Updated: 13 Feb 2023     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Tips Untuk Memilih Alat Merekam Voice Over

  1. Home
  2. Voice Over Technique

Table Of Content

Alat Perekam Suara dan Tips Memilih Peralatan Tersebut
1. Tips Memilih Komputer Sebagai Peralatan Merekam Suara
2. Tips Memilih Audio Interface / Soundcard
3. Tips Memilih Microphone Untuk Merekam Suara
4. Tips Memilih Playback Monitoring System
5. Tips Menentukan Software Perekam Suara

Kita sama-sama mengamini, bahwa perkembangan industri Voice Over kini sangat pesat. Semenjak tahun 2015 hingga saat ini, tak tercatat berapa banyak Voice Over talent yang berdiri secara mandiri dan menjajakan jasanya melalui platform social media dan website pribadi. Tak terhitung pula jumlah Voice Over Agency dan marketplace yang berkembang baik di Indonesia maupun di luar negeri. Sah saja, dengan fakta yang kita miliki ini kita menggangap bahwa industri Voice Over telah maju dan berkembang dengan baik.

Namun apakah perkembangan ini baik dan benar? Benar adanya bahwa profesi sebagai Voice Actor berkembang sangat pesat, dan kini jumlahnya tak terhitung lagi. Namun apakah benar bahwa perkembangan industri Voice Over juga diimbangi dengan perkembangan pengetahuan yang mendasar mengenai industri Voice Over itu sendiri?

Baik tentang bagaimana cara berjualan sebagai Voice Over talent, bagaimana kualitas Voice Over yang baik sesuai dengan standard industri broadcast, bagaimana cara merekam yang tepat, dan banyak hal lainnya yang mungkin masih abu-abu dan tidak dibicarakan baik oleh Voice Over talent, Course Voice Over, Voice Over Agency, dan banyak yang lainnya.

Hal ini kemudian mengacu pada minimnya referensi dan informasi yang didapat sebagai pengisi suara. Bila kita membicarakan mengenai hal-hal teknis bersifat olah suara, tentu sekarang sudah banyak informasi yang mengakomodasinya. Informasi ini terakomodasi dari banyaknya publik figur / social media influencer yang begerak dalam bidang Voice Over yang tidak segan-segan dalam memberikan informasi tentang bagaimana cara mengolah suara, cara bermain intonasi dan sebagainya.

Namun bagaimana dengan pengetahuan teknis lain seperti peralatan yang digunakan, dan cara melakukan editing, mixing, dan mastering yang tepat. Minimnya informasi ini, ditambah dengan terlalu banyak terminologi teknis yang membingungkan bila ingin mempelajari hal tersebut secara otodidak menyebabkan ketidakimbangan kualitas suara di industri Voice Over Indonesia. Tentunya bagi sebagian Voice Over Talent, hal ini bisa menjadi nilai jual tersendiri bagi client.

Namun, pernahkah anda membayangkan dari sisi client? Apakah client yang menghire anda menginginkan data yang ‘kurang sempurna’ yang disebabkan oleh produksi Voice Over yang kurang maksimal? Tentu tidak, dan hal ini bisa menjadi boomerang bagi Voice Over talent tersebut karena ada kemungkinan tidak akan digunakan kembali oleh client yang telah menggunakan jasanya.

Sedih rasanya bila kami mengatakan hal ini, namun inilah yang harus diutarakan dan dibicarakan agar industri voice over terus berkembang. Inavoice.com menemukan banyak sekali sample talent yang dikirimkan untuk audisi pada kami yang direkam dalam kualitas yang rendah, sehingga kami tidak mampu memperbaikinya, dan menjual sample tersebut melalui platform voice over agency kami.

Fakta dilapangan berbicara bahwa, sample yang direkam rentan dengan noise, baik itu noise ambience, noise ruangan, electrical noise, atau bahkan direkam secara low resolution menggunakan microphone headset sehingga hasilnya tidak maksimal. Padahal, ada loh aplikasi merekam Voice Over gratis, yang sudah sangat cukup untuk digunakan untuk mengirimkan sample.

Ingat, sample suara ya. Bukan merekam sebuah project Voice Over.

Karena terlalu banyak sample suara yang dikirimkan pada kami dengan kualitas yang kurang baik, maka kami mengambil kesimpulan bahwa kebanyakan Voice Over Talent, ataupun Voice Over Enthusiast belum mengetahui bagaimana cara merekam suara yang baik, dan melakukan treatment pada gelombang suara dengan benar.

