Updated: 7 Nov 2023     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

4 Polar Pattern Microphone yang Perlu Anda Ketahui

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Inavoice adalah salah satu perusahaan voice over agensi terbesar di Indonesia yang terbentuk sejak tahun 2020. Berbasis di Yogyakarta, kami menawarkan sejumlah layanan, mulai dari jasa voice over talent, audio marketplace dan music production. Voice over Indonesia adalah metode produksi audio yang melibatkan talent, engineer, software dan sound equipment canggih untuk membuat hasil output audio latar belakang visual berbahasa indonesia terbaik. Maka dari itu, perusahaan begitu concern terhadap profesionalitas serta kenyamanan klien, sehingga seluruh proses rekaman didukung oleh peralatan mumpuni, salah satunya yakni penggunaan microphone. 

 

Polar Pattern atau pick up pattern microphone adalah cara microphone menangkap suara yang perlu diperhatikan oleh para talent voice over. Dalam artikel ini, Inavoice.com akan menjelaskan hal ini secara rinci agar teman-teman dapat memilih mic yang tepat untuk merekam voice over.

 

Table Of Content

1. Definisi Microphone

2. Polar Pattern Microphone

3. Microphone Untuk Rekaman Voice Over Paling Tepat

4. Kesimpulan

Microphone yang baik dan berkualitas merupakan sebuah alat penunjang kesuksesan talent voice over. Bagaimana tidak? Dengan semakin berkualitasnya microphone yang digunakan, tentu menjamin hasil kualitas suara yang di rekam menjadi semakin lebih baik.

Tentu hal ini harus ditunjang dengan perangkat lain, seperti yang telah inavoice tuliskan dalam blog Tips Memilih Alat Untuk Merekam Voice Over. Namun dapat dikatakan, microphone lah senjata utama pengisi suara untuk mendapatkan kualitas terbaik.

Memilih microphone merupakan hal yang tricky, pasalnya microphone yang ada di marketplace memiliki banyak kategori. Mulai dari jenis mic-nya, frequency response dari microphone tersebut hingga cara microphone itu menangkap suara.

Nah kali ini Inavoice.com akan menjelaskan microphone didasarkan dari cara mereka menangkap suara, atau polar patternnya. Yuk kita simak penjelasannya.

 

Definisi Microphone

Microphone adalah alat perekam suara, yang mana alat ini bekerja sebagai transducer. Apa itu transducer? Transducer adalah sebuah alat yang digunakan untuk merubah energi.

Apakah teman-teman selama ini menyadari bahwa, sebenarnya suara (apapun jenis suaranya, mau suara manusia, atau apapun) merupakan gelombang yang bergerak. Suara manusia merupakan gelombang yang bergerak, yang dihasirkan dari getaran vocal chord.

Getaran dari pita suara, merambat melalui medium udara, ditangkap oleh transducer yang ada dalam microphone, dan selanjutnya part ini mengubah energi kinetik (suara kita) menjadi listrik. Disalurkan melalui kabel XLR, menuju amplifier dan menuju ke analog to digital converter (adc), sehingga dapat direkam oleh DAW dan dapat kita proses untuk kita edit.

Sebenarnya semua fungsi microphone sama, yaitu melakukan hal yang telah disebutkan di atas. Namun apa yang membedakan suatu microphone menjadi lebih mahal daripada microphone lain? Build Quality, dan part penyusun komponennya. Oiya brand juga berperan besar dalam menaikan harga microphone ya.

Polar Pattern Microphone

Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, kini microphone memiliki banyak sekali jenis yang diciptakan untuk kebutuhan yang berbeda-beda pula. Salah satu jenis yang membedakan microphone adalah pola penangkapan microphone tersebut, atau yang bisa disebut polar pattern.

Walaupun terdengar sangat rumit, polar pattern dapat disimpulkan sebagai pola penangkapan arah gelombang suara, yang bila dijelaskan secara spesifik maka disebut sebagai sensitifitas penangkapan gelombang suara yang didasarkan pada perbedaan sudut datangnya gelombang, bila dikomparasi melalui axis utama microphone, yaitu arah tengah.

Ada beberapa jenis pola penangkapan suara oleh microphone. Ada 4 tepatnya yang paling sering ditemukan di mic yang dijual dipasaran. Ke empat jenis pola penangkapan suara microphone tersebut antara lain :

1. Omni Directional

Microphone dengan pola penangkapan suara omni directional memiliki arti mampu untuk menangkap suara secara sempurna dari segala arah. Dengan pola ini, suara dari segala arah dapat ditangkap dengan baik mengitari diafragma microphone. Microphone ini baik untuk mencapture suara dengan hasil yang natural dan realistik.

Kelemahan menggunakan microphone berjenis omni directional ini merupakan terlalu lebar arah pengambilan suaranya, sehingga suara yang tidak ingin kita rekam bisa saja terekam dan menjadi noise yang sulit untuk dihilangkan.

Contoh microphone dengan pola penangkapan suara omni directional ini banyak terdapat pada jenis microphone condenser seperti Samsons Co1, Rode NT1, Neumann U87, dsb.

 

2. Bi Directional (Figure 8)

Pola penangkapan Bi Directional sering disebut juga dengan polar pattern figure 8. Microphone ini dirancang untuk menangkap suara dengan baik melalui bagian depan dan belakang diafragma microphone. Dengan kata lain, sisi kiri dan kanan microphone tidak dapat menangkap suara dengan baik.

Microphone ini juga banyak digunakan untuk merekam suara dengan teknik mid/side stereo recording (ms recording). MS recording merupakan teknik menggabungkan 2 microphone figure8 dengan satu microphone mengarah kedepan, dan satu arah mengarah kesamping.

