Updated: 6 Nov 2024     Author: Indah Hikma     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Dalam Industri Film Hollywood: Dari Trailer Sampai Isi Film

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
 
Industri voice over Indonesia memberikan sumbangsih besar terhadap perfilman. Sebagai bagian dari produksi, hampir setiap genre film menggunakan voice over sebagai media penceritaan, memberikan pandangan lebih mendalam serta pembangunan karakter. 
 
Teknik ini bahkan telah diaplikasikan sejak lama oleh industri perfilman Hollywood sebagai peluang untuk berkomunikasi langsung dengan penonton. Tidak heran bila baik di masa dulu dan sekarang, film-film produksi Hollywood begitu memikat audiens seluruh dunia. 
 
Nah, pada ulasan kali ini Inavoice akan mengajak kamu untuk menyelami lebih dalam mengenai sejarah voice over hingga penggunaannya pada beberapa elemen film Hollywood. Mari simak bersama!
 

Sejarah voice over dalam film Hollywood

Sejarah voice over dalam industri perfilman Hollywood dimulai dari Walt Disney pada tahun 1928. Ia menggunakan suaranya sendiri untuk mengisi karakter Mickey Mouse di Steamboat Willie. 
 
Meskipun teknik voice over (dalam hal ini kedepannya disebut sebagai dubbing) ditemukan pada tahun 1900, namun Walt Disney dipercaya sebagai orang yang pertama kali mensinkronisasikan sulih suara dalam animasi. 
 
Merujuk pada keberhasilan voice over pada Mickey Mouse, nama Mel Blanc kemudian melambung sebagai salah satu voice actor yang berhasil menghidupkan karakter Bugs Bunny. Disusul oleh Leon Schlesinger Productions yang sukses merilis Looney Toons. 
 
Setelah kesuksesannya sebagai voice actor di industri animasi Hollywood, Mel Blanc meminta kenaikan gaji, namun Leon Schlesinger menolak. Sebagai kompromi, Blanc akhirnya mengajukan jika namanya muncul di kredit. Beruntungnya, hal itu dikabulkan. 
 
Akibatnya, Mel Blanc menjadi voice actor yang begitu terkenal di industri film Hollywood. Itulah alasan mengapa voice actor diberi pengakuan atas karyanya hingga saat ini. 
 
Singkat cerita, pada kisaran tahun 60-an setelah banyaknya karakter animasi bermunculan, terjadi peningkatan permintaan voice over. Teknik ini bahkan mulai digunakan untuk proyek trailer, promo dan iklan. 
 
Don LaFontaine melakukan rekaman voice over pertama kalinya pada tahun 1962 untuk sebuah trailer film. Gebrakan baru itu akhirnya memicu tren besar dalam pemasaran film, sehingga bukan lagi identik dengan animasi. 
 
Berbagai trailer film Hollywood dirilis dan ditayangkan sejak saat itu. Hal tersebut menjadikan voice over sebagai alat yang ampuh untuk pemasaran dalam industri hiburan hingga saat ini. 
 

Dimana saja voice over dalam film digunakan?

Dalam perkembangannya, voice over sangat berperan dalam industri film Hollywood. Menambahkannya sebagai bagian dari produksi, memberikan warna baru terhadap penceritaan. 
 
 
Kini voice over diaplikasikan pada dua part penting dalam film, yakni trailer dan isi. Bagaimana perbedaannya di masing-masing bagian tersebut? 
 

Trailer film 

Voice over yang bagus untuk trailer membangkitkan rasa penasaran audiens. Suara biasanya ditambahkan pada potongan video film yang hanya menampilkan bagian-bagian menarik sebagai cara mempromosikannya melalui media visual. 
 
Voice over pada trailer dimulai di awal video sebagai pembuka guna menggiring audiens ke potongan klip selanjutnya. Seringkali kali ditambahkan pula teks pendukung, sehingga menggugah keingintahuan. Di akhir, voice actor juga turut menyebutkan tanggal perilisan film sebagai penegas. 
 
