Voice Over Bukan Hanya Skill, Tapi Juga Fee yang Clear!
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Beberapa waktu lalu, ada sebuah komentar dari seorang Voice Over (VO) talent di konten Instagram Inavoice yang menyebutkan bahwa dirinya pernah dibayar dua kali oleh klien. Maksudnya, pembayaran fee dilakukan di bulan pertama dan bulan selanjutnya. Sebenarnya, kasus seperti ini sering terjadi dan pastinya pengisi suara jadi pihak yang dirugikan.
Sistem pembayaran yang tidak jelas menjadi alasan utama. Ketidakjelasan mengenai kapan fee dibayarkan adalah kesalahan yang umum dilakukan oleh para voice actor.
Karena itu, sebagai seorang pengisi suara, kamu perlu memahami pentingnya kejelasan pembayaran untuk jasa VO-mu. Di artikel ini, Inavoice akan membantumu untuk memahami bagaimana sistem pembayaran fee voice actor dan bagaimana kamu bisa menerapkannya ketika melakukan kontrak kerja sama dengan klien!
Mengapa Kebanyakan VO Talent Takut Meminta Kejelasan Pembayaran Fee kepada Klien?
Sebagai pengisi suara, pasti kamu ingin mendapatkan fee secepat mungkin. Namun di sisi lain, kamu merasa takut mengganggu klien dengan meminta kejelasan pembayaran fee tersebut. Kebanyakan voice actor merasa canggung ketika dihadapkan pada masalah ini karena:
- Hambatan Komunikasi: Kamu memang ingin meminta pembayaran honor, tetapi sulit sekali menemukan kata-kata yang tepat untuk menyampaikannya.
- Takut dengan Perubahan Sikap Klien: Klien adalah sumber pendapatanmu dan wajar jika kamu merasa takut mengganggunya. Jika menagih fee terus-menerus, kamu khawatir itu menjadikan klien tidak nyaman dan justru memutuskan kontrak secara sepihak.
- Tidak Adanya Kontrak Perjanjian: Dari awal, tidak ada kontrak perjanjian yang menjelaskan secara detail tentang sistem pembayaran fee pengisi suara. Ini menjadikanmu merasa cemas dengan fee yang tidak kunjung dibayarkan oleh klien. Tanpa kontrak yang jelas, kamu juga takut untuk meminta kejelasan karena khawatir klien akan membawa masalah itu ke ranah hukum.
Tenang, untuk mengatasi masalah tersebut, kamu bisa mengikuti tips berikut:
- Bersikap proaktif dengan menjelaskan ekspektasimu kepada klien sebelum proyek dilaksanakan.
- Jika memang klien melakukan keterlambatan pembayaran fee, kamu harus tetap tenang. Alih-alih marah, lebih baik kamu mengajak klien untuk mendiskusikan hal tersebut secara baik-baik.
- Sebaiknya kamu memberikan berbagai metode pembayaran untuk memudahkan klien dalam membayar fee-mu. Bukan tidak mungkin alasan klien terlambat membayar honormu karena kesulitan dalam melakukan pembayaran, kan?
- Untuk mengingatkan klien terkait keterlambatan pembayaran, kamu perlu melakukannya secara sopan. Ingat, jangan mengejutkan klien dengan pesan beruntun! Kamu hanya perlu mengirim email atau pesan teks sebagai reminder untuk klien.
Selain menerapkan tips tersebut, penting juga untuk menetapkan perjanjian yang jelas sejak awal. Oleh karena itu, dalam proyek voice over, kamu perlu menggunakan quotation, invoice, dan SPK (Surat Perjanjian Kerja) untuk melindungi hak-hakmu sebagai pengisi suara.
Apa Itu Quotation?
Quotation merupakan dokumen penawaran harga dari pengisi suara yang diberikan kepada klien. Karena itu, quotation dikenal juga sebagai surat penawaran dan terdiri dari komponen-komponen berikut:
- Rincian harga jasa VO
- Waktu pelaksanaan proyek
- Syarat pembayaran fee
- Tanggal kadaluarsa quotation
Fungsi utama dari quotation tersebut adalah untuk menginformasikan kepada klien mengenai deskripsi dan fee proyek VO. Hal ini dapat membantu klien untuk mengetahui harga pasti dari jasamu dan ketentuan lain yang mengatur kerja sama tersebut. Quotation ini harus dibuat dan diberikan kepada klien sebelum proyek dilaksanakan.
Invoice: Seperti Apa Itu?
