Updated: 3 Sep 2024     Author: Indah Hikma     Comments: 0     English   |   Bahasa

The Power of Voice: Seberapa Efektif Voice Over Dapat Mendorong Penjualan Iklan

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table Of Content
 
1. Peran voice over talent dalam menarik perhatian konsumen
2. Bagaimana memilih voice over talent yang tepat agar sesuai dengan merek dan pesan?
3. Menulis naskah: Melengkapi dan meningkatkan suara
4. Dampak nada dan penyampaian terhadap persepsi dan perilaku konsumen
5. Menggabungkan humor dan emosi dalam voice over
6. Praktik terbaik merekam dan memproduksi voice over iklan berkualitas tinggi
7. Mengukur keberhasilan voice over dalam iklan: Indikator kinerja utama
8. Suara pengujian A/B: Menentukan dampaknya terhadap penjualan dan perilaku konsumen
9. Etika menggunakan voice over untuk menargetkan demografi dan audiens tertentu
10. Tren masa depan dalam voice over iklan: AI dan iklan yang dipersonalisasi
 
 
Kehadiran voice over Indonesia memberikan warna tersendiri bagi industri pemasaran serta penjualan. Pasalnya dengan adanya terobosan baru ini, produk dan layanan lebih mudah menjangkau calon konsumen secara luas. 
 
Voice over dalam strategi iklan bukan hanya digunakan untuk mendeskripsikan produk atau layanan, melainkan juga membentuk karakter serta membangun brand awareness. Melalui suara yang unik, jernih, berkualitas dan sesuai image berpotensi menaikkan penjualan. 
 
Lalu, bagaimana caranya mengaplikasikan voice over untuk iklan agar efektif serta unsur-unsur apa saja yang harus ada dalam ads voice over? Kamu akan tahu jawabannya melalui ulasan di bawah ini! 
 

Peran voice over talent dalam menarik perhatian konsumen

Pernahkah kamu mendengarkan iklan di radio dan langsung tertarik mendengarkannya lagi? Atau pernahkah melihat audio visual iklan yang begitu terkenal dengan keunikan suara voice actor-nya? 
 
Nah, jadi sebenarnya itulah tujuan dari adanya voice over komersial. Beberapa iklan radio atau TV langsung menarik perhatian karena visual serta suara yang ditampilkan. Ini adalah bukti bahwa voice actor merupakan bagian penting dari strategi periklanan. 
 
Dalam sebuah iklan, biasanya voice actor berperan sebagai narator atau karakter tertentu. Hal tersebut adalah bagian dari strategi karena pengisi suara yang mumpuni dituntut untuk menarik perhatian melalui karakter serta penggunaan nada yang tepat. 
 
Biasanya voice actor dipilih oleh perusahaan karena dinilai mampu mewakili merek, mengubah produk bukan sekadar harus dibeli melainkan figur yang dikenal dan dicintai oleh banyak konsumen. 
 
Lebih lanjut, pengisi suara harus bisa menyampaikan image dan memberikan informasi tentang produk atau layanan. Nah, suara yang digunakan dalam iklan bergantung pada demografi konsumen serta target pasar. Oleh karena itu, voice actor dituntut berperan sebagai ahli, penduduk sekaligus bagian pelayanan yang ramah. 
 

Bagaimana memilih voice over talent yang tepat agar sesuai dengan merek dan pesan?

 
Tidak semua voice over iklan dibuat sama. Oleh sebab itu, voice actor dilatih untuk bisa mengekspresikan berbagai macam emosi dan gaya guna mengundang reaksi dari calon konsumen. 
 
Agar brand tetap konsisten di seluruh iklan, video serta rekaman lainnya, maka yang diperlukan adalah voice actor yang bisa memproyeksikan kepribadian dan gaya dari merek itu sendiri. Memilih talent yang tepat adalah salah satu strategi periklanan yang tidak boleh dilewatkan. 
 
Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam mencari voice over talent:
 
  • Pendalaman dan range

Suara yang terdengar lebih maskulin atau feminin dapat menghadirkan sentuhan unik pada rekaman. Di sisi lain, depth voice biasanya memberikan emosi yang kuat. 
 
