Updated: 3 Sep 2024     Author: Indah Hikma     Comments: 0     English   |   Bahasa

Psikologi Voice Over Dalam Periklanan: Cara Voice Over Memengaruhi Persepsi Konsumen

  1. Home
  2. Voice Over Blog

 
Table Of Content
 
 
 
Adanya industri voice over Indonesia membawa perubahan secara signifikan terhadap berbagai bidang, seperti misalnya pemasaran, hiburan, pendidikan hingga fabrikasi. Tidak hanya untuk memasarkan produk, tetapi juga membantu mereka dalam membentuk brand image
 
Mengapa deretan bidang tersebut mempercayakan kepada voice over untuk brand image? Sebab dilansir dari laman Christy Harst, secara psikologi, voice over dapat memberikan efek yang diinginkan oleh penonton. Dalam artian bisa memasuki alam bawah sadar mereka, kemudian membangkitkan kesadaran. 
 
Lebih dari itu, Inavoice akan membagikan ulasan mengenai psikologi voice over dalam periklanan dan bagaimana ini memengaruhi persepsi konsumen. Mari simak bersama! 
 

Memahami kekuatan voice over: Bagaimana audio memengaruhi emosi dan memori? 

Suara memainkan peran penting dalam cara manusia memandang dunia. Hal tersebut dapat membangkitkan emosi, baik rasa takut, kecewa, bahagia, hingga menangis. 
 
Mengenai suara, ilmu psikologi memberikan tanggapannya. Dilansir dari Vox Magazine, suara memengaruhi persepsi tentang kedalaman, kecepatan, serta gerak. 
 
Menariknya, menurut Independent Hearing Professionals, audio merupakan respon kognitif terhadap ingatan. Ini juga terkait langsung dengan emosi. 
 
Itulah sebabnya, kamu bisa mengingat lagu bertahun-tahun lalu dengan sangat baik karena terhubung ke memori dan menyebabkan emosi positif atau negatif.
 
Di sisi lain, suara diasosiasikan dengan peristiwa tertentu. Misalnya, manusia bisa membedakan antara jeritan ketakutan dengan kebahagiaan berdasarkan pengalaman masa lalu. Atau saat menonton film horor, ada sesuatu yang membuat takut saat suara narator mulai dalam dan mengejutkan. 
 
Efek suara menggerakan cerita. Pada voice over, ini menambahkan realisme serta memungkinkan penonton untuk terhubung secara langsung.
 
Inilah alasan mengapa iklan dengan voice over terus diulang-ulang, sehingga memungkinkan audien menghafal serta menciptakan perilaku yang sesuai di otak untuk memahami situasi. 
 

Peran voice over dalam menciptakan brand personality dan membangun kepercayaan dengan konsumen

Voice over yang tepat untuk brand harus mewakili pengalaman konsumen. Dimulai dari nada, warna, ritme sampai penekanan. Semuanya harus mencerminkan kepribadian merek. 
 
Bagi voice over talent penting untuk memahami terlebih dahulu mengenai brand, seperti siapa target audiensnya, bagaimana nuansanya, karakter hingga mewakili keseluruhan. 
 
Suara dan nada mencerminkan kepribadian merek, jadi tentu saja ini memengaruhi cara untuk mengidentifikasinya. Bagi konsumen, strategi tersebut dapat memandu mereka dalam memahami kualitas dan detail dari brand itu sendiri. Selanjutnya, akan membangun kepercayaan yang berkelanjutan. 
 
Ketika merek ada, suara dan nada membentuk pengalaman pengguna dan membuat mereka mengingat terus. Selain itu, menggunakan berbagai nada dengan gaya komunikasi yang berbeda mampu menonjolkan inklusivitas dan fleksibilitas brand.
 

Voice over dan atensi: Bagaimana isyarat audio membantu menangkap dan mempertahankan perhatian konsumen? 

Kehadiran voice over mungkin sempat membuatmu bertanya-tanya. Sedangkan saat ini eranya visual. 
 
Sederhananya, narasi voice over pada konten visual merupakan media bagi audiens untuk mengetahui informasi yang disampaikan. Meskipun mereka tidak mengetahui siapa yang berbicara, namun ini merupakan cara efektif membuat siapapun tertarik. 
 
Sangat umum mendengarkan voice over dalam program iklan, dokumenter hingga audiobook. Akan tetapi, tantangannya untuk mencapai atensi audiens ialah memilih voice over talent yang sesuai dengan target.
 
