Updated: 27 Feb 2023     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Audio Series Inavoice X Noice : Membawa Kembali Romansa Drama Audio Melalui Platform Baru

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table Of Content
1. Kenalan dengan Inavoice dan Noice
2. Kontribusi Inavoice untuk audio series
3. Apa itu audio series?
4. Kinerja Inavoice di balik produksi audio series
5. Produk audio series Inavoice X Noice
6. Capaian project audio series Inavoice X Noice
 
   Indah Hikma
   Writer Inavoice
 
Kolaborasi Inavoice dan Noice memberikan nuansa baru pada industri voice over Indonesia. Kerja sama ini akan menjadi titik balik dari matinya drama radio beberapa tahun lalu. Pendengar bisa mendengarkan cerita-cerita series menarik kembali setelah sekian lama hilang tergerus digitalisasi.
 
Selain menitikberatkan pada cerita, Inavoice dan Noice juga berfokus pada pemilihan talent serta peralatan audio demi terciptanya kualitas suara yang jernih dan mendukung cerita. Wah, jadi penasaran bukan bagaimana serunya dua perusahaan audio besar ini berkolaborasi? Intip bocoran project-nya berikut ini!
 

Kenalan dengan Inavoice dan Noice

Project drama series ala Inavoice dan Noice dimulai sejak November 2022. Konten yang diproduksi oleh dua perusahaan diharapkan mampu membangkitkan lagi romansa drama ala radio.
Tapi sebelum beranjak pada project yang digarap, kamu mesti tahu dulu background dari dua perusahaan tersebut. Sebab dari overview singkat tentang reputasi, tentu akan memunculkan ekspektasi. Yuk, kenalan dengan Inavoice dan Noice!
 

Inavoice, agensi voice over terbesar

Inavoice dibentuk di bawah perusahaan induk Digitama pada September 2020. Kala itu masa pandemi mengharuskan masyarakat untuk meminimalkan interaksi, sehingga mereka harus menggunakan perangkat digital guna menjalin komunikasi. Hal ini juga berpengaruh pada berbagai sektor, mulai dari pendidikan, pemerintahan, perkantoran hingga personal interaction.
 
 
Segala sesuatu yang dilakukan secara jarak jauh menuntut masyarakat menggunakan audio, seperti audiobook, webinar hingga zoom meeting. Nah, kebiasaan ini lantas membawa tren baru yakni voice over. Fenomena itu ditambah pula dengan munculnya social media influencer dan audio visual. Hingga kemudian lahir Inavoice sebagai agensi voice over dan audio marketplace terbesar di Indonesia.
 
Akan tetapi perusahaan tidak menganggap voice over sebagai suatu tren di masa pandemi saja. Justru ini adalah suatu prospek jangka panjang yang akan terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi.
 
Hingga detik ini, Inavoice menyediakan lebih dari 240 talenta berbakat dari seluruh dunia, tentunya mereka mengisi suara sesuai dengan native language. Para talent juga telah disiapkan untuk menangani berbagai macam proyek, mulai dari profil perusahaan, komersial, animasi, dubbing sampai produksi musik.
 
Apakah cukup sampai disini? Tentu tidak. Mengingat pasar voice over itu luas dan masih butuh pengenalan kepada khalayak ramai, maka Inavoice juga bertindak sebagai konsultan, pemasar, dan produser konten yang membuat profil aktor suara dan kontributor musik secara tepat berdasarkan kategori mereka.
 
Inovasi serta pengembangan yang dilakukan oleh agensi juga dibuktikan dengan penerapan sistem iVoice Algorithm. Tujuannya agar setiap pengisi suara memiliki kesempatan yang sama untuk muncul ketika klien datang. Jadi, masing-masing akan mengasah bakatnya di berbagai proyek yang membutuhkan.
 
Sebagai rumah bagi para talenta, Inavoice juga turut mendukung kinerja dengan menyediakan peralatan studio rekaman berstandar penyiaran profesional, menggunakan perangkat audio terbaik, software pengeditan, digital audio workstation, engineer berpengalaman serta staf pelayanan bintang lima.
 
Dengan seluruh fasilitas dan inovasi yang dimiliki oleh perusahaan, harapannya industri voice over lebih dikenal oleh masyarakat luas serta memproduksi konten-konten berkualitas.
 

Noice, perusahaan penyedia audio terbesar

Nah, setelah mengenal Inavoice melalui overview di atas, selanjutnya saatnya kamu berkenalan dengan Noice. Ialah perusahaan rintisan penyedia audio terbesar di Indonesia yang memproduksi beragam konten berkualitas.
 