Sementara pemilik suara dengan range luas bisa menarik pendengar dengan nada tinggi maupun rendah.  
 
  • Pertimbangan target audiens

Penting memilih voice talent yang sesuai dengan target audiens dan demografi. Ini akan membantu mereka lebih cepat terhubung, sehingga brand bisa tersebar secara merata serta menyisir yang memang membutuhkan.
 
  • Usia

Sebelum memilih voice actor, sebaiknya ketahui terlebih dahulu apakah kamu mencari suara yang terdengar berwibawa atau muda?
 
Sebab usia dari voice talent akan berperan dalam penyampaian pesan. Audiens remaja umumnya kurang tertarik mendengarkan tentang konten generasi lama, begitu pula sebaliknya. 
 
  • Nada

Kemampuan memainkan nada dan emosi secara akurat adalah salah satu elemen terpenting saat memilih voice talent untuk iklan. 
 
Dilansir dari Backstage, meskipun voice talent biasanya dilatih untuk memerankan berbagai karakter, namun mereka harus bisa memerankan suara-suara lain dengan nada yang pas dan terdengar alami. 
 
  • Bahasa dan aksen

Jika berbicara tentang demografis, menemukan talent multibahasa atau memiliki aksen tertentu bisa menyempurnakan rekaman. Mereka dibutuhkan untuk produk yang menyasar target regional atau khas daerah. Dengan pelafalan sesuai, maka akan mudah dimengerti oleh target audiens. 
 
  • Karakter

Talent yang bisa membangun suaranya dengan karakter mudah memainkan peran secara meyakinkan. Contohnya seperti Tony the Tiger dan Mickey Mouse yang sama-sama memiliki suara unik, sehingga selalu terngiang di benak audiens. 
 
  • Kredibilitas

Apapun mereknya, talent berbakat adalah kuncinya. Mereka cenderung mudah menangkap visi dan misi dari merek serta nilai perusahaan, sehingga bisa mengaplikasikannya dengan irama serta nada yang selaras.
 

Menulis naskah: Melengkapi dan meningkatkan suara 

Ada banyak tips tentang bagaimana voice over talent membacakan skrip iklan. Namun perlu diingat bahwa cara mereka menyampaikannya juga tergantung dari isi naskah. Mengapa demikian? 
 
Naskah yang dibuat sesuai dengan visi misi dari produk atau layanan akan memberikan gambaran nyata. Biasanya diikuti oleh pemilihan kata yang tepat, alur menarik serta mengerti bagaimana caranya terhubung dengan audiens. 
 
Naskah dan voice over harus berjalan beriringan untuk menyampaikan pesan dari iklan secara keseluruhan. Setidaknya Inavoice telah merangkum 7 tips menulis naskah iklan untuk voice over yang efektif:
 
  • Memiliki pesan yang jelas

Naskah voice over harus melengkapi audio atau video dan berusaha menyampaikan pesan secara jelas kepada penonton. Apabila menetapkan tujuan ini dari awal, nantinya akan menghindari adanya kontradiksi antara skrip dengan hasil rekaman. 
 
  • Layaknya berbicara

Naskah voice over harus terdengar alami. Cara terbaik untuk mewujudkannya adalah mengadopsi gaya penulisan layaknya percakapan. Tulis secara tepat dengan membayangkan voice over talent menyampaikan pesan di depan audiens secara langsung.
 
  • Gunakan nada yang tepat

Nada dan bahasa yang digunakan dalam naskah harus bergantung pada target audiens. Iklan yang ditujukan untuk remaja sangat berbeda dengan para pekerja profesional. 
 
Sebaliknya, bahasa gaul mungkin kurang cocok bila diaplikasikan pada iklan yang diperuntukkan orang dewasa 40 tahun ke atas. Maka, sesuaikan penggunaan nada serta bahasa dengan target audiensnya.
 
  • Singkat dan jelas

Naskah iklan yang terlalu pendek memungkinkan mengalihkan perhatian audiens. Mereka bisa saja bosan dan kurang menangkap maksudnya. 
 
Agar audiens tetap terlibat, yang harus dilakukan adalah menuliskan naskah yang relevan, singkat dan jelas. Tentunya disesuaikan pula dengan konsep iklan. 
 
