Summary : Berdiri sebagai Voice Over Agency baru di tengah persaingan sengit, Inavoice sempat mengalami titik terendah: tiga bulan tanpa pendapatan. Momen krusial tersebut akhirnya berubah drastis ketika kami dipercaya menggarap project besar Shopee Super Awards. Kisah nyata ini bukan hanya tentang sebuah project jasa voice over profesional pertama, melainkan bukti bagaimana kepercayaan klien besar seperti Shopee menjadi turning point yang menyelamatkan sekaligus memvalidasi strategi kami sebagai VO Talent Agency yang berkomitmen pada kualitas audio terbaik. Simak detail perjalanan kami menangani project ini, dan pelajaran berharga yang memastikan Inavoice tetap tumbuh hingga saat ini.

Waktu Inavoice pertama kali berdiri, kami pernah ada di titik benar-benar gak ada pendapatan sama sekali. Di tengah perjuangan ngebangun Inavoice jadi voice over agency terbaik, rasanya benar-benar jatuh bangun banget. Tapi kami terus gaspol, sampai akhirnya setelah tiga bulan usaha sana-sini, sebuah kabar datang dan langsung bikin seluruh tim heboh: Shopee mempercayakan project Shopee Super Awards ke Inavoice. Ini sebuah kesempatan besar yang bisa bikin kami dikenal sebagai bagian dari industri voice over Indonesia.
Saat itu rasanya campur aduk antara senang, lega, dan nggak nyangka. Jujur, kalau lima tahun lalu Shopee nggak kasih kami kesempatan itu, mungkin Inavoice nggak akan ada di posisi sekarang, nemenin para VO talent berkembang, bantu klien dari berbagai industri, dan terus tumbuh sampai hari ini.
Project ini bener-bener jadi turning point buat kami. Dari yang tadinya tim masih ketar-ketir mikirin keberlangsungan agency, mendadak muncul angin segar yang bikin kami makin optimis. Kayak ada validasi bahwa strategi marketing yang kami bentuk dari nol itu ternyata berjalan ke arah yang benar.
Karena itulah project Shopee Super Awards selalu jadi salah satu project yang paling “ngena” di hati tim Inavoice. Jadi, yuk, kita kulik bareng seperti apa project ini, gimana proses kami meng-handle-nya, dan pelajaran apa yang ada di baliknya!

Kalau ngomongin project pertama, biasanya identik dengan chaos, revisi berlapis, dan deg-degan nggak karuan. Tapi beruntungnya, project Shopee ini malah jadi salah satu yang paling mulus. Bersejarah? Jelas!
Melalui proses pra produksi yang lumayan mepet deadline, tim Inavoice akhirnya bisa menyelesaikan project tersebut tepat waktu. Saat itu, semua orang di tim kami udah kayak mode “siaga satu”. Tapi di balik mepetnya waktu, ada satu privilege besar yang bikin project ini berjalan lancar: proses recording dipandu langsung oleh tim kreatif Shopee lewat remote recording system.
Tentu saja, cara kerja ini bikin semuanya lebih cepat dan tepat sasaran. Setiap kali talent take voice, tim Shopee bisa kasih feedback real-time. Kalau ada penyesuaian tone, diksi, atau perubahan pacing, langsung dieksekusi saat itu juga.
Hasilnya? Nggak ada revisi sama sekali. Yup, nol revisi! Itu kayak mimpi indah buat agency VO manapun, termasuk kami yang saat itu dipercaya buat mengerjakannya.
Setelah recording selesai, lanjut ke post production. Editing, mixing, dan mastering juga jauh dari drama karena brief-nya sudah super jelas dari awal. Jadi, dengan brief itu, kami tahu persis vibe seperti apa yang mereka mau, karakter suara seperti apa yang harus ditonjolkan, dan pacing narasi kayak gimana yang harus dijaga. Karena semua sudah terstruktur, proses pengerjaannya cuma makan waktu dua hari dan selesai dengan rapi.
Begitu final file dikirim, kami semua merasa ada beban besar yang jatuh dari pundak. Bukan cuma karena project-nya berjalan mulus, tapi karena project ini ngebuktiin satu hal penting: “Inavoice bisa.” Dan dari situlah kami tahu, project ini bukan cuma pekerjaan pertama, tapi salah satu alasan kenapa Inavoice masih berdiri sampai saat ini.


Nggak semua orang dapat project pertama dengan lancar. Jadi, kalau kamu masih gagal terus dapat klien pertama, coba ini:
Yang paling penting: jangan berhenti jalan! Gagal bukan tanda harus balik arah. Gagal itu tanda kita lagi belajar naik level.
Kalau dipikir-pikir lagi, perjalanan Inavoice waktu itu memang nggak “mudah”, tapi justru itu yang bikin setiap langkah terasa lebih punya makna. Dari project pertama sampai project terbaru, selalu ada proses yang bikin kami belajar dan makin matang.
Ada project yang selesai dengan mudah dan ada juga project yang butuh proses panjang. Tapi semuanya selalu punya satu tujuan: kami ingin memberikan yang terbaik agar setiap klien merasakan pengalaman yang nyaman dan hasil yang maksimal.
Project Shopee waktu itu benar-benar jadi titik awal yang bikin kami sadar, “Oh, ternyata ruang untuk berkembang itu luas banget.” Dan dari situlah kami makin niat membangun sistem manajemen talent, workflow produksi, sampai standar kualitas audio yang makin solid dari tahun ke tahun.
Sekarang, setiap kali kami mengerjakan project baru, selalu ada rasa bangga yang muncul. Rasa bangga karena dulu kami pernah berjuang dari titik nol. Rasa bangga karena sekarang kami bisa bantu banyak brand dan talent voice over untuk menyampaikan pesan mereka dengan kualitas audio yang proper dan profesional. Rasa bangga karena Inavoice tetap ada, terus tumbuh, dan tetap jadi rumah buat orang-orang kreatif yang mau berkarya.
Jadi, kalau kamu lagi baca ini sambil mikir, “Kayaknya aku butuh partner VO, deh, buat project-ku…”, anggap ini sebagai tanda bahwa kamu butuh Inavoice buat nemenin kamu dari awal sampai akhir. Kami bisa bantu kamu cari voice actor yang paling cocok, memproduksi audio yang paling pas, dan kasih hasil akhir yang paling bagus lewat layanan jasa voice over yang selalu kami jaga kualitasnya.
Buat kami, setiap project itu lebih dari sekadar file yang dikirim ke email. Project itu adalah cerita yang kita bangun bareng. Dan karena kami percaya bahwa you deserve better, kami selalu ada buat bantu wujudkan itu.
Sekarang, kalau kamu sudah siap, yuk kita mulai bikin cerita bersama! Kita bikin karya yang lebih hidup dan bermakna.