Selain quotation, kamu juga membutuhkan invoice. Ini adalah dokumen yang berisi rincian transaksi antara VO talent dan klien. Biasanya, dokumen ini lebih dikenal sebagai faktur dan mencakup detail mengenai:
- Deskripsi proyek VO
- Fee
- Total biaya yang harus dibayarkan klien
- Tanggal transaksi
- Ketentuan pembayaran
Dalam transaksi bisnis apapun, invoice menjadi alat transaksi yang penting. Untuk konteks voice over, invoice wajib dibuat agar:
-
Memudahkan penghitungan keuntungan dan kerugian
-
Membangun kepercayaan klien karena invoice menjadi salah satu tolok ukur profesionalisme pengisi suara
-
Memudahkan proses pembayaran
Surat Perjanjian Kerja dalam Proyek Voice Over
Jasa voice over-mu itu merupakan bisnis dan bisnis yang baik adalah yang mempunyai sistem pembayaran yang jelas. Salah satu faktor kegagalan bisnis adalah tidak adanya perjanjian jelas yang mengatur semua transaksi bisnis, termasuk sistem pembayaran. Jadi, jika kamu tidak menerapkan sistem pembayaran yang jelas dalam kerja sama VO tersebut, bisa dipastikan bahwa jasamu itu tidak akan banyak dilirik klien.
Karena itu, kontrak perjanjian menjadi alat penting dalam transaksi bisnis apapun, termasuk kerja sama voice over. Kontrak ini berisi hal-hal substantif yang mengatur dan mengikat semua pihak dalam kerja sama tersebut untuk tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah disepakati. Nantinya, jika ada pihak yang melanggar perjanjian tersebut, maka pihak itu harus mendapatkan sanksi atau konsekuensi. Jadi, kontrak perjanjian inilah yang dapat melindungi karirmu sebagai seorang pengisi suara.
Singkatnya, kontrak perjanjian ini merupakan dokumen resmi yang menjelaskan dan menetapkan kesepakatan antara dua pihak (atau lebih) dalam suatu proyek voice over. Fungsinya adalah sebagai dasar hukum yang mengatur hak dan kewajiban dari kedua belah pihak yang terlibat dalam kerja sama tersebut.
Umumnya, kontrak perjanjian ini mempunyai elemen-elemen penting seperti:
- Identitas pihak-pihak yang terlibat dalam kerja sama yang meliputi nama, alamat, kontak.
- Detail tentang objek atau jenis kerja sama yang mencakup penjelasan tentang bentuk kerja sama, harga, dan waktu pelaksanaan.
- Ketentuan pembayaran berupa metode pembayaran, jangka waktu pembayaran, jumlah fee yang dibayarkan, serta syarat dan ketentuan yang relevan dengan kerja sama tersebut.
- Prosedur penyelesaian sengketa.
Oleh sebab itu, kamu perlu membuat kontrak perjanjian yang jelas dan detail. Biasanya, kontrak perjanjian itu disebut juga sebagai SPK (Surat Perjanjian Kerja) yang menjadi alat untuk memitigasi berbagai hal yang dapat merugikan pengisi suara maupun klien di kemudian hari.
Jadi, sekarang kamu perlu membuat quotation, invoice, dan SPK sebelum mulai mengerjakan proyek VO. Dalam tiga dokumen tersebut, pastikan kamu menjelaskan dengan detail waktu pembayaran. Apakah setelah 30 hari setelah proyek VO selesai dikerjakan? Apakah harus dibayarkan dengan sistem DP? Atau menggunakan sistem final payment?
Oleh sebab itu, pilihlah sistem pembayaran yang menguntungkanmu. Namun, pastikan juga bahwa klien tidak keberatan dalam memenuhi sistem pembayaran tersebut.
Dokumen-dokumen itu juga dapat membantumu untuk memberikan reminder kepada klien. Namun, sebaiknya kamu juga bisa menjelaskan kembali tentang pembayaran fee via email atau Whatsapp. Pada pesan tersebut, jelaskan secara rinci tentang terms and condition pembayaran.
Jika kamu masih bingung dengan quotation dan invoice dalam proyek voice over, sebaiknya kamu mencari tahu lebih dalam di konten Instagram Inavoice. Dalam konten berjudul “Petualangan Share Invoice”, kamu bisa mengetahui lebih jauh tentang apa itu invoice dan bagaimana memberikan invoice tersebut kepada klien.
Jadi, yuk, follow Instagram Inavoice, cek konten tersebut, dan jangan mau lagi dipermainkan oleh klien karena YOU DESERVE BETTER!