  • Buat agar mudah diucapkan

Naskah iklan harus ditulis dengan jelas dan koheren, sehingga voice over talent dapat mudah membacakannya. Ketika proses penulisan, ada baiknya penulis membacakan secara lantang beberapa kali untuk melihat kesesuaian kata. 
 
  • Tambahkan jeda

Gunakan jeda dalam naskah iklan untuk menekankan produk atau layanan. Audiens perlu waktu guna mencerna apa yang mereka dengar. Jadi pause yang tepat bisa sangat membantu menyampaikan pesan. 
 
  • Call to action

Iklan tanpa call to action sama halnya dengan membiarkan audiens berlalu begitu saja. Ingatlah bahwa tujuan dari ads adalah supaya mereka bisa tertarik. 
 
Gunakan bagian akhir iklan untuk menambahkan call to action. Strategi ini memungkinkan calon konsumen merasa tertarik hingga melakukan aksi baik mencari tahu maupun membeli.
 

 

Dampak nada dan penyampaian terhadap persepsi dan perilaku konsumen

Nada suara menggambarkan bagaimana merek dapat berkomunikasi dengan audiens dan memengaruhi pesan yang disampaikan. Hal tersebut bisa mencerminkan kepribadian merek, tujuan serta nilai, sehingga berpeluang terhubung kepada calon konsumen. 
 
Menyampaikan suara dengan nada yang khas membuat produk atau layanan mudah dikenali dan memberikan ciri khas. Setidaknya, 4 dampak positif ini dapat dirasakan ketika voice over talent berbicara dengan tone yang tepat:
 
  • Membangun koneksi

Audiens akan terhubung secara emosional dengan produk atau layanan yang menggunakan nada suara sesuai karena mereka merasa perusahaan begitu peduli. 
 
Faktanya, 65% pelanggan mengatakan bahwa mereka terhubung secara emosional dengan merek secara positif menggunakan nada suara saat berkomunikasi. 
 
  • Merasa relate

Pada dasarnya manusia lebih tertarik dengan sesuatu yang dianggap relate. Oleh karena itu, mereka cenderung mencari merek yang memiliki kepribadian sama dan sesuai. Nah, nada suara akan membantu meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas produk atau layanan terhadap audiens. 
 
  • Brand lebih unggul

Iklan dengan nada suara yang khas memiliki peluang untuk tetap kompetitif dan menonjol di pasar. 
 
Sebuah survei dilansir dari Team Lewis menunjukkan bahwa alasan konsumen membeli sebuah produk adalah karena lebih menonjol dari lainnya, yang disebabkan oleh konten iklan mudah diingat, memiliki ciri khas dan penceritaan menarik. Dalam ketiga aspek ini, nada suara memainkan peran penting.
 
  • Meningkatkan pendapatan 

Memainkan nada suara berpotensi mengundang hadirnya konsumen baru. Sebuah studi dari Lucidpress menemukan bahwa menghadirkan iklan secara konsisten sangat berharga serta memicu peningkatan income sebesar 33%. 
 

Menggabungkan humor dan emosi dalam voice over 

 
Voice over talent untuk iklan membacakan naskah guna memberikan hasil rekaman yang sifatnya memberikan informasi tambahan kepada target audiens. 
 
Meskipun tidak terlihat dalam video, perannya sangat penting untuk melakukan dialog atau narasi iklan, baik membangun ketertarikan terhadap suatu layanan atau produk atau memberikan lebih banyak informasi.
 
Mereka dituntut harus memiliki suara yang bagus, membacakan naskah dengan pengucapan yang benar, kejelasan, emosi dan nada. Selanjutnya para talent menggunakan berbagai metode akting suara guna memberikan emosi dan membuat teks menjadi lebih hidup. 
 
Mempertahankan nada dan sikap yang bisa dipercaya, lantas dikolaborasikan oleh akting maka akan memunculkan perasaan emosional kepada audiens. Bahkan beberapa iklan disisipkan bumbu-bumbu humor sebagai penarik perhatian. 
 
