Updated: 26 Jan 2022     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Talent, Ini Tips Mengatasi Karir yang Stuck

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Summary : Voice over talent adalah profesi pembaca naskah profesional yang dipekerjakan khusus untuk membacakan narasi yang telah ditulis oleh scriptwriter untuk sebuah project audio visual. Voice over talent wajib memiliki skill membaca, intonasi, menjeda naskah, dan emphasis untuk menghidupkan naskah yang dibacakan. Dengan naskah yang dihidupkan ini, tentunya tujuan pembuatan pesan diharapkan bisa tersampaikan dengan baik. Melihat tuntutan yang besar ini, maka tak jarang voice over talent stuck karena salah menentukan strategi. 

 

Perkembangan Industri Voice Over pada Masa Pandemi

Melihat perkembangan industri voice over dari tahun ke tahun sungguh menyenangkan. Sebagai pelaku dalam industri ini, kami yakin bahwa ke depannya industri ini akan berkembang jauh lebih besar lagi. Setidaknya hal-hal yang berkembang lebih baik lagi adalah, jumlah voice talent akan terus bertambah, jumlah demand client yang akan terus bertambah, dan kesadaran pelaku industri kreatif khususnya pemroduksi konten audio dan audio visual akan terus bertambah.

Beberapa waktu ini kita terus menyoroti perkembangan industri voice over indonesia yang terus maju saja, namun kita sering luput dalam menyoroti perkembangan industri kreatif. Industri kreatif khususnya pelaku produksi konten audio dan audio visual juga berkembang seiring dengan perkembangan industri yang membutuhkan jasanya.

Tak dapat dipungkiri, selama pandemi covid-19 kemarin Industri kreatif juga ikut kembang kempis karena budget marketing dari client yang dipotong, namun melihat perkembangan hingga di quarter akhir tahun 2020, semua nampaknya mulai berangsur membaik. Mulai pulihnya sektor industri kreatif ini harus kita apresiasi dan kalau bisa, harus kita beri pondasi agar yang dulu pernah berjalan tidak sehat bisa juga di eliminir dan menjadi lebih baik kedepannya.

Hal-hal yang sering terjadi pada dunia industri kreatif, seperti keinginan akan kualitas yang bagus, dengan deadline ketat, dan budget mepet misalnya, harus bisa mulai dikaji ulang agar kedepannya industri kreatif dapat berdiri lebih baik dan lebih kuat.

Hal-hal ini yang seakan menumbuhkan mitos bahwa bekerja di Industri kreatif merupakan pekerjaan yang tidak ada libur, dan harus selalu berpikir kapan pun dan dimanapun.

Industri kreatif merupakan salah satu industri yang tentunya menggunakan jasa pengisi suara. Pemroduksi konten audio dan audio visual pesanan industri lain, baik jasa maupun produk biasanya menggunakan jasa voice over sebagai medium penyampai pesan utama. Dengan bertumbuhnya industri voice over dan pulihnya sektor pemroduksi konten audio visual, diharapkan tumbuh sebuah sinergi yang baik antara keduannya.

Namun bila masih dengan pola kerja yang sama, sinergi yang terbentuk tidak akan maksimal. Pola kerja yang bagaimana? Pola kerja seperti yang telah disebut di atas, yaitu deadline ketat dengan budget yang mepet. Untuk merunut hal ini, mari membicarakan hal yang sering terjadi.

Workflow Voice Over Talent dalam Industri Kreatif Indonesia

Tak jarang voice talent diberi deadline yang ketat untuk mengerjakan produk voice over-nya tanpa diberi tahu seberapa leluasa timeline yang telah dibentuk oleh producer. Hal ini wajar terjadi karena talent biasanya merupakan jasa third party sub dari agensi iklan, production house, creative agency, dll. Maka muncullah banyak pertimbangan dari client untuk menggunakan voice actor yang seperti apa, dan bagaimana portofolio yang terlihat dari sample suara yang dikirimkan.

Karena deadline yang ketat, tak jarang client mempertimbangkan suara crew inhouse, teman, atau bahkan orang yang sebelumnya tidak pernah mengerjakan pekerjaan voice over untuk mengisi suara dalam videonya. Hal ini wajar, karena terkadang ada orang yang secara alamiah memiliki warna suara yang bagus, dan dirasa tepat untuk mengisi suara pada projectnya.

Tapi perlu diingat, bahwa tidak semua bisa menjadi voice actor atau pengisi suara. Hal ini pernah kami tulis dalam blog kami yang berjudul Keuntungan Menggunakan Voice Over Talent Professional. Tentunya, memperkerjakan orang yang professional di bidangnya akan memberi benefit tersendiri bagi produksi voice over.

Selain itu, dengan kepadatan industri kreatif seperti yang tertulis di atas, tak jarang membuat voice over talent merasa stuck dengan karirnya. Stucknya karir voice talent berhubungan dengan bagaimana kesehatan baik industri kreatif dan industri voice over itu sendiri.  Pernahkan anda berpikir bahwa setiap langkah yang anda ambil akan menentukan peluang dan karir anda ke depannya?

Sebagai contoh, karena anda merasa tidak mudah mendapatkan job, maka anda sangat menurunkan rate anda, atau bahkan memberikan jasa voice over anda secara gratis. Lantas bagaimana strategi anda untuk meningkatkan rate anda kedepannya? Bila anda sudah memiliki jawabannya, maka bagus karena kami mengindikasi bahwa setiap langkah anda telah terukur. Namun bila belum, apakah anda yakin anda bisa menaikan dan mendapatkan job sesuai dengan keinginan anda kedepannya?

