Updated: 28 Jun 2022     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Challenge: Sebuah Metode Baru untuk Promosi?

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Menjadi seorang voice over talent mungkin terdengar seperti pekerjaan impian bagi banyak orang: tampil tanpa harus menunjukkan wajah atau menghafal dialog, tetapi tetap berhasil memikat orang hanya melalui medium suara. Tidak hanya di industri voice over Indonesia saja, ternyata perkembangan keinginan seseorang untuk menjadi voice actor, ataupun yang lebih dikenal di Indonesia sebagai pengisi suara, terjadi juga di beberapa negara maju. Apa penyebabnya?

Table Of Content

1. Voice Over dan Media Sosial Sebagai Kombinasi Ideal
2. Voice Over Sebagai Media Promosi
3. Voice Over Challenge: Metode Mudah Merekrut Voice Over Talent?
4. Voice Over Challenge: Untung atau Buntung?
 
Henry Lennon
Co-Founder Inavoice
 

Akhir-akhir ini, banyak pengguna aplikasi TikTok yang telah menguji kemampuan mereka untuk melihat apakah mereka dapat menjadikan voice over sebagai pekerjaan profesional. Tentu saja hal ini merupakan bagian dari tren baru yang telah menyebar ke seluruh aplikasi tersebut atau yang lebih populer disebut dengan #fyp.

Adalah Adam Kirschner, seorang musisi dan salah satu voice over influencer dari Kanada yang memulai sebuah tantangan kepada para followersnya. Dalam video yang ia beri judul "Commercial Voiceover Challenge", ia meminta para TikTokers untuk mencoba sebuah tantangan untuk melakukan empat voice over komersial yang berbeda dalam waktu kurang dari satu menit. Kirschner mendorong orang untuk berduet dengan videonya dengan cara membaca salinan naskah yang muncul di layar. Hingga saat ini, video tersebut telah ditonton lebih dari 2,4 juta kali.

 

Saking populernya challenge ini, tidak hanya TikTokers (sebutan untuk para pengguna TikTok) yang belum pernah masuk ke bilik rekaman suara yang mencobanya, beberapa aktor suara profesional juga mengikuti tren tersebut, salah satu yang juga meraih banyak viewers adalah Shelby Young, seorang voice over talent dari Amerika Serikat yang terkenal sebagai pengisi suara Princess Leia dalam serial TV Star Wars: Forces of Destiny.

 

Voice Over dan Media Sosial Sebagai Kombinasi Ideal

Cukup aman untuk mengatakan bahwa kebanyakan orang saat ini memiliki semacam “kecanduan” media sosial yang biasanya mereka gunakan untuk mengunggah gambar dan video, dan kami yakin banyak dari kamu tahu kalau itu sangat efektif jika digunakan dengan benar untuk membantu mempromosikan diri atau menemukan orang yang seperti berpikiran sama dari seluruh dunia. Jadi, kalau kamu adalah seorang voice over talent, atau seseorang yang sedang meniti karir untuk menjadi seorang aktor suara profesional, atau bahkan platform seperti Instagram, TikTok, atau Twitter adalah alat yang dapat kamu gunakan untuk mendapatkan keuntungan besar! Dan kabar baiknya, itu semua gratis!

 
 

Salah satu contoh yang tepat dan menarik untuk menggunakan platform ini untuk menunjukkan kemajuanmu sebagai voice over talent adalah dengan membuat atau mengikuti video challenge voice over seperti yang kami tuliskan di atas. Hal ini bisa jadi kegiatan yang sangat menyenangkan dan gratis untuk menemukan orang lain dengan minat yang sama sambil berlatih.

Kalau kamu baru memulai voice over, cobalah beberapa di antaranya. Sangat mudah untuk menemukan video seperti itu di TikTok, kamu bisa mencari “voice over challenge”. Tidak peduli apa pun levelmu, dengan tantangan video yang cepat seperti ini, kamu tentu tidak punya banyak waktu untuk berpikir, yang perlu kamu lakukan adalah membaca dan bersenang-senang. Ini semua tentang melakukan yang terbaik yang bisa kamu lakukan dengan apa yang kamu miliki, dan ketika ini mudah dan menyenangkan, mengapa tidak?