Sebagai bentuk perkembangan industri, kini Voice Over talent dituntut untuk mampu melakukan banyak pekerjaan, dan bagaimana hasilnya akan menjadi baik bila bahkan dasar pengetahuan merekam suara pun masih luput untuk dimiliki.

Dari permasalahan di atas, maka kami mencoba menuliskan blog ini. Blog ini bertujuan untuk meningkatkan awareness bahwa memiliki alat perekam suara yang tepat merupakan kunci keberhasilan dari Voice Over talent. Tentunya hal ini harus ditunjang dengan treatment ruang perekaman Voice Over yang juga tepat pula agar suara yang dihasilkan bisa maksimal.

Ada baiknya bahwa dalam memulai pekerjaan apapun, setidaknya anda harus berinvestasi, baik investasi waktu, pengetahuan, ataupun modal peralatan usaha. Dalam industri Voice Over ini, ada baiknya juga anda berinvestasi peralatan yang tepat untuk merekam suara anda agar anda bisa menjual sample suara dengan kualitas yang baik. Salah satu investasi sebagai Voice Over talent adalah Digital Audio Workstation.

Apa itu Digital Audio Workstation? Digital Audio Workstation secara harafiah diterjemahkan sebagai ruang kerja audio digital. Apa maksudnya? Digital Audio Worksation merupakan tempat dimana anda akan mengolah suara anda, mulai dari produksi, hingga pasca produksi. Sehingga dengan pengertian ini, Digital Audio Workstation atau yang biasa disebut sebagai DAW (Dibaca: De A We, karena merupakan singkatan) bukan hanya terdiri dari komputer dan software perekaman saja, namun juga dengan beberapa hal lain yang menunjang efektifitas dan kualitas perekaman suara.

Berikut adalah bentuk investasi dan beberapa tips yang berada di dalamnya ketika memilih peralatan untuk merekam suara atau yang biasa disebut dengan digital audio workstation.

 

Alat Perekam Suara dan Tips Memilih Peralatan Tersebut

1. Tips Memilih Komputer Sebagai Peralatan Merekam Suara

Kita tidak bisa menutup mata bahwa komputer atau laptop adalah salah satu piranti yang tepat untuk menjalankan software perekaman suara. Walaupun sekarang software perekaman suara sudah dapat dijalankan melalui handphone, tentunya ada beberapa kekurangan bila menjalankan software perekaman suara melalui handphone. Mari kita bahas lebih dalam.

Yang membedakan hasil yang didapat dari melakukan perekaman suara menggunakan handphone dengan menggunakan komputer dan laptop tentunya merupakan spesifikasinya. Komputer didesign untuk mengerjakan pekerjaan yang berat, dengan core, thread, dan speed prosesor yang jauh lebih cepat dibandingkan menggunakan handphone.

Beberapa komponen lain seperti ram juga memiliki speed yang lebih cepat dibandingkan ram handphone, walaupun memiliki besaran yang sama (misal 8GB Ram). Seperti yang telah disebutkan di atas, komponen-komponen komputer diciptakan untuk mengerjakan pekerjaan yang berat, tidak dengan handphone.

Pro Tips : bagi anda yang kebingungan dengan spesifikasi yang tepat ketika membangun komputer atau membeli laptop bisa menjadikan spesifikasi di bawah ini sebagai acuan.

  1. Processor : Intel i3 Gen7 / AMD FX A8
  2. RAM : 4GB, dual channel lebih baik (minimum speed 2666)
  3. Motherboard : Menyesuaikan penggunaan processor
  4. VGA : Nvidia GT 550 (lebih bagus, lebih baik untuk kebutuhan Video di DAW)
  5. PSU : 450Watt Tergantung dari Audio Interface yang digunakan

Tentunya, semakin berkembangnya tahun, peralatan komputer harus diupdate menyesuaikan dengan update software yang ada di dalamnya. Mungkin pada tahun 2020 ini, spesifikasi minimum untuk melakukan perekaman adalah seperti yang tertulis di atas, namun belum tentu dalam 2 tahun ke depan, peralatan ini masih mampu digunakan untuk merekam suara dengan baik.

