Bekerjalah dengan perusahaan besar, atau sebuah produk yang nantinya mungkin akan memberikan impact yang besar bagi karir voice over anda. Tapi apakah benar seperti itu?
Setidaknya itulah yang sering kita temukan ketika kita berbicara karir voice over talent pada industri voice over Indonesia. Hanya saja nampaknya berbeda dengan apa yang dialami oleh Susan Bennett, seorang talent voice over profesional yang setiap hari mungkin kita dengarkan suaranya melalui Siri. Yuk kita simak cerita seru dari Susan Bennet ini.
Siri adalah Smart Assistant yang dimiliki oleh Apple Os. Pada awalnya, Siri berbeda dengan banyak Smart Assistant lain karena dalam pengembangannya yang memakan waktu 6 tahun, ia merupakan smart assistant pertama yang terdengar seperti manusia, memiliki kepribadian, memiliki jokes dan humor sendiri. Dalam hal ini, Steve Jobs sangat involve dengan pengembangan Siri. Ia memberikan banyak ide, dan masukan, termasuk jokes yang ia sukai kedalam aplikasi tersebut.
Siri sendiri dalam bahasa Norwegia memiliki arti wanita cantik yang membimbing anda mencapai kemenangan. Tentu saja hal ini bukan kebetulan, karena Siri diciptakan oleh tiga engineer yang salah satunya berasal dari Norwegia bernama Doug Kittlaus. Doug Kittlaus dan beberapa rekan kerjanya membuat apps bernama Siri melalui perusahaan pengembang applikasi digital bernama Siri.Inc.
Siri awalnya dipublikasikan melalui appstore pada iOS 3 dan mendapat perhatian khusus dari tim developer Apple dan terutama Steve Jobs. Siri berinteraksi dengan pengguna iOS melalui text to speech program, yang pada awalnya berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi pengguna iPhone dalam mengakses perangkatnya untuk menemukan pencarian berita atau hal yang lain.
Setelah aplikasi dari Siri.Inc (yang dimiliki Doug Kittlaus, dan 2 engineer lain) dibeli oleh Apple.inc, maka Apple mengembangkannya ke dalam berbagai aplikasi yang dimilikinya, seperti weather reports, email, calendar, contact, dan banyak aplikasi bawaan Apple lain. Siri pada akhirnya diperkenalkan sebagai applikasi terintegrasi dengan os apple pada saat rilisnya iPhone 4S pada tanggal 4 Oktober 2011.
Siri menjadi begitu populer dikalangan pengguna iPhone karena pada dasarnya ia mampu menjawab semua hal, walaupun terkadang jawabannya merupakan jokes, atau hanya sebuah ekspresi kata-kata ketika program Siri tidak mendapatkan jawaban yang tepat. Selain itu banyak banyak viral video mengenai jawaban-jawaban konyol, atau bahkan jawaban yang terkesan seram oleh siri yang dipublish di Youtube. Kepopuleran Siri inilah yang nampaknya membuat Susan Bennett memproklamirkan dirinya bahwa ia telah menjadi orang yang terkenal tanpa disengaja.
Tidak seperti kebanyakan voice over talent lain yang memulai karirnya melalui background broadcasting seperti TV ataupun Radio, Susan Bennett memulai karirnya sebagai penyanyi latar Roy Orbison, dan Burt Bacharach. Dia juga memiliki kesempatan untuk menyanyikan beberapa Jingle dari beberapa perusahaan dan produk. Hal inilah yang memulai perjumpaannya dengan industri voice over, dimana ketika dia sedang menyanyikan lagu untuk sebuah iklan produk, voice over talent yang seharusnya membacakan naskah voice over berhalangan untuk hadir, sehingga Susan lah yang ditunjuk untuk menggantikan pekerjaan voice over talent tersebut.
Lucunya, suaranya yang tidak memiliki aksen tertentu (pada awal memulai karir) justru membuatnya terpilih untuk menggantikan voice over talent yang berhalangan hadir. Melihat peluang dalam mengembangkan karirnya yang masih ‘sama berada dalam studio’, Susan memutuskan untuk mulai menekuni bidang voice over sebagai pekerjaan utamanya, dan bahkan tanpa dia sadari telah menjadi voice over artist untuk Siri.