Karir voice over yang stuck merupakan indikasi bahwa anda kebingungan menentukan langkah dari awal anda memulai profesi tersebut. Ada beberapa strategi yang dilakukan. Hampir sama seperti seperti saat melakukan strategi brand marketing, karir anda sebagai voice talent harus anda pikirkan setiap langkahnya.

'Sering sekali dengan pemikiran bahwa project ini bisa menjadi ‘portofolio’, maka voice over talent memberikan jasanya secara gratis'

Kami telah membreakdown beberapa pertanyaan sebagai tips dan petunjuk untuk memulai karir anda sebagai voice talent. Karena bila kita berkaca dari pertanyaan-pertanyaan yang ada, kita bisa melakukan tindakan preventif untuk menghindari stucknya karir sebagai pengisi suara. Yuk kita lihat apa tips dan pertanyaan dari kami.

 

Tips Mengatasi Karir Voice Over Talent yang Diam di Tempat

1. Berapa Banyak Portofolio Voice Over yang dibutuhkan?

Untuk menjawab ini, tentu kita harus memahami bahwa belum ada standard pasti dalam industri voice over, baik untuk standard rate, standarisasi senior dan junior, dan banyak hal lainnya. Untuk itu, kita harus cermat dan cerdik dalam hal ini. Anda harus menyadari bahwa setiap project voice over yang anda kerjakan adalah portofolio bagi anda. Tentunya anda dapat mempublish portofolio anda ini di social media anda dengan persetujuan dari client. Apabila diperbolehkan, maka silahkan untuk mempublish portofolio anda.

Kembali ke pertanyaan, berapa banyak portofolio yang harus anda kerjakan. Tidak ada standarnya, bahkan dengan satu portofolio saja, anda sudah bisa menyebut diri anda sebagai voice over talent.

Namun yang perlu anda pikirkan kembali, apakah project yang anda bacakan sudah cukup untuk mewakili karakter voice over anda? Bila belum, pastikan bahwa anda merekam banyak portofolio non-project, misalnya dengan merekam voice over dari produk lain yang telah anda rubah subjek dan predikatnya sehingga telah menjadi produk voice over yang baru.

Kami tidak menyarankan untuk mengupload cover voice over, karena belum tentu pemroduksi konten voice over tersebut memperbolehkannya. Kami juga mengupload sample script yang mungkin bisa anda gunakan sebagai portofolio non project yang bisa anda gunakan untuk berlatih dan menarik calon client. Ini link nya - Contoh naskah voice over.

 

2. Berapa Kali Anda Harus Memberikan Jasa Voice Over Secara Gratis?

Memberikan jasa voice over secara gratis merupakan langkah awal yang cukup berani. Hal ini bisa saja menimbulkan gaduh dalam industri voice over karena, dengan memberikan voice over secara gratis tentunya merupakan hal negatif bagi talent lainnya yang telah memiliki rate.

Tentu juga ini bisa menjadi hal negatif bagi karir voice over anda, karena tolak ukur rate anda start from zero. Bagaimana kedepannya anda akan meningkatkan gaji atau fee voice over anda bila anda memulai karir anda dengan memberikan jasa anda secara percuma?

Saran kami adalah, ada baiknya bila anda mendapatkan pekerjaan voice over berjenis seperti ini, anda tidak memberitahukannya kepada publik, cukup produk voice overnya yang anda jadikan portofolio.

Selain itu, karena menjadi hal yang negatif, kurangilah project-project “terima kasih” seperti ini dengan memberi rate bagi setiap pekerjaan anda, berapapun nilai ratenya.

 

3. Kesulitan Dalam Menentukan Rate Voice Over Talent Pemula

Wajar memang bila kita berpandangan pada poin pertama, yang mana memang belum ada standar khusus dalam pemberian rate voice over. Namun dengan flexibilitasnya, anda bisa menemukan keuntungan di sini dengan anda bisa menghargai diri anda sendiri.

Tentunya ada beberapa poin yang perlu anda ketahui ketika anda menentukan rate voice over anda, yaitu

1. Detail project (durasi, bahasa, distribusi, dsb)
2. P
ortofolio voice over yang akan anda kerjakan
3. Nilai depresiasi alat yang anda gunakan untuk merekam (acoustic treatment, microphone, monitoring system)
4. Editing, mixing, mastering
(bila anda melakukannya)
5. dan tentunya sewa studio dan recording engineer bila anda tidak memiliki alat perekaman sendiri di rumah.

Hal-hal yang disebutkan di atas tentunya merupakan hal yang perlu anda pahami dan sadari betul-betul ketika anda memberi rate bagi calon client.

 

 

Hal-hal yang disebutkan dalam artikel ini merupakan dilema-dilema yang sering terjadi dalam industri voice over, baik bagi client yang mencari jasa voice over, atau bahkan bagi talent sendiri. Dengan deadline dan budget yang mepet, client sering terkesan mempermudah pekerjaan voice over dengan menghire “teman” yang dirasa mampu mengerjakan voice over, walaupun bukan voice over talent profesional.

Ini tidak salah, client memiliki pertimbangannya sendiri ketika pada akhirnya menerapkan hal ini. Kami percaya bahwa setiap client telah memiliki edukasi yang baik mengenai industri voice over indonesia , sehingga dengan keleluasan timeline dan budget produksi, tentu client akan memilih jasa voice over yang baik.

Dilema bagi pekerja industri voice over lain lagi, seperti sulitnya mendapatkan pekerjaan, standarisasi industri voice over yang belum jelas, bahkan mengerjakan voice over secara gratis untuk menjadi portofolionya merupakan hal yang sering ditemui. Hal-hal seperti ini tak jarang membuat anda merasa karir anda diam di tempat. Semoga beberapa tips kami di atas telah memberi insight untuk mengembangkan karir voice over anda.