Juga menjawab pertanyaan, apakah merekam suara dengan menggunakan handphone diperbolehkan? Tentu diperbolehkan, namun handphone yang digunakan harus memiliki spesifikasi tertentu pula, seperti prosesor yang digunakan merupakan ARM Based seperti Apple chipset A14.
 
Bila kita menjelaskan secara detil mengapa mediatek, dsb tidak mampu bersaing, penjelasannya akan menjadi cukup panjang. Namun percayalah, prosesor yang mampu digunakan untuk merekam suara dengan baik hanyalah Apple Chipset, sehingga produk iPhone, start dari iPhone 7, mampu dijadikan alat untuk merekam suara dengan baik pula. Ingat, bukan merekam suara menggunakan microphone internal handphonenya ya.

 

2. Tips Memilih Audio Interface / Soundcard

Apa itu audio interface atau soundcard? Audio interface atau soundcard adalah alat yang dibuat dengan tujuan untuk merubah (converter) signal analog electric (source suara) menjadi data digital, dan merubah kembali data digital tersebut menjadi signal analog untuk kita dengarkan melalui playback monitoring system. Jelas di sini fungsi audio interface adalah merekam suara, dan memperdengarkan kembali hasil rekaman suara yang sudah berupa data digital melalui headphone atau speaker kita.

Ada dua macam Audio interface, yaitu audio interface internal, dan audio interface external. Audio interface internal adalah converter signal yang secara langsung ada pada handphone dan motherboard komputer kita. Kualitas audio interface internal ini tidak baik, sehingga untuk melakukan perekaman secara langsung menggunakan audio interface ini tidak disarankan karena akan membuat electrical noise yang ditangkap berlebihan (bila kasusnya menggunakan audio interface internal motherboard), atau ada pengurangan kualitas perekaman karena size dan kegunaannya tidak ditujukan untuk melakukan perekaman suara (audio interface internal handphone).

Audio interface external pun bermacam-macam jenisnya, ada yang berupa PCI Card (audio interface external yang dipasangkan pada PCI Slot Motherboard), USB connection, dan Firewire Connection. Audio interface external inilah yang memiliki kualitas terbaik karena diciptakan untuk kebutuhan perekaman suara professional.

Pro Tips : Sesuaikan budget anda pada audio interface apa yang akan anda gunakan, dan tentunya pastikan bahwa motherboard anda mendukung interkoneksi audio interface tersebut.

 

3. Tips Memilih Microphone Untuk Merekam Suara

Seperti yang telah kita kita ketahui, microphone adalah alat yang digunakan untuk merekam sumber suara. Sumber suara bisa bermacam-macam, bisa suara manusia, ataupun instrument, atau bahkan ambience. Dalam hal produksi Voice Over, tentunya sumber suaranya adalah suara manusia / suara Voice Over talentnya.

Untuk memahami lebih dalam mengenai microphone, tentunya kita harus mengerti jenis microphone dan polar patern microphone apa saja yang kebanyakan digunakan di pasaran. Kami pernah menulis tentan polar pattern microphone di artikel kami sebelumnya. Jangan lupa untuk dibaca juga ya,

Untuk merekam suara Voice Over, kita harus memahami apa saja jenis microphone yang ada di pasaran, agar Voice Over talent tidak salah membeli microphone untuk melakukan perekaman suaranya. Beberapa jenis microphone itu antara lain :

A. Microphone Dynamic

Microphone dynamic adalah microphone yang banyak digunakan pada kegiatan merekam suara khususnya Voice Over. Ciri-ciri microphone dynamic adalah tidak memerlukan daya tambahan (phantom power), less sensitive karena pola pengambilan suara / pollar pattern berbentuk cardioid, dan enhancing frekuensi low dan mid.

Karena keunggulan microphone dynamic ini pulalah, kebanyakan microphone berstandar broadcast merupakan microphone dynamic, seperti Shure SM7b, EV RE20, dan beberapa microphone lain yang merupakan standar broadcasting system. Kami juga sempat menulis 4 Microphone terbaik untuk Merekam Voice Over tahun 2021. Yuk cek artikel kami ini.

B. Microphone Condenser

Microphone condenser berkebalikan dengan microphone dynamic. Ciri-ciri yang paling sering didapatkan oleh microphone condenser adalah memerlukan daya tambahan (phantom power) dari audio interface yang diambil dari psu computer, sensitive karena memiliki pola pengambilan suara / pollar pattern berbentuk omni, dan enhancing freksuensi mid dan high (rentan sybilence atau noise esss).