Secara singkat, formula voice over pada film begini: 
 
  1. Mulai dengan pernyataan menarik
  2. Menjelaskan cerita atau ide film
  3. Diakhiri pertanyaan dan ucapan menarik untuk mengajak audiens menonton
 
Cuplikan trailer film umumnya berdurasi sekitar dua menit. Meskipun hanya sebentar, namun itu sudah cukup menarik perhatian audiens tanpa memaparkan keseluruhan cerita. 
 

Isi film

Berbeda dengan trailer, voice over pada isi film tidak lagi digunakan dengan nada persuasif. Memasuki part ini, justru fungsinya untuk menceritakan kisah, memberikan pandangan lebih dalam hingga bertindak menarasikan. 
 
Lebih lanjut, voice over pada isi film berfungsi untuk beberapa poin di bawah ini:
 
  • Karakterisasi

Teknik voice over untuk karakterisasi berfungsi memberikan kepribadian terhadap tokoh yang terlibat di dalamnya. Biasanya penokohan berupa narasi yang diucapkan langsung atau dialog. 
 
  • Bagian dari kreativitas

Voice over pada isi film terkadang digunakan sebagai bagian dari kreativitas. Misalnya merefleksikan masa lalu tokoh, menambahkan pendapat orang dalam cerita hingga menarasikan secara lengkap mengenai peristiwa. 
 
Dalam praktiknya, teknik ini dimanfaatkan untuk menciptakan efek mendongeng oleh karakter atau narator. Terkadang juga turut membantu kesinambungan kisah di dalamnya agar penonton mendapatkan pemahaman lebih baik. 
 

Kenapa trailer film menggunakan voice over

Trailer film merupakan potongan klip dari film yang menunjukkan adegan-adegan tertentu. Jika dalam sejarah dibubuhkan voice over untuk keseluruhan video berdurasi sekitar 2 menit, namun kini sudah mengalami pergeseran. 
 
Dalam artian, voice over seringkali tidak digunakan pada keseluruhan video trailer. Biasanya hanya di awal sebagai pengenalan, beberapa part penting yang bertujuan menggugah rasa penasaran atau penjelasan mengenai kapan dan di mana tayangnya. 
 
Sementara selebihnya yakni berupa percakapan-percakapan penting dalam film yang juga dibarengi oleh potongan video. Bagaimanapun penggunaannya, voice over tetap dibutuhkan sebab ini merupakan bagian dari iklan yang berfungsi sebagai pemasaran. 
 

Trailer adalah iklan dari film 

Trailer film terdiri dari tiga elemen utama, yakni musik, efek dan suara. Paduan ini memberikan dampak persuasif sekaligus dramatis, sehingga mengundang perhatian audiens. 
 
Seperti dilansir dari artikel bertajuk Should You Use Voice-Overs for Your Game Trailer/Preview, beberapa penelitian menunjukkan bahwa 76% video promo akan lebih mudah dipahami bila menyertakan audio. Dengan demikian, menambahkan voice over pada trailer merupakan pilihan jitu.
 
Selain itu, menyertakan voice over pada trailer film dapat memberikan gambaran cerita sekaligus mengomunikasikan langsung kepada audiens apa yang terjadi, siapa saja karakternya, dan bagaimana kelanjutan ceritanya. 
 
Oleh sebab itu, trailer sebenarnya merupakan iklan dari film yang disebarkan sebagai bagian dari strategi pemasaran. Itulah mengapa, ini ditayangkan sejak jauh hari sebelum film resmi rilis di berbagai bioskop. 
 

Perbedaan penggunaan voice over dalam trailer film dulu dan sekarang

Seperti dijelaskan diatas bahwa tren trailer film dimulai dari Don LaFontaine. Seiring bertambahnya tahun, konsep voice over pada trailer mulai mengalami perubahan drastis. 
 
Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti misalnya tren, teknologi, inovasi serta kreativitas. Sebagai gambaran evolusi voice over pada trailer film, berikut ini tahapan sejarahnya dimulai dari era keemasan, VOD hingga munculnya talent masa kini.   
 

Era keemasan “God’s Voice” dalam trailer film

Meskipun tren trailer film mulai muncul pada tahun 60-an, namun nyatanya seperti dilansir dari artikel berjudul Compare: Movie Trailers Back Then and Now, trailer pertama kali dirilis untuk drama musikal The Pleasure Seekers di Amerika. 
 
Akan tetapi, trailer dengan voice over baru muncul di tahun 60-an, dengan Don LaFontaine sebagai talent-nya. Kepopulerannya yang melambung dalam dunia sulih suara, membuatnya dijuluki sebagai God’s Voice. 
 
Sejak saat itu pula, trailer film yang menggunakan suara sang God’s Voice digadang-gadang pasti menuai sukses. Terbukti, deretan film Hollywood seperti Die Hard, Speed, Batman Return, Terminator dan lain sebagainya berhasil mencuri hati audiens lewat cuplikan singkat. 
 
Era keemasan God’s Voice adalah titik paling gemilang bagi industri voice over. Sebagai talent andalan, Don LaFontaine bahkan sudah mengisi lebih dari 5000 trailer film Hollywood dan lebih dari 100.000 iklan televisi. 
 

Perkembangan industri film, dari teater menuju VOD

Bila ditelusuri kembali, sejarah trailer bermula dari Marcus Loew, salah satu pendiri studio film MGM. Loew mempekerjakan Nils Granlund sebagai manajer periklanan yang kemudian menciptakan trailer teater pertama di tahun 1912. 
 
Menariknya, trailer tersebut bukan untuk sebuah film, melainkan musikal Broadway. Granlund mengedit cuplikan para aktor saat latihan dan memutarnya setelah penayangan featured film
 
Pada tahun 1930-an, saat budaya menonton di bioskop mulai naik, salah satu cara untuk menggaet penonton adalah membuat trailer yang ditayangkan sebelum film diputar. Namun sekitar tahun 1950-an, banyak film dipromosikan dengan trailer yang semakin panjang, seperti Ben-Hur. 
 
Hingga akhirnya pada tahun 1960-an, sutradara Stanley Kubrick menyewa desainer grafis Pablo Ferro untuk mengedit trailer satire berjudul Dr. Strangelove. Pada dasarnya, cuplikan ini merupakan versi ringkas dari film yang dipromosikan, mengungkapkan adegan-adegan kunci yang dibubuhkan voice over, serta meringkas plot sedemikian rupa. 
 
Sejak itu, trailer film mulai berkembang dengan menambahkan musik soundtrack dan voice over yang begitu menggelegar, sehingga membuat calon penonton merasa penasaran. 
 
Trailer film juga pada akhirnya ditayangkan di iklan televisi dan dibuat versi audio untuk radio. Teknik semacam ini terus berlanjut hingga ke tahun 90 dan 2000-an awal sebelum platform media sosial dan aplikasi lahir. 
 
Perkembangan trailer zaman sekarang justru terbilang lebih kreatif. Cuplikan film menghadirkan dialog-dialog penting dari suatu adegan. Kemudian dikolaborasikan dengan voice over untuk menarasikan permulaan dan akhir video sebagai informasi kapan dan dimana film ditayangkan. 
 
Beberapa bahkan dibubuhkan musik soundtrack sebagai pembangkit suasana dan mengajak penonton untuk menebak-nebak alur kisah. Pada akhirnya, promosi film semacam ini turut mengiklan dua komponen yakni film dan musik soundtrack
 
Sebagai gebrakan serta memasuki era teknologi yang begitu masiv, menonton film kini bisa dilakukan di rumah berkat lahirnya Video on Demand (VOD), platform seperti Netflix, Amazon Prime dan Disney+. Terobosan baru ini memungkinkan untuk menjangkau khalayak global. 
 