 

Voice Over Sebagai Media Promosi

Ada banyak sekali genre di dalam voice over. Seorang voice over talent bisa masuk ke dalam animasi, iklan, radio atau bahkan sebagai alat untuk promosi. Voice over untuk promosi, adalah jenis voice over yang terus berkembang. Setelah era keemasan radio dan TV, munculnya platform streaming digital seperti YouTube, Netflix dan Amazon prime telah menantang industri ini untuk lebih cepat beradaptasi dengan cara baru mempromosikan konten kepada audiens mereka.

Promosi melalui voice voer sangat menyenangkan untuk dilakukan karena memungkinkan para talent untuk bermain-main dengan kepribadian dan sifat yang berbeda yang sering tersembunyi dalam suara komersial yang khas. Seorang voice over talent harus mampu mempertahankan energi, irama, dan infleksi yang konsisten yang tidak mereka kenal sebelumnya.

 
 
Menggunakan voice over sebagai media untuk promosi juga membuat sebuah brand atau produk menjadi jauh lebih berenergi. Kamu bisa mencoba mempromosikan penjualan, meningkatkan investasi, menawarkan instruksi, atau memberikan saran tentang produk dan layanan yang kamu miliki yang juga akan membantu menciptakan jaringan peminat baru pada brandmu, atau mungkin kamu juga bisa hanya membuat “audio branding” untuk perusahaanmu.

Jika kamu adalah seorang pemilik bisnis, tidak diragukan lagi, kamu harus terus mencari cara yang lebih baik dan lebih inovatif untuk membuat bisnismu semakin terlihat. Tetapi apakah kamu melakukan cukup effort untuk membuat bisnismu didengar? Suara khas yang mempromosikan produk dan jasamu mungkin adalah jawaban soal apa yang dibutuhkan untuk memotong hiruk-pikuk visual yang semakin banal, karena terlepas dari kemajuan teknologi, masih belum ada pengganti yang tepat untuk bakat voice over, dan di situlah voice over talent profesional benar-benar dapat diandalkan untuk menjual brand yang kamu miliki.

 

Voice Over Challenge: Metode Mudah Merekrut Voice Over Talent?

Ketika berbicara tentang mendapatkan suara terbaik untuk promosi bisnis, persoalannya seringkali adalah permainan angka. Klien perlu mencari dan menghubungi banyak voice over talent yang tersebar di berbagai sudut internet untuk mendapatkan suara yang mereka inginkan. Itulah kenapa, media sosial bisa menjadi salah satu solusi terbaik bagi klien.
 
Kita semua akrab dengan pepatah showbiz klasik: “Ini bukan tentang apa yang Anda ketahui, tetapi siapa yang Anda kenal”. Saat kamu mulai menyadari pentingnya voice over sebagai medium promosi bisnismu, kamu perlu mempertimbangkan kalimat baru yang harus ditambahkan dalam pepatah tersebut, sebagai konsekuensi dari era digital dan internet: “ini tentang dengan siapa Anda terhubung, baik offline, atau pun online. Siapa yang kamu kenal? Siapa yang 'mengikuti' Anda?”
 
Memanfaatkan platform seperti TikTok, Instagram, dan Twitter akan sangat memudahkan klien untuk menemukan ratusan “suara emas” yang bisa direkrut atau dipakai jasanya sebagai pengisi suara untuk promosi bisnis, ditambah dengan datangnya tren voice over challenge yang kian hari kian ramai, tentu menjadi satu keuntungan sendiri bagi para klien. Mereka secara tidak langsung melakukan “audisi terbuka” terhadap para calon voice over talent. Bahkan bukan tidak mungkin klien bisa menemukan voice over talent yang masih “raw” dan belum terasah, tetapi memiliki basic suara yang baik, sehingga bisa menjadi voice signature untuk brand mereka, dan biasanya kebanyakan dari mereka yang belum profesional, tidak mengerti banyak soal rate untuk jasa suara. Ini memang terdengar ironis, tapi juga bisa membantu bisnismu untuk memangkas sekian persen budget marketing menggunakan voice over.
 