Suara yang tepat dapat memikat audiens dan membantu memerhatikan apa yang dikatakan. Melalui itu, kamu juga bisa meningkatkan kemungkinan pesan beresonansi dengan mereka.
 
Voice over yang sesuai dengan target audiens membuat konsumen merasa diperhatikan. Secara alami mereka akan tertarik, lambat laun mulai mencari brand dan melakukan aksi. 
 
Untuk itu, cobalah menggunakan jasa voice over profesional yang akan mengenalkan pada talent berbakat dengan kemampuannya beraksen global. 
 
Sebab seperti dilansir dari Allegro Media Design, penelitian menunjukkan bahwa beberapa konsumen tertarik pada aksen global atau asing dalam voice over untuk iklan serta produk audio lainnya. 
 

Dampak voice over pada consumer recall dan brand recognition

Suara dan nada berkolaborasi satu sama lain untuk memperkuat daya tarik merek. Dengan mengevaluasi tanggapan atau feedback secara berkala, kamu bisa mengidentifikasi jenis audiens yang terlibat aktif. 
 
Cara konten disampaikan kepada pembaca ditentukan oleh suara, nada dan bahasa. Dengan peningkatan traffic merek, memungkinkan adanya consumer recall dan brand recognition. 
 
 
Bila didefinisikan brand recognition adalah kemampuan konsumen dalam mengenali merek hanya dengan melihat logo, desain atau nama. Nah, voice over dalam branding telah mencakup logo dan desain. 
 
Voice over dalam branding mampu menjangkau audiens secara efektif dan mudah. Meskipun suara dan nada adalah dua hal yang berbeda, namun keduanya diharuskan bekerja sama agar mampu menyampaikan pesan. 
 
Consumer recall dan brand recognition membutuhkan keseimbangan dalam komunikasi. Oleh sebab itu, brand voice harus senantiasa konsisten. Sedangkan nada berfungsi menciptakan ruang penghubung. 
 
Identitas suatu merek bisa ditunjukkan kepada konsumen melalui cara penyampaian yang nyaman didengarkan serta karakteristik yang membuatnya menonjol. 
 

Psikologi nada vokal dan pitch dalam voice over: Menyampaikan emosi dan membangun identitas merek

Suara masing-masing individu itu unik karena secara biological, ada perbedaan pada ukuran dan bentuk pita suara. Lipatan vokal ini kemudian mengendur dan mengencang, sehingga terjadi perubahan nada, volume, serta timbre. 
 
Menariknya, prosodi, dan emosi dipengaruhi oleh nada yang yang bisa membantu mengungkapkan perasaan serta suasana hati. Oleh sebab itu, voice over lantas digunakan sebagai media untuk membentuk identitas merek sekaligus pemasaran. 
 
Iklan adalah strategi paling efektif untuk membangun identitas merek. Maka bukan sekadar menyajikan konten yang berhubungan dengan produk atau layanan, melainkan juga memengaruhi audiens melalui pemilihan suara yang tepat. 
 
Dalam artikel yang ditulis oleh Aaron Agius yang dimuat di Search Engine Journal, ada 2 pemicu psikologis dalam nada dan pitch pada voice over, antara lain:
 
  • Relatable

Ketika konsumen merasa terhubung dengan produk atau layanan, mereka cenderung membeli. Hal ini dikarenakan adanya indikasi kesamaan yang membuatnya percaya. 
 
  • Cerita emosional

Iklan yang berfokus pada tujuan emosional kian populer. Misalnya produk bayi yang menceritakan tentang perkembangan buah hati. 
 
Ini langsung menuju ke sisi emosional para ibu. Emosi tersebut disampaikan oleh suara yang tepat kepada audiens. Contohnya pada iklan tersebut yang mungkin menggunakan voice over talent wanita dewasa. 
 
Sebagai voice actor, sangat bermanfaat mempelajari variasi nada dan pitch guna memicu psikologis. Cara ini membantu mengembangkan karakter yang diperlukan untuk setiap proyek serta membangun identitas merek. 
 

Pentingnya kecepatan dan pengaturan waktu dalam voice over: Memandu consumer journey

Apa yang kamu rasakan ketika mendengarkan suatu iklan dengan suara begitu cepat, bahkan tanpa jeda? Tentu kurang jelas dan membuat otak tidak sempat untuk mencerna. 
 