Dari informasi yang kami peroleh melalui wawancara-wawancara Susan yang ada, Susan bahkan tidak mengetahui dengan siapa ia bekerja pertama kali. Ia hanya mengetahui bahwa ia berhubungan dengan tiga orang software engineer untuk membuat sebuah program text to speech. Ia mendapatkan kesempatan untuk bekerja bersama software engineer tersebut setelah ia telah melakukan banyak perekaman voice over untuk GPS bersama perusahaan bernama Nuance, dan beberapa jenis perekaman voice over lain seperti IVR, dll.
Ia melakukan perekaman untuk Siri pertama kali di home studio nya pada tahun 2005. Ia mengerjakannya 4 jam/hari, 5 hari/minggu, dan ia masih tidak mengerti bahwa ia melakukan pekerjaan yang pada akhirnya akan mengangkat namanya sebagai voice over artist.
Dari tahun 2005, hingga Siri rilis sebagai sebuah aplikasi terintegrasi di iPhone pada tahun 2011, Susan tidak pernah membayangkan bahwa ia akan menjadi sosok yang terkenal. Bahkan pada awalnya pun dia tidak menyadari bahwa suaranya-lah yang digunakan dibalik suara Siri. Ia justru mengetahuinya setelah rekan voice over talent yang lain menghubunginya, dan bertanya apakah Siri merupakan suaranya? Kaget dan tidak percaya akan hal tersebut, Susan mendatangi kantor Apple dan akhirnya mendapati bahwa betul, suaranya lah yang dipakai, dan terintegrasi pada seluruh iOS saat ini.
Disaat ia menyadari bahwa suaranya didengar oleh kebanyakan orang di seluruh negara di dunia, Susan mengatakan bahwa ia sedikit merasa aneh. Bahkan ia pada awalnya tidak mau untuk berbicara melalui Siri karena itu terlalu aneh baginya. Namun pada akhirnya, sebagai orang yang merasa bahwa dirinya adalah orang yang cenderung introvert, ia dapat menerima kenyataan bahwa ia menjadi terkenal karena pekerjaannya sebagai voice over talent, dan mendapatkan kesempatan dibeberapa hal yang mungkin orang lain tidak dapat mendapatkannya. Beberapa kesempatan yang ia dapatkan adalah menjadi pembicara di Ted Talks, menjadi narasumber di VOA, CNN, dan banyak kesempatan lainnya.
Ketenarannya sebagai voice over talent Siri ternyata ada sisi positif dan sisi negatifnya. Betul bahwa Susan menjadi voice over talent yang terkenal, dan diketahui oleh banyak orang. Namun sisi negatif juga berkembang dengan adanya ketenaran ini, seperti pada akhirnya, pekerjaan voice over yang sering ia dapatkan merupakan pekerjaan yang mirip dengan pekerjaan Siri.
Ia cenderung mendapatkan pekerjaan seperti IVR, Public Service Announcement, dan pekerjaan dalam pengembangan Siri dari tahun ke tahun. Menurutnya ini cukup membuatnya merasa kesal karena casting director tidak melihat suaranya lebih jauh dibandingkan sebuah produk yang pernah ia kerjakan.
Lantas, apa yang harus kita petik dari cerita Susan Bennett yang merupakan pemilik suara Siri. Selain anda harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan client, bekerjalah seakan besok kalian tidak akan mendapatkan pekerjaan ini lagi. Pastikan bahwa anda selalu memberikan yang terbaik bagi orang yang telah merekrut anda.
Susan tidak mengerti produk apa yang sedang ia kerjakan, yang ia pahami adalah sebuah kumpulan text yang nantinya akan melewati sebuah proses bernama Concatenation sehingga terkadang ia tidak membaca sebuah script yang memiliki arti. Dengan hal itu ia masih menjalankan proses perekamannya sendiri selama 4jam perhari selama 5 hari kerja. Belum lagi, ia harus merendahkan pitch suaranya untuk menjadi karakter siri. Bisa anda bayangkan bekerja 4 hari dengan suara pitch rendah? Mungkin akan selalu merasa haus.
References :
Video KR Production
Video CNN
Video TEDx Talks