Platform VOD juga menawarkan lebih banyak kebebasan dan fleksibilitas karena memiliki sedikit batasan pada genre, durasi dan gaya penyajian. Ini juga memberikan beragam format, seperti episodik, interaktif atau dokumenter. 
 
Trailer untuk VOD mengalami perubahan secara drastis. Sedikit berbeda dengan trailer film bioskop, cuplikan video on demand seringkali tanpa voice over, sehingga hanya ada potongan adegan dan dialog. Beberapa ditambahkan teks untuk menceritakan sedikit kisah serta spoiler
 
Pada perkembangannya, trailer VOD cukup sering menampilkan semua momen terbaik dari film. Ada pula yang mengecoh penonton dengan adegan-adegan penuh teka-teki, namun ini adalah point penting bagaimana menggaet mereka untuk menonton.
 
Sementara trailer sebagai alat pemasaran tidak melulu ditayangkan di televisi atau radio. Trailer VOD lebih bebas melenggang di berbagai platform media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok hingga Youtube.
 

Perkembangan industri voice over, bertambahnya talent karena kemudahan akses rekaman

Perkembangan industri film juga turut memajukan bidang voice over. Keduanya merupakan satu paket sejak puluhan tahun lalu hingga saat ini. 
 
Film yang kini didukung oleh teknologi semakin membutuhkan pengisi suara untuk beberapa bagian penting, mulai dari trailer, isi cerita, narasi sampai penambahan suara hati. Menariknya, beberapa genre film menampilkan aksen daerah guna menonjolkan penokohan.
 
Itulah mengapa voice over talent dari berbagai daerah dengan aksen kental dibutuhkan. Terlebih, trailer yang ditayangkan di berbagai platform seringkali membutuhkan pengisi suara yang fleksibel atau disesuaikan dengan audiens masing-masing. 
 
Bersamaan dengan tumbuhnya film, jumlah voice over talent juga makin bertambah. Agensi voice over sekelas Inavoice sendiri saat ini telah menaungi 200 talent dari 30 negara. 
 
Jumlah tersebut juga didorong oleh faktor mudahnya akses rekaman. Meskipun agensi menyediakan ruang studio berstandar broadcast, namun mereka yang tinggal jauh bisa juga melakukan recording secara mandiri dengan hasil berkualitas. Tentu saja, itu didukung pula oleh peralatan mumpuni, seperti mikrofon, soundcard, headphone, pop filter, PC atau laptop, stand book, hingga digital audio workstation (DAW).
 
 

Fungsi voice over dalam isi alur cerita

Ada beberapa bagian film yang bisa dibubuhkan voice over, salah satunya ialah isi alur cerita. Bila diaplikasikan secara benar, maka akan semakin menyempurnakan kisah. 
 
Jika dianalogikan begini, manusia senantiasa bercerita sepanjang waktu. Jadi masuk akal bila karakter dalam film juga bercerita. Melihat tayangan secara visual saja kurang menarik. Sebab penonton hanya disajikan gambar serta dialog, tanpa adanya informasi tambahan mengenai alur atau pendapat dari tokoh yang terlibat. Disinilah voice over kemudian ditambahkan. 
 
Contohnya seperti tayangan National Treasure. Kakek Ben menceritakan kisah harta karun templar. Sementara penonton melihat apa yang dibicarakan di layar dengan serangkaian kilas balik. Suara voice over mendukung video dan membawa mereka pada alur cerita yang mudah dipahami. 
 

Kapan film menggunakan voice over dalam isi alur cerita?

Penggunaan voice over dalam isi alur cerita memberikan nuansa tersendiri. Penonton disajikan dengan gambar visual sambil mendengarkan suara voice over menceritakan kisah.

Paduan visual dan voice over dalam isi alur cerita memberikan kesempatan bagi audiens untuk mencerna apa yang sedang terjadi di layar. Ini juga membangkitkan mood serta emosi, sehingga penceritaan tampak nyata. 
 