Karena keunggulannya inilah, kebanyakan Microphone condenser menjadi standard microphone pada industri musik. Beberapa contoh microphone condenser yang menjadi standard industri musik adalah Neumann U87, Rode NT-1, dan banyak microphone lainnya.

Dengan menggunakan microphone ini, maka tentunya anda harus melakukan treatment khusus pada ruangan anda, agar microphone ini tidak merekam noise ambience, dan noise pantulan suara. Selain itu, suara yang dihasilkan cenderung lebih crispy dan kurang bold bila menggunakan microphone berjenis ini, sehingga untuk melakukan treatment mixing dan coloring suaranya jadi cenderung lebih sulit.

C. Microphone USB

Microphone USB adalah salah satu temuan baru pada industri perekaman suara, semenjak tahun 2015 akhir. Dengan menggunakan microphone usb, tentunya anda akan diuntungkan dengan lebih simplenya sebuah set perekaman. Anda tidak membutuhkan lagi audio interface karena biasanya dalam microphone usb, sudah include audio interface didalamnya.

Namun apakah hasilnya akan baik? Tergantung dari microphone apa yang digunakan, pollar patern apa yang ada pada microphone usb tersebut, dan masuk dalam jenis apa microphone usb tersebut (dynamic / condenser). Sampai saat ini belum ada microphone usb yang menjadi standard industri, untuk itu, kami tidak menyarakan anda menggunakan microphone usb sebelum anda melakukan research yang mendalam pada microphone usb yang akan anda gunakan.

Pro Tips : Pilihlah Microphone berjenis Dynamic karena dengan menggunakan microphone ini, treatment acoustic ruangan anda akan jadi lebih simple. Selain itu pilihlah microphone dynamic yang berkualitas dan memang berfungsi untuk merekam vokal manusia. Spending budget lebih dalam pembelian microphone akan lebih baik karena microphone merupakan tools utama perekaman suara.

 

4. Tips Memilih Playback Monitoring System

Secara harafiah, playback monitoring system adalah piranti yang digunakan untuk mendengarkan ulang apa yang telah anda rekam, edit, mix, dan master pada workstation anda.

Playback monitoring system terdiri dari 2 jenis, yaitu headphone atau speaker. Yakinlah bahwa headphone dan speaker untuk playback monitoring system ini juga memiliki beberapa hal teknis yang patut untuk diperhatikan karena playback monitoring system sejatinya adalah alat yang akan anda gunakan ketika anda melakukan editing, mixing dan mastering.

Bila anda tidak melakukan pekerjaan yang disebutkan di atas atau biasa berpindah dari satu studio ke studio lain, maka anda bisa skip bagian ini. Namun bila anda melakukan hal ini, mari kita membahasnya lebih dalam.

A. Headphone

Headphone adalah salah satu alat yang dapat digunakan untuk mendengar playback kita. Headphone yang baik untuk mendengarkan playback (khususnya dalam Industri Voice Over) yang ada dipasaran biasanya bertajuk Headphone Studio Monitor, karena tidak ditujukan untuk konsumer yang ingin menikmati musik secara hifi (ada adjustment pada frequency tertentu).

Headphone studio monitor biasanya memiliki frequency suara yang flat, sehingga hal ini akan membantu kita dalam mengolah hasil suara kita pada saat proses mixing. Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menggunakan headphone untuk playback monitoring system adalah, pastikan bahwa headphone anda berkarakter flat, dan memiliki bentuk semi open back, atau closed back.

Baca Juga : Tips Memilih Headphone Untuk Produksi Voice Over

B. Speaker

Speaker yang baik pada industri perekaman suara adalah speaker yang memang dibuat dan ditujukan untuk melakukan playback monitoring system. Biasanya di pasaran, disebut sebagai Studio Monitor. Studio monitor memiliki karakter frequency flat.

Perbedaan speaker studio monitor dengan speaker hifi adalah, di speaker hifi ada enhancement khusus pada frequency yang akan kita dengarkan, yang telah disesuaikan dengan target market pasar yang akan menggunakannya. Biasanya enhancement ini pada low frequency dan mid frequency. Gunakanlah Speaker studio monitor untuk melakukan monitoring system pada project Voice Over anda.