Teknik ini merupakan standard perekaman yang biasa dilakukan untuk merekam instrument, seperti gitar dan piano. Teknik ini digunakan untuk mendapatkan perekaman suara natural stereo.

Contoh microphone figure 8 paling terkenal adalah Sennheiser MKH 30, AKG C414, dan Telefunken TF39.

3. Super Cardioid / Lobar

Pola penangkapan super cardioid ini jarang banget ada dipasaran. Pun kalau ada dipasaran, pasti harganya cukup mahal. Kenapa? Karena microphone berjenis ini biasanya digunakan untuk melakukan perekaman yang membutuhkan isolasi berlebih.

Apa maksudnya isolasi berlebih? Pernah membayangkan shotgun microphone yang diangkat crew film berjabatan boomer? Nah microphone yang diangkat dan diarahkan ke mulut orang yang berakting tersebut adalah microphone berjenis ini.

Seperti yang telah dijelaskan di atas, microphone berjenis ini adalah microphone yang baik untuk mengisolasi suara ambience berlebih, karena pola penangkapannya yang hanya pipih ke depan microphone dan hanya sedikit kebelakang. Dengan kata lain, microphone ini mengisolasi suara yang terekam dari samping kiri dan kanan secara ekstrim.

Contoh microphne berpola penangkapan super cardioid adalah Sennheiser MKH60, dan Audio Technica AT4053B.

4. Uni Directional / Cardioid

Microphone dengan pola penangkapan suara uni directional / cardioid ini merupakan paling sering kita temui di pasaran. Microphone ini menangkap suara hampir sama dengan microphone lobar, hanya saja, jarak penangkapan suara kedepannya jauh lebih rendah, mengambil suara pula dari kiri dan kanan, dan sedikit ke belakang.

Mikrfon ini sangat baik untuk menangkap suara dari depan, maka dari itu, mikrofon ini sangat sering digunakan dalam life performance penyanyi dipanggung.

Kaaena pointing nya yang harus berada didepan sumber suara, dan tidak sensitif pada bagian lainnya, maka bila dipanggung, menggunakan microphone ini akan sangat mengurangi feedback.

Microphone bertipe cardioid paling terkenal dan sering kita lihat adalah, Shure SM58, Shure SM57, dan Shure SM7B.

 

Microphone Untuk Rekaman Voice Over Paling Tepat

Sebenarnya akan sangat ambisius bila kami memberi ‘embel-embel’ paling tepat pada pemilihan microphone untuk melakukan perekaman suara. Mengapa? Karena dalam menentukan microphone yang akan dibeli, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Beberapa hal tersebut biasanya budget, ruangan perekaman suara, dan audio interface yang akan digunakan.

Berkaitan dengan ruangan perekaman suara, anda perlu memperhatikan acoustic treatment yang telah anda lakukan pada vocal booth voice over anda. Bila anda belum menggunakan treatment yang tepat, maka saran saya gunakanlah microphone cardioid, namun bila sudah ditreatment dengan baik, maka menggunakan microphone omni directional pun tidak masalah.

Berkaitan dengan audio interface, pastikan bahwa audio interface anda memiliki phanto power atau tidak. Tentu ini tidak berhubungan dengan polar pattern, namun akan sangat berhubungan dengan penentuan jenis microphone yang akan anda gunakan, apakah akan menggunakan mic condenser yang membutuhkan tambahan daya dari phantom power, atau microphone dynamic yang tinggal colok.

Baik microphone condenser atau dynamic memiliki pola penangkapan suara seperti yang sudah kami jelaskan di atas. Namun kebanyakan, microphone dynamic memiliki polar pattern cardioid, dan microphone condenser memiliki polar pattern omni, atau multi pattern (memiliki semua jenis pattern di atas, hanya dibedakan menggunakan switch pengubah pick up pada body microphone).

Dan yang paling penting adalah budget. Jangan memaksakan untuk membeli microphone dengan budget berlebihan bila memang kondisi keuangan sedang tidak baik. Saran kami, lebih baik menabung dulu untuk mendapatkan microphone yang diinginkan.

Ingat teman-teman, microphone merupakan barang elektronik seperti handphone, dan yang lainnya. Biasanya, barang elektronik apapun yang berkualitas tinggi akan dibandrol dengan harga yang cukup mahal. Sampai-sampai ada jargon ada harga, ada rupa! Tapi ini merupakan hal yang serius. Sepengalaman kami, microphone dengan harga yang mahal pasti menghasilkan kualitas yang bagus.

Jadi, kalau ditanya, microphone dengan polar pattern apa yang paling tepat untuk merekam voice over? Saran kami adalah microphone dengan polar pattern dynamic. Tentu dengan menyesuaikan hal-hal yang telah menjadi pertimbangan kami di atas ya.

 

Kesimpulan

Menjadi tugas kami untuk menginformasikan cara memilih microphone yang paling tepat untuk teman-teman sekalian. Di atas merupakan cara memilih microphone yang paling tepat dengan mempertimbangkan polar pattern atau cara pengambilan suara dari microphone.

Polar pattern merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, karena pola pengambilan suara dari microphone merupakan salah satu kunci bagi anda untuk melakukan investment terhadap acoustic treatment ruangan anda.

Karena memilih microphone merupakan hal yang tricky dan membutuhkan waktu untuk riset dan uang berlebih, maka kami menyajikan informasi ini bagi teman-teman talent voice over yang sedang dalam pencariannya terhadap microphone terbaik.

Perhatikan budget, acoustic treatment vocal booth, dan audio interface yang anda gunakan untuk melakukan rekaman project voice over. Saran kami gunakan polar pattern yang paling tepat dari penjelasan di atas untuk mendapat kualitas suara terbaik. Sampai ketemu pada artikel selanjutnya!