Namun sebenarnya, penggunaan voice over dalam isi alur cerita ada di dua bagian penting, yakni:
 

Sebagai POV karakter dalam film

Kehadiran voice over dalam film bisa diaplikasikan sebagai sudut pandang. Dari sini dapat memengaruhi kemampuan bercerita dan bagaimana menyajikan kata-kata kepada audiens, baik dari segi subyek yang disebutkan, narasi peristiwa, serta alur. 
 
Dalam penceritaan voice over, ada 3 point of view yang umum digunakan, antara lain:
 
  • Orang pertama

Pada sudut pandang orang pertama, narator adalah karakter yang menceritakan kisahnya sendiri. Biasanya menggunakan kata ganti, “saya”, “aku”, “diriku”, “kita”.
 
Sudut pandang orang pertama menyoroti penceritaan dari si karakter. Namun demikian, jenis POV ini memiliki keterbatasan karena tidak semua hal dalam cerita diketahui oleh si karakter tersebut. 
 
Ada dua jenis sudut pandang orang pertama. Pertama, first-person central yang mana narator juga merupakan protagonis. Misalnya dalam To Kill a Mockingbird, Scout adalah tokoh utama sekaligus narator. 
 
Kedua, first-person peripheral yang mana narator menceritakan kisah protagonis dari dekat. Contohnya film The Great Gatsby yang diceritakan oleh narator bernama Nick, teman dan tetangga Gatsby.
 
  • Orang kedua

Sudut pandang orang kedua menetapkan penonton sebagai protagonis atau tokoh utama. Ditandai dengan kata ganti “kamu” atau “Anda”.
 
Point of view ini dinilai begitu menarik karena seolah melibatkan penonton secara langsung. Dengan cara tersebut bisa memberikan ruang bagi mereka untuk terlibat. 
 
  • Orang ketiga

Sudut pandang yang sering digunakan dalam voice over film adalah third point of view. Narator memiliki kemampuan mengetahui segalanya, bersifat fleksibel dan menciptakan kompleksitas pada cerita. 
 
Setidaknya ada tiga jenis sudut pandang orang ketiga yang biasa ditemui dalam film. Pertama, omniscient yang mana narator berbicara bebas tentang semua orang serta peristiwa. Tidak ada batasan ruang dan waktu. 
 
Kedua, limited omniscient yang mana si karakter memiliki kemampuan mengetahui banyak hal, namun memiliki keterbatasan dalam pikiran dan perasaannya. Contohnya yakni tokoh Harry Potter. Penonton mempunyai akses ke berbagai ruang dan waktu, namun berdasarkan apa yang dipikirkan dan dirasakan Harry. 
 
Ketiga, objective yang mana narator adalah entitas netral, mengandalkan pengamatan dibanding memikirkannya. 
 

Sebagai suara isi hati yang perlu didengarkan penonton

Pernahkah kamu menonton film dengan karakter introvert yang tidak bisa mengungkapkan isi hatinya secara terang-terangan? Biasanya mereka hanya mengucapkannya dalam hati dan diperdengarkan kepada penonton, namun karakter lainnya seolah tidak tahu. 
 
Ya, itulah salah satu fungsi dari voice over. Suara hati ini merupakan penunjang cerita yang membuat penonton mengetahui suatu hal. Biasanya tentang kisah rahasia yang tidak diketahui oleh karakter lain dalam film, keinginan terpendam, atau bahkan mengandung plot twist
 
Voice over jenis ini umumnya dengan merekam suara asli dari aktris atau aktor, kemudian disinkronkan dengan adegan dalam film. Hasilnya berupa suara isi hati yang terdengar nyata. 
 

Apakah voice over dalam film sama dengan dubbing

Voice over dalam film populer dengan istilah dubbing. Sebenarnya, secara teknik keduanya hampir sama, yakni menambahkan pesan suara kepada audiens. 
 
 
Namun seperti dilansir dari Bunny Studio, voice over bersifat naratif dan sedikit penambahan nada serta emosi. Sedangkan dubbing kaya akan tonal, emotif dan melekat dengan “suara karakter”. 
 