 
Perusahaan ini berada di bawah naungan PT Mahaka Radio Integra Tbk (MARI). Jika kamu tahu tentang Mustang 88,0 fm, Gen 8,7 fm, Gen 103,1 fm Surabaya hingga KIS 95,1 fm, Noice berada di perusahaan yang sama dengan deretan jaringan channel radio tersebut.
 
Saat ini Noice mempunyai jaringan podcast terbesar di Indonesia dengan lebih dari 100 konten original dan eksklusif di berbagai genre. Sebanyak lebih dari 2 juta pengguna telah menikmati podcast, audiobook, dan original series yang diproduksi.
 
Sebagai gambaran tentang perjalanan Noice, awalnya perusahaan induk berkembang sebagai platform radio streaming. Namun untuk memenuhi tuntutan pasar, mulailah melebarkan sayap ke konten on-demand. Terbukti, waktu yang dihabiskan pendengar setiap harinya di aplikasi Noice mencapai 80 menit.
 
Guna memudahkan pengguna untuk menikmati beragam konten yang disuguhkan, Noice bahkan telah tersedia di Google Play Store dan Apple App Store. Dengan biaya nol rupiah, kamu sudah bisa lho merasakan pengalaman menyenangkan mendengarkan cerita-cerita di dalamnya.
 

Kolaborasi Inavoice X Noice

Inavoice dan Noice adalah perusahaan besar yang berspesialisasi audio. Reputasi keduanya tidak perlu dipertanyakan lagi karena terbukti mampu menghasilkan beragam konten audio berkualitas. Oleh karenanya mereka mulai menguatkan industri voice over dengan kolaborasi.
 
Kerjasama dua perusahaan memfokuskan pada produksi audio series, yang mana akan dibuat di studio Inavoice, lalu ditayangkan di aplikasi Noice. Sebenarnya ini merupakan pengembangan dari drama radio yang sempat booming puluhan tahun lalu.
Dengan konsep yang hampir sama, namun media yang berbeda, diharapkan mampu meraup pasar dari berbagai kalangan dan senantiasa dinantikan oleh pendengar sebagaimana masa kejayaan drama radio.
 

Kontribusi Inavoice untuk audio series

Sebagai tempat untuk proses produksi audio, tentu Inavoice mengambil peranan besar utamanya dalam hal kontribusi. Perusahaan mengerjakan dengan dukungan peralatan dan sistem memadai berstandar profesional.
 
Selain menyediakan tempat dan alat perekaman, juga mempromosikan konten audio series di berbagai media, seperti website dan media sosial. Langkah ini diharapkan akan memberikan hasil terbaik, memperluas jaringan audiens serta mengembangkan produk audio.
 

Apa itu audio series?

Setelah disinggung mengenai drama radio dan audio series, lantas apa perbedaan antara keduanya?
 
 
Sebenarnya dua produk audio tersebut sama. Hanya saja, bila drama audio diperdengarkan dari pesawat radio, sedangkan audio series melalui aplikasi.
 
Dari segi cerita, penyusunan alur dan efek realisme, baik drama radio dan audio series hampir tidak ada bedanya. Namun audio series dinilai lebih jernih karena peralatan yang digunakan sudah canggih dan bahkan bisa diunduh atau didengarkan kapan serta dimana saja.
Audio series hasil kolaborasi Inavoice dan Noice akan mengingatkan kembali pendengar dengan drama radio yang telah lama ditinggalkan sejak kehadiran televisi dan gadget. Bukan tanpa alasan pula konten audio diproduksi, mengingat cerita suara akhir-akhir ini menjadi sebuah tren baru, terutama di kalangan milenial serta Gen Z.
 
Sebelum kamu mencari tahu tentang deretan konten dari Inavoice X Noice, mari mengetahui terlebih dahulu mengenai drama radio yang menjadi cikal bakal audio series masa kini.
 

Sejarah drama radio

Drama radio bermula pada tahun 1940-1950 an. Saat itu, radio menjadi begitu populer untuk menyampaikan pesan dari keluarga dan teman yang terpisah jarak. Media tersebut juga sebagai wadah untuk bertukar informasi.
 
Namun sebelum itu, ternyata radio sudah memiliki hiburan pertamanya bertajuk A Comedy of Danger oleh Richard Hughes yang mengudara pada bulan Januari 1924 atas permintaan BBC Inggris. Beda lagi versinya dengan drama radio Amerika, diyakini bahwa series pertama adalah The Wolf yang diadaptasi dari drama Charles Sommerville oleh Eugene Walter di tahun 1924.
 
Sebagai media hiburan dan bertukar informasi satu-satunya kala itu, popularitas radio semakin meningkat selama satu dekade. Pada 1938, kembali diproduksi drama berjudul The Mercury Theatre on the Air yang dinarasikan oleh Orson Welles. Tidak disangka, disinilah tren mendengarkan drama radio dimulai hingga berkembang ke tahun 90-an.
 