Namun di balik gemerlapnya tren voice over challenge ini, pasti akan ada banyak masalah yang ditemui oleh klien. Misalnya, berapa jumlah peserta voice over challenge yang mengupload video mereka untuk satu judul tantangan? Meskipun terlihat menguntungkan karena klien bisa membuat sebuah audisi gratis, tapi tentu perlu waktu yang sangat banyak untuk memilah satu-persatu peserta challenge tersebut. Belum lagi distraksi dari para netizen lain yang hanya ingin “riding the waves” seperti yang sudah-sudah, banyak sekali orang-orang yang mengunggah video atau informasi lain yang sama sekali tidak berhubungan dengan tren yang sedang berlangsung. Mereka hanya ingin memasang hashtag yang sedang populer untuk mendapatkan atensi ke profil mereka sendiri. Tentu saja distraksi seperti itu akan semakin mempersulit para klien yang ingin mencoba voice over challenge sebagai cara menemukan suara yang tepat untuk bisnis mereka.

 

Voice Over Challenge: Untung atau Buntung?

Sangat bagus untuk menunjukkan dirimu keluar dan membuat orang lain mengerti tentang apa yang kamu lakukan, tetap up to date dengan tren dan project yang sedang kamu kerjakan. Langkah tersebut adalah cara terbaik untuk memasarkan dirimu secara gratis ke komunitas yang kamu miliki dan berpeluang untuk mendapatkan project baru.

Media sosial adalah tentang bagaimana kamu sebagai voice over talent tetap terhubung dengan komunitas online yang kamu miliki, dan tentu saja hal tersebut bisa menjadi alat yang ampuh di industri voice over. Tentu saja dengan berbagai macam cara. Buatlah apapun yang kamu bagikan dengan sentuhan kreativitas. Ada berbagai hal yang bisa kamu posting untuk membuat orang mengetahui apa yang sedang kamu lakukan dan jenis project suara yang kamu kerjakan. Tentu saja tren voice over challenge bisa sangat membantu untuk mendongkrak popularitas sosial media yang kamu miliki. Tidak jarang kamu bisa menemukan project voice over melalui tren tersebut. Karena internet adalah dunia tanpa batas. Satu video, katakanlah voice over challenge yang kamu unggah hari ini, di sini, bisa saja ditonton oleh orang di ujung dunia yang lain. Kesempatan untuk didengar lebih banyak audiens dan ditemukan oleh berbagai macam klien dengan segala project yang mereka miliki, jelas akan bertambah.
 
Tetapi hal yang harus disadari adalah, dengan semakin populernya tren voice over challenge, maka semakin banyak pula orang-orang di luar sana yang tertarik untuk mencoba dan menjadi aktor suara dadakan. Tentu saja bagi klien ini adalah hal yang sangat menguntungkan, karena selain mereka bisa dengan mudah memilih berbagai macam sample suara, klien juga tidak akan terlalu memusingkan harga yang diajukan oleh para talent tersebut.
 
Yaa.. Mungkin anda telah memahami bahwa konsep dasar voice over challenge adalah, merekrut banyak voice over talent untuk mengikuti ajang tersebut, mempromosikan product di dalamnya, dan memperkenalkan produk tersebut pada jejaring sosial anda. Tentunya, secara gratis (atau mungkin dengan imbalan hadiah tertentu).
 
Namun, apakah cara ini salah? Tentu tidak, hal ini dapat dikatakan sebagai metode baru dalam promosi sebuah product ataupun proses branding. Pun, kesediaan mengikuti voice over challenge ini merupakan kesadaran sendiri dari para voice over talent. Bagi voice over talent, tentu akan sangat menyebalkan jika suaramu tidak dihargai dengan semestinya, namun harus benar-benar sadar bahwa, dengan mengikuti trend ini, tentunya, anda telah menyetujui semua terms dan condition yang ada.

*** 

Tren yang sedang viral biasanya bersifat seperti gelembung sabun. Ia membesar dan semakin membesar, namun pada akhirnya pecah juga. Begitu pula dengan tren semacam voice over challenge ini. Banyak voice over talent yang lebih fokus terhadap apa yang bisa mereka lakukan untuk mengikuti tren tersebut dan menjadi viral demi popularitas semata. Kadang mereka lupa untuk bertahan di dalam industri voice over, mereka harus meniti karir dengan waktu dan tenaga yang tidak sedikit karena voice over talent adalah karir panjang yang tidak bisa diciptakan dalam semalam.
 
Tren voice over challenge sangat baik untuk dilakukan apabila kamu bisa memanfaatkannya sebagai langkah pembelajaran dari latihan vokal yang kamu lakukan. Namun bisa jadi buruk juga kalau kamu terjebak di kata-kata “viral” dan “populer” saja.