Perbedaan voice over, dubbing, automated dialog replacement dalam film

Voice over, dubbing dan automated dialogue replacement seringkali dianggap sama. Meskipun ketiganya memiliki teknik yang hampir mirip, akan tetapi ada perbedaan mendasar yang perlu diketahui. 
 
 

Voice over

Voice over adalah proses membacakan naskah/skrip/narasi dengan tujuan tertentu, salah satunya yakni komersial.  
 
Pada praktiknya, voice over lebih cocok untuk konten berita, e-learning, dokumenter, iklan serta audiobook. Teknik ini merupakan produk turunan broadcasting yang diproduksi dalam rangka pemenuhan kebutuhan audio/audio-visual.
 
Tak ayal bila cara kerja dan produksi voice over selalu berkaitan dengan terms broadcasting. Di sisi lain, voiceover juga merupakan bagian dari audio branding melalui konten dan touch point apapun. 
 

Dubbing

Jika didefinisikan, Dubbing adalah proses mengisi suara baik untuk film maupun produk yang biasanya di lokalisasi ke dalam bahasa lokal, sesuai target ekspansinya.  
 
Dubbing di Indonesia mulai terkenal sejak industri film tanah air mulai berkembang, tepatnya di tahun 50-an akhir dikarenakan keterbatasan alat perekaman suara di lapangan. Alhasil beberapa film lawas harus menempuh proses ini. 
 
Dibandingkan dengan voice over, dubbing dituntut untuk patuh pada time code sync dan lip sync dengan notasi yang sebisa mungkin disamakan dengan video yang dialih bahasakan.  Dubber biasanya haus mampu memerankan beberapa karakter sekaligus dalam sebuah produksi animasi, sehingga mereka memiliki keistimewaan skill. 
 
Setiap kata perlu disinkronkan dengan gerak bibir, pemilihan kata juga diinterpretasikan secara cermat, diikuti oleh nada, emosi, sehingga mirip pembicara asli, namun dengan bahasa yang berbeda. 
 

Automated Dialogue Replacement (ADR)

Automated dialogue replacement adalah proses mengganti suara field recording atau perekaman suara di lapangan dari sebuah produksi audio visual.  
 
ADR biasanya digunakan pada pembuatan film atau iklan dengan berbagai alasan, seperti meningkatkan kualitas audio, menambahkan sulih suara, mengubah dialog serta memperbaiki hasil. 
 
Melalui ADR pula, filmmaker berkesempatan untuk memberikan nuansa, mengubah nada, memperbaiki masalah suara hingga menyempurnakan pembacaan. 
 

Don Lafontine si raja trailer film Hollywood

Siapa yang tidak mengenal Don LaFontaine? Nama voice actor satu ini populer di dunia perfilman Hollywood karena ia adalah salah satu legenda voice over
 
Selama hidupnya, ia telah mengisi suara ribuan film dan ratusan ribu iklan. Berkat suaranya yang serba biasa, Don LaFontaine didapuk sebagai cikal bakal kebangkitan voice over. Seperti apa perjalanan hidup dan karya apa saja yang menuai kesuksesan berkatnya?
 
 

Biografi singkat Don Lafontaine

Don LaFontaine berdomisili di Minnesota. Setelah lulus SMA, ia bergabung dengan pasukan tentara dan akhirnya ditempatkan di Fort Meyer, Virginia. Selama ditugaskan di United States Army and Chorus, Don memiliki tugas sebagai teknisi rekaman. 
 
Setelah keluar dari United States Army, ia pindah ke New York dan mendapatkan pekerjaan di National Recording Studios sebagai sound engineer/editor. Pada akhir tahun 1962, Don ditugaskan oleh produser bernama Floyd L. Peterson membuat iklan radio untuk Dr. Strangelove
 
Mereka bekerja sama dengan baik, sehingga pada Januari 1963, Don LaFontaine bergabung dengan perusahaan Floyd Peterson. Tempatnya bekerja itu kemudian berkembang pesat dengan mempekerjakan tiga puluh orang hingga akhirnya memiliki gedung sendiri. 
 