Lagipula hal demikian juga tidak akan dipraktikkan dalam voice over. Sebab dinilai kurang efektif dan tidak etis. 
 
Pada dasarnya, narasi voice over untuk iklan juga sama, yakni membutuhkan pengaturan kecepatan. Penting memberikan jeda waktu bagi audiens untuk memahami konteks pembicaraan serta membangun emosi. 
 
Dalam beberapa genre voice over, kecepatan merupakan pertimbangan etis karena skrip dan gambar visual dibuat terlebih dahulu, baru kemudian narasi ditambahkan setelahnya. 
 
Ketika melakukan proses produksi voice over, kamu harus mencocokkan suara dengan gambar atau visual. Namun demikian, meskipun pada iklan ada batas waktunya, misalkan 30 atau 60 detik, bukan berarti harus berbicara cepat tanpa memerhatikan isi serta penyampaian. 
 
Kecepatan dan pengaturan waktu tetap harus menjadi prioritas. Hal ini juga perlu kerjasama dengan naskah, sehingga voice actor mudah dalam menyesuaikannya. 
 
Tetapi, seringkali ketika mereka benar-benar tenggelam dalam momen, maka kecepatan dan pengaturan waktu akan berjalan dengan sendirinya. Bukan tanpa alasan mengapa teknik ini begitu penting. 
 
Sebab bagi sebuah iklan yang terpenting adalah menciptakan consumer journey yang berkesan. Lebih-lebih membuat mereka nyaman, terhubung dan pada akhirnya mengenal produk atau layanan.
 

Voice over dan bukti sosial: Menggunakan audio untuk menciptakan rasa percaya dan kredibilitas

Audio branding yang berkualitas terbukti dapat meningkatkan kredibilitas merek. Konsumen menjadi percaya dan merasa membutuhkan produk atau layanan. 
 
Contohnya iklan di media sosial yang berhasil mencuri hati audiens, maka akan ada peningkatan jumlah like dan feedback melalui komentar. Meskipun tanpa memeriksa laporan traffic, bisa dipastikan bahwa audio branding benar-benar berhasil. 
 
Dikutip dari laman Forbes, studi menunjukkan bahwa cara mengucapkan kata-kata sama pentingnya dengan kata-kata itu sendiri. Jadi, bagaimana memastikan bahwa audio branding bisa dipercaya hingga bisa membangun kredibilitas? 
 
  • Pitch

Pitch merupakan ketepatan suara meraih nada tertentu. Ini akan memberikan kenyamanan saat didengarkan dan membuat pesan tersampaikan secara baik. 
 
Menariknya, penelitian menunjukkan bahwa suara yang paling dipercaya adalah suara wanita dengan pitch dalam serta mampu meraih nada-nada tinggi. 
 
  • Nada

Nada menandakan suatu emosi, baik marah, benci, kecewa sampai menangis. Audiens lebih suka mendengarkan voice over yang memberikan emosi melalui nada. 
 
Sebuah study University of Glasgow pada tahun 2017 menganalisis ratusan suara dan menemukan bahwa suara yang berkarakter dan infleksi jauh lebih dipercaya dari pada yang bernada monoton. 
 
  • Percaya diri

Kredibilitas suatu brand bisa diraih melalui kemantapan saat berbicara dalam voice over. Intinya berbicaralah dengan rasa percaya diri. 
 
Jika terdengar tegang atau goyah, maka audiens mungkin akan mengabaikan pembicaraan. Ini juga berhubungan dengan kecepatan sebab manusia cenderung berbicara cepat saat gugup. 
 
Menggunakan audio sebagai salah satu strategi branding atau iklan merupakan pilihan yang tepat untuk membangun kredibilitas merek serta kepercayaan konsumen.
 

Hubungan voice over dan storytelling: Menyusun narasi yang menarik untuk konsumen

Tujuan dari voice over adalah untuk menceritakan sebuah narasi kepada audiens. Meskipun memiliki genre dan konsep yang berbeda-beda, namun yang terpenting adalah bagaimana caranya cerita tersebut tersampaikan secara baik. 
 
Storytelling tidak hanya dijumpai pada film dokumenter atau film bergenre lain, tetapi juga bisa diaplikasikan pada iklan voice over. Menarik dan tidaknya, tergantung dari bagaimana kamu membuat konsepnya. 
 