Dikutip dari laman Entrepreneur, tertawa adalah bagian penting dari psikologi manusia. Ini memberikan mereka cara untuk memproses semua jenis informasi. Itulah mengapa, unsur ini sering digunakan dalam iklan. 
 
Selain itu, fakta juga menerangkan bahwa humor menarik serta memunculkan emosi positif seperti tertawa, sehingga dapat menimbulkan kesan. Strategi ini juga menghubungkan konsumen dengan iklan serta produk yang dipasarkan. 
Setidaknya ada beberapa alasan mengapa humor perlu disisipkan dalam iklan:
 
  • Menarik perhatian penonton
  • Mengaitkan emosi positif yang ditimbulkan dari iklan
  • Membuat kesan
 
Pernyataan di atas turut didukung oleh sebuah studi dari tahun 1993 yang menemukan bahwa efek humor dalam iklan meningkatkan daya ingat, evaluasi dan niat membeli, terintegrasi dengan tujuan serta dipandang sesuai dengan produk. 
 
Artinya iklan yang disisipkan humor bisa menarik perhatian audiens, meningkatkan daya ingat, hingga meningkatkan penjualan. Di sisi lain, unsur tersebut membantu menghubungkan konsumen dengan produk, sehingga kedepannya mampu membangun keterlibatan serta brand awareness. 
 

Praktik terbaik merekam dan memproduksi voice over iklan berkualitas tinggi

Merekam dan memproduksi voice over untuk iklan memerlukan persiapan matang. Ada beberapa hal yang perlu ditinjau terlebih dahulu sebelum take record, seperti misalnya memahami tentang produk atau layanan, pesan atau campaign yang akan disampaikan, konsep cerita hingga naskah yang sesuai. 
 
Ketika masuk ke dapur rekaman, pastikan untuk melakukan praktik terbaik, sehingga voice over untuk iklan memiliki kualitas terbaik, baik dari segi cerita, bahasa dan sound quality. Apa saja yang perlu dilakukan?
 
  • Kejernihan dan volume radio

Kejernihan suara dan volume yang pas merupakan bagian terpenting dari kualitas audio. Jika hasil rekaman terdengar kabur, maka akan sulit bagi pendengar untuk memahaminya. 
 
Mereka akan terganggu dan tidak dapat menyerap informasi atau mungkin melanjutkannya hingga habis. Apapun itu, pesan adalah hal yang terpenting untuk disampaikan. 
 
Demikian pula, apabila volume audio terlalu kecil, pendengar akan sulit mendengarnya. Terlalu keras juga berisiko mengalami distorsi.
 
  • Pacing

Pernahkah kamu berbicara dengan seseorang yang memiliki cerita menarik namun ia terlalu bersemangat, sehingga seperti terburu-buru? Alhasil kurang bisa mengingat apa yang ia bicarakan. 
 
Inilah peran dari pacing yang bisa menyesuaikan kecepatan pengucapan. Terlalu cepat, membuat audiens kurang bisa menangkap pesan. Sementara jika lambat berpotensi menimbulkan rasa bosan. 
 
Akan lebih baik bila voice over talent memilih kecepatan alami dan sesuai dengan apa yang dibicarakan serta emosi. Mulailah memahami naskah serta berlatih sebelum proses rekaman. 
 
Pacing mencakup hal-hal seperti menarik napas, memberikan efek, serta menjadi. Komponen tersebut memberikan waktu kepada pendengar untuk memproses informasi. 
 
  • Nada vokal dan infleksi

Seperti pacing, nada vokal dan infleksi memastikan voice over talent berbicara secara natural sekaligus menyenangkan, tanpa perlu terdengar palsu. 
 
Voice over talent untuk iklan berbeda dengan game. Ini lebih membutuhkan variasi nada, infleksi serta emosi untuk mewakili produk atau layanan. 
 
  • Pengucapan

Elemen terakhir dari produksi voice over yang bagus adalah memastikan bahwa talent mengucapkan setiap kata dengan benar serta jelas. Hindari terlalu banyak menggumam, namun juga tidak harus berteriak atau berbicara berlebihan. 
 
Terkait dengan demografi, pastikan aksen daerah dan pelafalan untuk menghindari kekeliruan yang membuat blunder. Hal tersebut juga sekaligus bertujuan mengenalkan bahasa dari suatu daerah ke daerah lain, sehingga membutuhkan ketepatan.  
 

