Noise Voice Over Bisa Dihilangkan Lewat Post-Production? Emang Bener?
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Dalam produksi rekaman suara, post-production atau pascaproduksi dianggap sebagai ‘dewa’ karena katanya bisa menjadikan hasil rekaman suara terdengar lebih bagus. Audio post-production memang merupakan salah satu elemen penting dari produksi audio visual sebelum nantinya diunggah ke berbagai kanal media.
Post-production sendiri diartikan sebagai proses penambahan dan pengolahan suara setelah tahap produksi rekaman suara selesai. Dalam post-production, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan. Sebagian besar dari proses tersebut hanya bisa dilakukan oleh studio rekaman yang profesional dan proper seperti Inavoice.
Karena prosesnya yang banyak, tak heran jika post-production dianggap canggih. Ada kerumitan yang akan kamu temukan dalam post-production ini seperti menggabungkan banyak bagian untuk membentuk suatu kesatuan yang meliputi voice over, sound design, efek audio, foley, mixing, dan mastering.
Nah, karena proses pascaproduksi dianggap sebagai keajaiban yang akan menjadikan hasil rekaman suara terdengar super keren, kali ini Inavoice akan menguak mitos yang berkaitan dengan post-production tersebut yaitu “emang bener noise voice over bisa dihilangkan lewat post-production?” Untuk mencari tahu benar atau tidaknya mitos yang satu ini, Inavoice kembali bekerja sama dengan salah satu talent kami, Dhita. Kira-kira, bagaimana hasilnya?
Kenalan Dulu Sama Dhita, VO Talent Inavoice yang Akan Bantu Pecahkan Mitos Ini
Dhita namanya, seorang ibu rumah tangga yang juga berprofesi sebagai voice actor. Untuk membantu Inavoice memecahkan mitos seputar noise yang bisa dihilangkan menggunakan post-production, Dhita akan membacakan naskah yang nantinya akan dinilai oleh tim Inavoice.
Sebelumnya, kita kenalan dulu, yuk, sama VO talent yang satu ini. Kepada Inavoice, Dhita bercerita bahwa dulunya dia merupakan seorang penyiar radio. Setelah resign dari radio tempatnya bekerja, sosok ibu hebat dari dua anak ini ingin kembali berkiprah di dunia suara.
Dengan riset melalui Google dan Instagram, akhirnya Dhita menemukan bahwa pekerjaan yang paling memungkinkan untuk seorang ibu sepertinya adalah menjadi seorang voice over artist. Dan sejak saat itulah, Dhita mulai terjun ke industri voice over hingga saat ini.
Kapan Mulai Menjadi VO Talent?
Meskipun secara profesional Dhita baru mulai menjadi voice actor di tahun 2019, tetapi di 2016 dirinya telah mengerjakan proyek voice over. Di proyek pertamanya, Dhita dipercaya untuk mengerjakan proyek company profile dari Sanofi.
Dengan pengalamannya di dunia voice over, ada beberapa proyek yang berkesan bagi Dhita. Salah satunya adalah proyek mengisi suara untuk karakter ibu melahirkan. Baginya, itu merupakan hal yang tak bisa dilupakan karena mengekspresikan bagaimana seorang ibu melahirkan adalah sebuah kesulitan tersendiri untuknya.
Dhita juga pernah mengerjakan proyek pilkada di masa-masa kampanye beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, dia juga pernah mengerjakan proyek voice over untuk audiobook.
Sekarang, Ayo Kita Mulai Pembuktiannya!
Setelah kita berkenalan dengan Dhita, mari kita mulai untuk membuktikan benar atau tidaknya mitos seputar noise yang dapat dihilangkan melalui post-production. Untuk kasus ini, Inavoice akan meminta Dhita untuk membacakan naskah voice over di tiga tempat yang berbeda.
Tempat pertama adalah vocal booth, tempat kedua adalah di ruang kerja yang dipenuhi dengan berbagai jenis suara di dalamnya, dan tempat ketiga merupakan ruangan di luar vocal booth yang telah dibersihkan atau di-treatment dengan cukup baik untuk meredam noise. Di ketiga tempat tersebut, Dhita membacakan naskah menggunakan mikrofon yang sama yaitu Samson C03 mixing. Bagaimana hasilnya?