Drama radio dan trend hiburan rakyat

Meskipun tidak menampilkan visual, hanya suara dan efek-efek yang membuatnya nyata, drama radio menarik perhatian pendengar. Tentu saja ini karena kisah yang disajikan begitu menarik dan dinilai seru, sehingga mereka menantikan setiap episode yang mengudara setiap hari atau minggu.
 
Di sisi lain, cerita-cerita berbagai genre yang mengandung moral value menjadi alasan mengapa orang-orang di zaman itu menjadikan drama radio sebagai tren. Meski tidak bisa didengarkan kapan dan di mana saja, akan tetapi waktu on air yang membidik menemani istirahat pendengar, tepatnya malam hari dinilai momen paling tepat untuk menikmati berbagai cerita.
 
Menariknya beberapa serial dan film yang ditayangkan dalam beberapa tahun ke belakang ini, diangkat langsung dari drama radio, lho. Contohnya seperti Tutur Tinular, Catatan Si Boy, Mak Lampir dan Misteri Gunung Berapi. Adapula lainnya yang mendulang sukses yakni Konflik Cinta, Kelas Puber, 2 Doa 1 Dunia, Babad Tanah Leluhur, dan lain sebagainya.
 

Kinerja Inavoice di balik produksi audio series

Kinerja Inavoice untuk mendukung kerjasama dengan Noice benar-benar dilaksanakan secara totalitas. Perusahaan sepakat untuk melakukan audisi talent yang nantinya akan berakting pada cerita-cerita yang sudah dipersiapkan.
 
Audisi talent dinilai berdasarkan kesesuaian dengan karakter cerita, ciri khas suara, serta bagaimana menyajikan kisah kepada pendengar. Mereka dituntut untuk membangun cerita hingga terbentuk suatu satu kesatuan utuh yang melekat di ingatan pendengar.
 
Bukan hanya itu, Inavoice turut serta dalam produksi 10 judul cerita menarik. Pembuatan kisah perlu disesuaikan dengan pasar audiens, sehingga masing-masing bisa membidik target secara tepat. Tidak kalah penting juga ialah pembangunan karakter yang nantinya akan memudahkan pendengar menyusun cerita dalam ingatan.
 
Ide cerita yang sudah matang dan menjadi tulisan utuh, kemudian akan melalui proses text editing dan penulisan ulang oleh tim Inavoice hingga akhirnya dilakukan proses perekaman, editing, mixing, mastering dan sound design.
 

Produk audio series Inavoice X Noice

Kerja sama yang dilakukan sejak tahun lalu ini, membuahkan beberapa 10 karya audio series populer yang bisa kamu dengarkan di platform Noice, antara lain sebagai berikut:
 
  • Dangerzone
  • Antara cinta dan Benci
  • Salma Tuan 40
  • Issues
  • Knowing Letter
  • Never Been Kissed
  • Psychopath
  • Tiga Kuasa
  • Perburuan Harta Karun
  • Diari Merah Diah
 
Dari semua audio series Inavoice X Noice di atas, mana nih yang sudah kalian dengarkan? Atau mungkin tengah mengikuti setiap episode?
 

Capaian project audio series Inavoice X Noice

Di tengah gempuran produk audio visual di berbagai platform media sosial, nyatanya audio series Inavoice X Noice mendulang respon positif dari pendengar. Antusiasme mereka menyambut cerita dari platform baru ini menjadi tolok ukur bahwa project mengalami progres yang bagus.
 
Di samping cerita yang menarik, pendengar juga merasa nyaman mendengarkan kisah-kisah beragam genre dengan suara berkarakter, efek suara bagus dan disuguhkan secara realistis. Tidak heran bila deretan audio series Inavoice X Noice berikut masuk ke jajaran trending dan mempunyai jumlah subscriber yang terhitung banyak.
  1. Diari Merah Dia (344 subscriber)
  2. Never Been Kissed (484 subscriber)
  3. Salma dan Tuan 40 (537 subscriber)
  4. Antara Benci dan Cinta (493 subscriber)
  5. Issues (344 subscriber)
Beberapa sisanya terus menunjukkan angka peningkatan subscriber. Hal tersebut merupakan bukti bahwa masyarakat kini menyambut dengan tangan terbuka audio series dengan versi yang lebih modern.
 
Seolah mengulang kembali kejayaan drama radio, produk kolaborasi Inavoice dan Noice bahkan dinilai tidak menuntut banyak perhatian serta waktu pendengar. Mereka cukup duduk, atau bahkan diselingi oleh aktivitas lain seperti sedang dalam perjalanan, bekerja, melakukan pekerjaan rumah, lalu sambil mendengarkan cerita-cerita menarik. Yuk, beralih ke audio series untuk pengalaman mendengarkan paling seru!