Mengukur keberhasilan voice over dalam iklan: Indikator kinerja utama 

Iklan audio menjadi tren kuat dalam industri pemasaran digital. Pertumbuhannya begitu pesat dan mulai bermunculan ide-ide kreatif pula, sehingga memberikan nuansa berbeda dari sebelumnya. 
 
Dilansir dari Target Spot, pada tahun 2021, pasar iklan audio mencapai 5,976 miliar dolar Amerika. Itu artinya, audiens juga terbuka dengan adanya iklan audio ini. 
 
Saat ini, iklan digital sebagian besar diakses melalui komputer, smartphone, tablet, speaker, TV radio hingga browser web. Lantas bagaimana perilaku pendengar dapat dilacak dari semua media tersebut? 
 
Perilaku pendengar bisa dilacak menggunakan beberapa kode pelacakan (aplikasi) atau cookie (web). Dari sana, Key Performance Indicators (KPI) bisa dibuat sebagai acuan dari keberhasilan iklan. Adapun yang menjadi tolak ukur, seperti:
 

Eksekusi iklan

Eksekusi iklan yaitu kemampuan untuk mencapai target yang diinginkan. Maksudnya bagaimana sebuah iklan dapat menyampaikan pesan dengan kuantitas dan kualitas. 
 
Ini mencakup penargetan konsumen dan konteks, serta lebih kepada data kuantitatif yang meliputi jumlah tayangan, audibilitas dan rasio mendengarkan. 
 

Dampak iklan

Dampak iklan terhadap perilaku pendengar setelah mendengarkan. Ini biasanya diukur dari atribusi, rasio klik tayang dan lain-lain. 
 

Pertimbangan platform

Dalam hal pertimbangan platform, untuk menentukan indikator biasanya dapat diakses langsung melalui jumlah tayang. Pemutaran audio dapat memicu pelacakan yang menyediakan data tentang penayangan serta peristiwa berdasarkan perilaku dan aktivitas pendengar. 
 

Pengunduh podcast

Pada podcast, pelacakan sangat bergantung pada pemutaran konten oleh pendengar. Saat ini, sebagian besar audiens menggunakan Apple, sehingga tidak dapat diketahui file podcast yang telah dibuka. 
 
Layanan streaming seperti Google dan Spotify bahkan menawarkan alat analitik untuk membuat podcast bisa dianalisis, baik tentang perilaku pendengar serta mengukur keterlibatan mereka. 
 

Suara pengujian A/B: Menentukan dampaknya terhadap penjualan dan perilaku konsumen

 
A/B testing adalah teknik menemukan cara paling efisien dari dua opsi atau lebih. Ini membantu menghilangkan rasa bimbang dalam memutuskan manakah yang sebaiknya dipilih. 
 
Ketika memulai voice over untuk iklan, beberapa rekaman biasanya dianalisis melalui A/B testing. Ketika hasil dinilai berkualitas dan menarik, maka beberapa bagian yang kurang akan dibuang. Sedangkan keputusan final inilah yang kemudian disebarluaskan ke calon konsumen. 
 
Mengapa A/B testing harus dilakukan? Begini, suara yang sudah disiarkan mungkin terdengar baik-baik saja di telinga kamu, tetapi ini tidaklah sama seperti yang didengarkan oleh calon konsumen lainnya. 
 
A/B testing dapat dilakukan dengan menjalankan berbagai campaign dan mencari tahu bentuk rekaman suara mana yang paling cocok. Variasi dalam sampel suara mungkin terdengar berbeda karena tipe suara wanita dan pria tentu berbeda, ditinjau dari tekstur serta pelafalannya. 
 
Karena A/B testing inilah, sejumlah manfaat bisa dirasakan, seperti meningkatkan prospek dari yang tadinya konsumen menjadi pelanggan karena konten suara dinilai sesuai. 
 
Dengan A/B testing juga bisa memilih konten terbaik untuk campaign penyiaran, setelah adanya respon dari kebutuhan pelanggan. Ini akan terus meningkatkan kualitas pesan dan keterlibatan audiens. 
 