Untuk menyimpulkan hasilnya, Inavoice meminta tiga orang untuk mendengarkan hasil rekaman suara tersebut dan memberikan penilaian mereka. Ketiga orang ini mendengarkan rekaman suara di tiga tempat berbeda yaitu di dalam vocal booth (ruang proper), di ruang kerja, dan di luar vocal booth atau ruang tidak proper yang sudah dibersihkan. Jadi, seperti apa kata mereka?
- Very Farobye (Sound Engineer): “Kalau untuk di ranah profesional seperti TVC atau iklan di bioskop, rekaman di luar vocal booth yang sudah dibersihkan juga masih kurang oke karena masih terdengar frekuensi noise yang bertumpuk menjadi satu dengan VO. Tapi, kalau tujuannya untuk sosmed atau untuk diputar di HP, suara dari ruang tidak proper yang sudah di-treatment itu masih cukup aman.”
- Mitha (Copywriter): “Hasil rekaman di ruang yang proper lebih terdengar bagus dibandingkan yang lain. Kalau diurutkan dari yang paling bagus, hasil rekaman di ruang proper itu adalah yang pertama, rekaman di ruang tidak proper mixing adalah yang kedua, dan yang ketiga adalah rekaman di ruang tidak proper tidak mixing.”
- Yoga Adi Dharma (Admin Sosial Media): “Tentu ruangan proper terdengar lebih bagus dan jelas. Lalu, rekaman di ruang tidak proper itu banyak noise yang terdengar. Jadi, urutan dari yang paling bagus adalah ruang proper, ruang yang sudah di-treatment atau sudah dibersihkan, dan ruang yang tidak proper.”
Nah, dari penilaian itu terbukti sudah bahwa mitos yang mengatakan kalau noise bisa hilang melalui audio post-production adalah tidak valid! Kenapa? Alasannya karena tidak semua hasil rekaman yang ‘kotor’ dapat dibersihkan suaranya.
Maka dari itu, penting bagi para pengisi suara untuk melakukan setup ruangan sebaik mungkin agar bisa menghasilkan rekaman voice over yang bagus. Seperti yang telah dilakukan oleh Inavoice, hasil rekaman suara di vocal booth terdengar lebih bagus dan jelas. Tentu saja, ini akan mempermudah proses pascaproduksi. Suara yang dihasilkan juga terdengar bulat sehingga tidak membutuhkan banyak manipulasi di proses pascaproduksi.
Karenanya, untuk kamu yang ingin melakukan rekaman voice over, perhatikan baik-baik noise dari tempat untuk merekam suara. Apakah noise itu bisa di-treatment dengan baik menggunakan plugin? Atau memang tidak bisa direduksi? Atau justru akan ada kompensasi terhadap frekuensi suara yang akan dimasukkan ke plugin untuk memotong noise tersebut?
Karena melakukan pascaproduksi adalah suatu hal yang membutuhkan banyak proses rumit, tentu akan lebih mudah untuk melakukan treatment di awal dengan melakukan setup studio sebaik mungkin demi mereduksi noise, kan? Jadi, mulai sekarang cobalah untuk memperhatikan noise sebelum merekam suara agar hasil rekaman voice over-mu bisa terdengar super oke. Cobalah untuk men-treatment studio rekamanmu sebaik mungkin agar kamu tidak perlu pusing untuk proses pascaproduksi.
Kalau kamu memang tidak ingin ribet melakukan setting studio rekaman, mending kamu datang ke Inavoice dan melakukan rekaman di sana! Karena You Deserve Better, Inavoice menjamin bahwa kamu tak perlu repot untuk memikirkan treatment studio rekaman. Semuanya sudah disiapkan oleh tim kami dan kamu hanya perlu mempersiapkan suara terbaikmu saja.
Bagaimana? Kamu mau bahas mitos seputar voice over apa lagi untuk selanjutnya?
Jangan lupa juga untuk kepoin YouTube dan media sosial Inavoice buat tahu mitos-mitos voice over yang berhasil dipatahkan oleh kami, ya!