Disinilah lahir promosi film pertama atau disebut trailer yang dikembangkan langsung oleh Don bersama Peterson. Trailer pertama yang mereka garap ialah In a World dan A One-Man Army
 
Pada tahun 1965, LaFontaine membuat narasi film Gunfighter of CasaGrande yang akan diperdengarkan di radio. Sejak saat itu dan selama 16 tahun berikutnya ia populer sebagai voice actor yang menyuarakan ratusan trailer. 
 
Sempat menghabiskan beberapa tahun sebagai kepala produksi Kaleidoscope Films, Ltd, akhirnya pada 1976 Don memulai perusahaan produksinya sendiri bernama Don LaFontaine Associates. Tugas pertamanya ialah mengisi trailer The Godfather Part II. 
 
Berlanjut pada tahun 1978, ia diminta untuk bergabung dengan Paramount Pictures mengepalai departemen trailer. Hingga akhirnya di tahun 1980, Don diangkat menjadi Wakil Presiden dan memutuskan hengkang dari Paramount pada 1981.
 
Ia lalu memfokuskan diri sebagai voice actor independen yang mengisi berbagai trailer film dan iklan. Dijuluki sebagai The King of Voice Overs, Don LaFontaine menjadi pengisi suara di NBC, CBS, ABC, Fox, UPN, TNT, TBS dan Cartoon Network. 
 
Beberapa iklan yang menggunakan suaranya ialah Chevrolet, Pontiac, Ford, Budweiter, McDonald, Coke dan masih banyak lagi lainnya. Setidaknya selama hidup telah merampungkan 5000 trailer. 
 

Trailer film yang sukses diperankan Don LaFontaine

Dijuluki God’s Voice, Don LaFontaine merupakan andalan di dunia voice over. Sejumlah karya trailer yang berhasil ia isi dengan suaranya, antara lain:
 
  • Terminator 2: Judgement Day

https://www.youtube.com/watch?v=lwSysg9o7wE&pp=ygUjVGVybWluYXRvciAyOiBKdWRnZW1lbnQgRGF5IHRyYWlsZXI%3D
 
  • Gymkata

https://youtu.be/9PisYF8sNV0
 
  • Batman Returns

https://youtu.be/RKiG_9C5T8E
 
  • Darkman

https://youtu.be/L58rdhCfDIU
 
  • Speed

https://youtu.be/aRmhneo5A48
 
  • The Rock

https://youtu.be/8JYJ7c9p-fI
 
  • Die Hard

https://youtu.be/-qxBXm7ZUTM
 
  • Eraser

https://youtu.be/YYfiV8rb3fA
 
  • Patriot Games

https://youtu.be/86janCeyCdg
 
  • Broken Arrow

https://www.youtube.com/watch?v=T-C4rJM-9QU&pp=ygUYdGhlIGJyb2tlbiBhcnJvdyB0cmFpbGVy
 

Morgan Freeman, sang suara Tuhan serba bisa

Sebagai seorang aktor terkenal, Morgan Freeman juga aktif berperan sebagai voice actor. Dia mengawali karirnya dengan belajar seni teater di Los Angeles dan tampil di atas panggung. 
 
 
Dalam industri voice over, suara Morgan Freeman memiliki karakteristik yakni dalam, berwibawa dan meyakinkan. Itulah sebabnya ia juga dijuluki God’s Voice karena cukup kuat menarik perhatian penonton. Bagaimana sang aktor berpengaruh terhadap dunia sulih suara? 
 

Biografi singkat Morgan Freeman sebagai aktor layar dan voice actor

Morgan Freeman adalah aktor, narator dan sutradara yang sangat sukses. Ia berasal dari Memphis, Tennessee dan terkenal karena dua alasan, yakni film ikoniknya serta suara yang tidak terkalahkan. 
 