Khusus untuk iklan, storytelling tidak disampaikan secara panjang dan detail. Hanya poin-poin penting saja yang menyoroti kepribadian merek. 
 
Penambahan storytelling memungkinkan audiens untuk terbawa dalam cerita. Yang tadinya mereka mengabaikan dan menganggap ‘hanya iklan’, lambat laun mulai mengikuti hingga selesai. Jadilah ini merupakan strategi terbaik membangun kesadaran merek. 
 
Kolaborasi antara voice over dan storytelling ini mendorong ingatan audiens untuk merangkai bagian-bagian cerita serta membayangkannya. Selanjutnya memungkinkan mereka terus ingat terhadap iklan, khususnya produk atau layanan.
 

Pengaruh gender dan usia voice over terhadap persepsi dan sikap konsumen

Dalam iklan audio, ada kecenderungan kuat untuk menggunakan suara laki-laki dibandingkan perempuan. Bukan tanpa alasan, karena suara laki-laki terdengar lebih meyakinkan. 
 
Akibatnya, terbentuklah streotip gender dalam voice over. Mari bedah bersama-sama antara kedua jenis suara tersebut dan bagaimana bisa berpengaruh terhadap persepsi serta sikap konsumen: 
 
  • Suara laki-laki 

Voice actor laki-laki biasanya digunakan untuk proyek iklan dengan target audiens berjenis kelamin sama. Adapun produk yang kerap mereka tangani, seperti iklan otomotif, minuman, elektronik hingga aplikasi. 
 
Suara pria juga biasanya digunakan untuk menyampaikan pesan yang lebih otoritatif, seperti pengumuman darurat.
 
  • Suara perempuan

Sebuah studi dari The Voice Realm menemukan bahwa 66% audiens lebih menyukai voice over perempuan dibandingkan laki-laki. Alasannya karena terdengar ramah dan dapat dipercaya. 
 
Suara perempuan biasanya digunakan untuk pendekatan yang lebih menenangkan, suasana santai dan membawa audiens pada cerita yang damai. 
 
Suara perempuan juga kerap digunakan untuk produk yang menyasar audiens berjenis kelamin sama, seperti makeup, fashion, peralatan rumah tangga hingga skincare
 
Dalam kebanyakan kasus, jika ingin memunculkan persepsi yang kuat, maka gunakan suara laki-laki. Akan tetapi bila tujuannya menciptakan ketenangan, lebih soft dan dramatisir, suara perempuan merupakan pilihan tepat. 
 
Setiap konten iklan mungkin berbeda-beda, tergantung dari jenis produk atau layanan serta pesan yang akan disampaikan kepada target audiens. 
 

Memanfaatkan kekuatan voice over untuk persuasi: Teknik audio marketing yang efektif

Memanfaatkan voice over untuk tujuan persuasi adalah cara paling efektif. Suara memberikan informasi secara langsung dengan kata-kata yang jelas dan mudah dipahami. 
 
Namun untuk membuatnya tepat sasaran, setidaknya ada 4 teknik audio marketing yang bisa kamu adopsi, apa saja? 
 
  • Audio advertising

Audio advertising mengacu pada iklan berbasis audio di semua platform streaming online. Contohnya iklan di Spotify yang diletakkan di sela-sela lagu. 
 
  • Business podcast

Business podcast telah menjadi tren pemasaran audio yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Entah membahas tentang kebijakan perusahaan, informasi produk hingga strategi pemasaran. Jenis ini biasanya diperdengarkan di website maupun media sosial.
 
  • Audio news

Berbagi audio news adalah salah satu tren pemasaran yang bertahan dari tahun 2022 hingga saat ini. Teknik tersebut merupakan cara sempurna untuk memberikan informasi sekaligus mengarahkan audiens pada ajakan bertindak.
 
  • Video dengan voice over

Video dengan voice over merupakan cara paling luar biasa untuk memberikan penjelasan yang rumit sekalipun dan membangun kepercayaan merek.
 
Mengaplikasikan voice over pada iklan efektif dalam memengaruhi sisi psikologis konsumen. Selain tertarik dengan produk, juga memungkinkan mereka untuk ingat, turut merasakan emosi serta membangun kesadaran jangka panjang. 
 
Saatnya beralih ke voice over untuk menyebarkan produk atau layanan hingga ke tingkat global!