breakdown apa keuntungan dan kekurangan dalam mengcover voice over. Keuntungannya yaitu bagi produk voice over yang dicover akan semakin luas distribusinya. Kebanyakan produk voice over yang dicover adalah iklan sebuah brand, yang mana tentunya distribusi iklannya jadi sangat luas.

Lantas apa kekurangannya? Kekurangan dalam melakukan cover voice over adalah, anda tidak dapat mengakui bahwa produk voice over yang anda cover adalah portofolio anda, dan secara etis anda tidak boleh menyertakan cover voice over ketika anda melakukan audisi untuk sebuah project.

Bagaimana bisa anda mengakui bahwa produk voice over tersebut adalah portofolio anda kalau sebuah brand atau production house yang membuatnya tidak mempercayakan pengerjaan voice over tersebut pada anda? Cover voice over hanya baik digunakan untuk content social media, dan secara etis anda tidak boleh mengirimkannya untuk pitching.

2. Dubbing Viral Video

Masih ingat seberapa viralnya Odading Mang Oleh kemarin? Banyak talent yang mendubbing video tersebut. Itulah yang disebut sebagai dubbing viral video. Bila disadari, mendubbing sebuah video dan membuatnya menjadi lucu sudah dilakukan sejak dulu. Masih ingat tayangan program Spontan di salah satu tv swasta dulu?

Sekarang dengan maraknya sosial media, dan setiap orang memiliki kebebasan untuk membuat konten, konten dubbing viral video ini menjadi salah satu pilihan untuk meningkatkan engagement. Tak jarang dubbing viral video ini dilakukan oleh talent profesional yang juga merupakan Instagram influencer dibidang voice over, yaitu Bimoky.

Keuntungan dalam mendubbing viral video adalah, selain kontennya yang lucu dan berkemungkinan untuk meningkatkan engagement, dengan melakukan dubbing viral video, voice over talent jadi memahami betapa sulitnya teknik lipsync. Teknik lipsync yang biasanya dilakukan dalam aktifitas ADR dan dubbing bisa dipelajari dalam pembuatan konten ini.

Lantas, kekurangan adalah, dubbing bukanlah bagian pekerjaan utama sebagai talenta pengisi suara. Dubbing merupakan pekerjaan Voice actor atau dubber, sehingga dengan melakukan latihan tersebut, teknik-teknik dalam voice over jarang ditemukan atau diperdalam.

Apakah membuat konten di atas kurang baik? Tentu tidak, di saat ini semua orang memiliki kebebasan dalam berkreasi. Baik melakukan cover voice over, atau dubbing viral video merupakan hal yang baik dilakukan oleh voice over talent untuk terus mengasah skill yang ingin mereka kembangkan.

Memang betul, tidak semua produk iklan, atau produk voice over dapat di cover, karena mungkin ada beberapa produsen yang tidak menginginkan hal tersebut untuk dilakukan, maka ada baiknya talent yang akan mengcover video tersebut mengirimkan surat permintaan, atau ijin untuk mengcover produk tersebut. Hal ini hanya untuk berjaga-jaga saja.

Saran kami adalah, bila anda ingin membuat konten, transcript lah video yang ada iklan atau produk voice over lain. Ubahlah script tersebut hingga menjadi sebuah bentuk baru, dan menjadi produk anda sendiri. Dengan hal ini, niscaya akan mengurangi permasalahan-permasalahan yang mungkin ditimbulkan mengenai izin cover voice over.