Karirnya dimulai pada tahun 1987 dengan perannya di Street Smart. Berkat itu, ia mendapatkan nominasi untuk aktor pendukung terbaik di Academy Awards
 
Ia dinominasikan sebagai aktor terbaik dua tahun setelahnya untuk film Driving Miss Daisy. Sejak saat itu, Freeman muncul di banyak film terkenal seperti The Shawshank Redemption, Invictus, Se7en, dan The Dark Knight Trilogy.
 
Freeman juga ikut mendirikan perusahaan produksinya sendiri, Revelations Entertainment pada tahun 1997 dan menyutradarai Bopha! di tahun 1993 sebelum tiga episode Madame Secretary antara 2015-2017. 
 
Morgan Freeman kemudian berperan sebagai Tuhan dalam Bruce Almighty pada tahun 2003. Di film tersebut, suaranya menjadi sorotan karena memiliki kewibawaan dan legendaris. Ia bahkan telah mencurahkan bakatnya itu ke banyak film layar lebar, dokumenter, iklan, bahkan aplikasi. 
 
Aktor legendaris ini begitu diperhitungkan dalam industri voice over karena memiliki suara yang khas. Menariknya, suaranya tidak selalu sama. Ia bisa menempatkan diri untuk apa dan di mana harus berbicara. Misalnya dalam berpidato, sang aktor berbicara cepat dengan nada tinggi. 
 
Sebagai voice over actor Morgan Freeman diperkirakan mengantongi pendapatan US$ 250 juta untuk sekali rekaman dan merupakan salah satu suara terpopuler di Hollywood. 
 
Pada tahun 2012, ia diperkirakan menghasilkan US$ 12 juta untuk proyek Dolphin Tale dan Conan The Barbarian. Di tahun berikutnya, Freeman menghasilkan $30 juta dan dibayar untuk The Magic of Belle Isle, The Dark Knight Rises, Now You See Me, Olympus Has Fallen, dan Oblivion
 

Film hits yang banyak dinarasikan oleh Morgan Freeman

Selain sebagai voice actor, Freeman juga aktif bermain dalam beragam film Hollywood. Hampir seluruhnya menuai sukses berkat bakat akting dipadukan dengan suara yang menarik untuk didengar. Beberapa yang populer, yakni: 
 
  • Bucket List

https://www.youtube.com/watch?v=UvdTpywTmQg&pp=ygUaYnVja2V0IGxpc3QgbW9yZ2FuIGZyZWVtYW4%3D
 
  • Shawshank Redemption

https://www.youtube.com/watch?v=NmzuHjWmXOc&pp=ygUjU2hhd3NoYW5rIFJlZGVtcHRpb24gbW9yZ2FuIGZyZWVtYW4%3D
 
  • The Dark Knight

https://www.youtube.com/watch?v=7zJ0DLJmXl8&pp=ygUeVGhlIERhcmsgS25pZ2h0IG1vcmdhbiBmcmVlbW
 
  • Unforgiven

https://www.youtube.com/watch?v=ftTX4FoBWlE&pp=ygUZVW5mb3JnaXZlbiBtb3JnYW4gZnJlZW1hbg%3D%3D
 
  • Driving Miss Daisy

https://www.youtube.com/watch?v=TQ3wXC5jqKE&pp=ygUhRHJpdmluZyBNaXNzIERhaXN5IG1vcmdhbiBmcmVlbWFu
 
  • Se7en

https://www.youtube.com/watch?v=znmZoVkCjpI&pp=ygUUU2U3ZW4gbW9yZ2FuIGZyZWVtYW4%3D
 
Dalam perjalanannya, voice over dalam industri film Hollywood telah dimulai sejak lebih dari 60 tahun lalu. Dari pengisi suara untuk trailer hingga dibubuhkan pada isi cerita, tentunya sudah melewatkan banyak hal termasuk teknologi yang digunakan, inovasi serta kreativitas.