Sementara bagi penjualan itu sendiri, A/B testing memungkinkan meningkatkan ROI serta menarik prospek dalam jumlah besar.
 
Tes consumer behavior seperti ini memungkinkan sebuah brand menawarkan pengalaman yang disesuaikan oleh target. Melacak tindakan, membuat kamu memahami apa yang menarik bagi calon konsumen, hal apa yang membuatnya tertarik untuk melakukan pembelian serta bagaimana mereka menggunakan produk atau layanan. 
 

Etika menggunakan voice over untuk menargetkan demografi dan audiens tertentu

Penggunaan voice over pada iklan tidak serta merta dibuat dan diperdengarkan. Sebab ini bagian dari strategi pemasaran, maka hal yang terpenting adalah memahami demografis. 
 
Demografis dibuat untuk menentukan target audiens dari iklan. Komponen tersebut juga harus dipahami oleh talent karena merekalah yang berkomunikasi secara langsung, sehingga bisa mendidik, menginformasikan serta menghibur. 
 
Biasanya voice over dimaksudkan melibatkan audiens untuk tujuan yang sangat spesifik, mulai dari membantu meningkatkan brand awareness, informasi hingga membangun emosional. Namun sebagai etika menargetkan audiens melalui demografi, dimulai dari pemahaman mendalam mengenai siapa target konsumennya. 
 
Sebagai etika menggunakan voice over untuk menargetkan demografi, coba kenali ciri konsumen ideal melalui beberapa poin di bawah ini: 
 
Kelompok usia - apakah menargetkan anak-anak, remaja atau dewasa?
Lokasi - apakah target audiens umumnya terfokus di pusat kota, tersebar di daerah pedesaan, melibatkan cakupan global, nasional atau regional?
Penghasilan - apakah target audiens berpenghasilan tinggi, menengah dan rendah
Nilai - apakah nilai dari produk atau layanan bagi target audiens?
Gaya hidup - bagaimana produk dari iklan memengaruhi keinginan atau kemampuan mereka untuk membeli?
Kepekaan emosional - apa yang memengaruhi dan menggerakkan target audiens? misalnya, apakah pesan yang disampaikan pada iklan menginspirasi atau justru sebaliknya?
 

Tren masa depan dalam voice over iklan: AI dan iklan yang dipersonalisasi

Saat ini iklan audio bahkan seperti terlahir kembali di tengah gempuran iklan video beberapa tahun ke belakang. Akan tetapi, industri voice over mampu menggabungkan antara audio dan visual, sehingga menghasilkan konten yang benar-benar menarik. 
 
Namun demikian, kini voice over memasuki tantangan baru. Ya, kemajuan teknologi yang begitu cepat memungkinkan pengiklan memilih iklan yang dipersonalisasi. Di sisi lain, kehadiran AI juga menjadi terobosan terbaru untuk menghadirkan ads voice otomatis. 
 
Lantas, bagaimana bisa dimasa depan iklan personalisasi dan AI akan menjadi tren? 
 
  • Materi iklan berbasis data

Personalisasi berbasis data memungkinkan pengiklan menyesuaikan iklan audio dengan konteks secara real time. Kemudian memastikan versi yang didengar pendengar adalah yang paling relevan dengan mereka. 
 
  • Suara sintesis

Kemajuan luar biasa dalam industri voice over mendukung terjadinya revolusi komunikasi. Salah satu yang kini tengah dikembangkan yakni suara sintesis dari artificial intelligence
 
Inovasi ini memungkinkan skrip dikonversikan menjadi suara, sehingga tidak perlu harus melalui proses rekaman. Meskipun suara terdengar kaku layaknya robot, faktanya mulai disukai oleh audiens. 
 
Iklan suara memungkinkan produk dan layanan bisa dikenal luas oleh audiens sesuai dengan demografinya. Para voice over talent dituntut untuk bisa memberikan kemampuan terbaiknya, baik skill mengolah suara hingga bagaimana caranya menarik perhatian calon konsumen. 
 
Kendati voice over memasuki era teknologi, namun human voice tetap menjadi prioritas utama karena dinilai lebih mampu menyampaikan pesan dalam iklan.