Tentunya dengan 2 jenis playback monitoring system yang telah kami jelaskan di atas, maka anda sudah mengetahui bahwa tidak mungkin kita melakukan mixing dengan menggunakan headset, speaker bawaan laptop, atau bahkan speaker hifi karena setiap alat tersebut memiliki keterbatasan tertentu. Anda bisa melakukan editing pada suara anda, seperti mendekatkan jeda kalimat, menghapus suara nafas, dsb. Namun untuk mixing menggunakan beberapa speaker tersebut tentunya anda akan kesulitan melakukannya.

Pro Tips : Pastikan bahwa ketika anda melakukan mixing dan mastering Voice Over anda dengan menggunakan playback monitoring system yang disesuaikan dengan kebutuhan tersebut. Jangan gunakan hifi playback monitoring system karena suara anda akan tersaturasi. Bila ruangan editing suara anda telah di treatment dengan baik, maka gunakanlah speaker sedangkan bila belum di treatment dengan baik, maka gunakanlah headphone.

 

5. Tips Menentukan Software Perekam Suara

Tentu kita memiliki banyak sekali referensi, bahkan pilihan untuk menggunakan software apa untuk merekam, mengedit, mixing, dan mastering project Voice Over kita. Di negara kita, banyak sekali software bajakan yang bisa kita download dan gunakan secara cuma-cuma, namun apakah hal ini berbahaya? Tentu hal ini berbahaya bila anda berurusan dengan client (khususnya client luar negeri) yang mementingkan masalah piracy. Selain itu, ada juga bahaya malware dari crack software bajakan tersebut, seperti ransome ware dan beberapa malware lainnya.

Untuk itu kami menyarankan anda untuk menggunakan software perekaman audio yang gratis dan bisa digunakan untuk melakukan pekerjaan audio. Ada beberapa software gratis, dan yang paling terkenal adalah audacity. Namun kami tidak menyarankan anda untuk menggunakan Software ini karena baik secara tampilan dan shortcut kurang menarik, dan tentunya untuk melakukan proses mixing dan mastering sedikit melelahkan.

Lantas, apa software yang bisa dicoba untuk melakukan perekaman suara Voice Over? Kami menyarankan anda untuk menggunakan Pro Tools First (bisa di download dengan click kata disamping).

Mengapa menggunakan Pro Tools First? Selain software ini merupakan keluaran pembuat software Digidesign, yang memang sudah terkenal untuk membuat produk-produk digital audio, Pro Tools first ditawarkan secara gratis oleh Digidesign untuk digunakan oleh setiap orang.

Selain karena gratis, Pro Tools merupakan software standard industri broadcast di Dunia, tentunya bila anda menggunakan software ini, ketika anda mendapatkan client besar, anda bisa dengan mudah bertukar session project dengan client yang menghire anda. Tentunya ada software standard industri lain, seperti Logic Pro, namun software ini tidak didistribusikan secara gratis.

Tentu dengan menggunakan Pro Tools First, anda akan sedikit kesulitan untuk melakukan adjustment pada pola-pola perekaman yang biasa anda lakukan dengan software lain. Kesulitan adjustment seperti menghafalkan ulang shortcut, mengulang instalasi beberapa plug in untuk mempermudah mixing (berformat .AAX / .RTAS), dan beradaptasi dengan user interface ulang. Setelah adjustment ini dilakukan, maka anda telah siap untuk menggunakan DAW berstandard broadcast internasional secara gratis.

Pro Tips Jangan menggunakan software bajakan, gunakanlah software gratis seperti Pro Tools | First atau Audacity. Pastikan juga gunakan software yang paling nyaman dan menunjang kinerja anda. Kenyamanan tentu relatif, tapi biasanya kenyamanan didukung oleh kemudahan shortcut dan tampilan grafis yang menarik.

Panjangnya penjelasan mengenai pentingnya Digital Audio Workstation untuk Voice Over talent ini tentunya akan menunjang kualitas suara yang dihasilkan oleh Voice Over talent. Namun sekali lagi kami mengingatkan, seberapa mahalpun alat yang anda beli, tentunya tidak akan menghasilkan suara yang baik apabila anda tidak melakukan treatment yang baik pula pada ruangan perekaman suara anda. Baca juga blog kami tentang treatment ruang perekaman suara yang tepat agar suara yang anda hasilkan jadi lebih maksimal.