Namanya juga kerja di bidang produksi rekaman suara, kamu pasti sudah tahu dong kalau dunia ini gak cuma berputar di voice over saja. Kadang, project lain kayak dubbing bisa datang tiba-tiba, entah dari klien lama yang sudah percaya sama kualitas kerja kamu atau dari project baru yang butuh suara khasmu buat menghidupkan karakter tertentu.
Dan kalau sudah seperti itu, tentu kamu gak boleh nolak mentah-mentah. Selain karena ini kesempatan buat dapet cuan tambahan, project dubbing juga bisa jadi modal berharga buat mempercantik portofolio profesionalmu di dunia voice acting.
Tapi, gimana kalau project-nya datang tiba-tiba, dan kamu belum sempat menyiapkan apa pun? Tenang, gak usah panik!
Sini, Inavoice kasih tahu hal-hal penting yang harus kamu siapkan biar kamu tetap tampil profesional walau mendadak dapat job dubbing. Yuk, kita bahas satu-satu!
Apa Bedanya Voice Over dan Dubbing?
Sebelum kita masuk ke persiapan, penting banget buat kamu paham dulu perbedaan mendasar antara voice over dan dubbing. Soalnya, banyak talent yang mengira bahwa dua hal ini sama. Padahal, teknik, ritme, dan fokusnya beda jauh!
Voice Over
Voice over itu simpel: kamu hanya perlu merekam suara sesuai naskah tanpa harus menyesuaikan dengan pergerakan apa pun di layar. Fokusnya lebih ke intonasi, emosi, dan artikulasi biar pesan dari naskah bisa tersampaikan dengan jelas.
Misalnya, kamu mengisi suara untuk video company profile atau iklan radio. Kamu bebas mengekspresikan gaya bicara sesuai arahan director atau klien, tanpa repot mikirin apakah bibir di video match dengan kata-katamu atau tidak.
Dubbing
Nah, dubbing ini level-nya sedikit lebih rumit. Di sini, kamu gak cuma mengisi suara saja, tapi juga harus in-sync dengan gerakan mulut karakter yang ada di dalam video.
Istilah in-sync ini maksudnya adalah bagaimana ucapanmu harus pas banget dengan momen mulut karakter terbuka atau tertutup di layar. Kalau telat atau terlalu cepat, hasilnya bakal kelihatan janggal.
Contohnya begini. Bayangkan kamu lagi dapat project dubbing iklan Thailand. Di versi aslinya, pengisi suara cuma bilang “khop khun krap.” Tapi pas diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi “terima kasih,” atau cuma dua suku kata saja. Ini bikin durasi iklan bahasa Indonesianya jadi lebih singkat.
Paham, kan? Nah, di sinilah letak kesulitannya. Kamu harus bisa menyesuaikan tempo dan intonasi biar tetap pas sama gerakan mulut karakter yang ada di video.
Kalau gak pintar mengatur timing dan feeling bicara, hasilnya bakal terasa aneh banget. Penonton jadi gak dapat feel-nya karena bibir karakter di video sudah menutup tetapi suaramu masih lanjut ngomong. Makanya, kerja di dunia dubbing itu gak cuma soal kemampuan vokal, tapi juga presisi waktu, penguasaan ritme, dan kemampuan improvisasi.
Alat Apa yang Dibutuhkan untuk Dubbing?
Kalau kamu sudah paham perbedaannya, sekarang kita bahas bagian yang gak kalah penting: alat perang alias peralatan buat dubbing.
Sebenernya, kalau kamu sudah biasa kerja di bidang voice over, kamu gak perlu beli banyak alat baru karena sebagian besar peralatan yang kamu pakai sudah bisa digunakan juga untuk dubbing. Tapi, tetap ada beberapa hal kecil yang wajib kamu siapkan biar pekerjaanmu jadi lebih nyaman dan hasil rekamannya lebih presisi. Ini beberapa alat yang perlu kamu pakai ketika tiba-tiba kamu dapet project dubbing:
1. Mikrofon yang Berkualitas
Yup, ini jelas wajib banget! Pilih mikrofondengan sensitivitas tinggi biar bisa menangkap detail suara dan ekspresimu dengan jelas.
Namun, kalau ruanganmu belum di-treatment dengan baik, bisa pertimbangkan mikrofon dynamic biar lebih minim noise. Jangan lupa juga pakai pop filter biar suara “p” dan “b” gak terlalu meledak di rekaman.
2. Headphone
Headphone itu penting banget buat memastikan hasil rekamanmu terdengar bersih dan in-sync. Kalau bisa, pilih closed-back headphone supaya suara dari video gak bocor ke mic waktu kamu dubbing. Kamu juga akan sering memutar ulang adegan video buat nyocokin timing, jadi pastikan headphone-nya nyaman untuk dipakai lama.
3. Audio Interface
Kalau kamu sudah sering VO, pasti alat ini sudah ada di setup-mu. Audio interface ini berfungsi buat menstabilkan sinyal dari mic ke komputer, biar kualitas suara tetap jernih dan gak ada delay.
4. Monitor Tambahan (Wajib Banget)
Monitor tambahan ini gunanya buat melihat visual video yang mau kamu dubbing. Jadi, kamu bisa mencocokan kapan karakter mulai ngomong, kapan berhenti, dan gimana ekspresi wajahnya.
Kalau kamu cuma pakai satu layar, bisa repot banget. Tapi kalau pakai monitor tambahan, kamu bisa langsung bagi layar menjadi dua bagian, satu buat melihat video dan satu lagi buat memantau rekaman suaramu.
Selain lebih efisien, hasilnya juga jauh lebih presisi. Kamu gak perlu menebak-nebak kapan mulai ngomong atau kapan harus stop. Tinggal lihat gerakan mulut karakter, dan boom! kamu bisa langsung tahu ritme yang pas.
Tips Tambahan:
Kalau kamu belum punya monitor tambahan, gak usah langsung beli yang mahal. Sekarang banyak monitor second dengan harga terjangkau yang sudah cukup banget buat kebutuhan dubbing. Yang penting, layarnya jernih, gak delay, dan bisa diposisikan sejajar dengan pandangan mata biar kamu gak cepat capek waktu rekaman panjang.
Atau kalau lagi bener-bener kepepet, kamu juga bisa pakai tablet atau iPad sebagai alternatif layar tambahan sementara. Intinya: usahakan selalu ada layar khusus buat lihat visual karakter yang kamu isi suaranya.
Jadi, Apa yang Harus Kamu Siapkan?
Oke, biar gak bingung, ini rangkuman hal-hal yang perlu kamu siapkan kalau tiba-tiba dapat project dubbing:
Pahami dulu naskah dan karakternya: Jangan asal baca, tapi pahami konteks adegannya. Apakah karakter sedang marah, sedih, atau bercanda? Emosi ini harus tersampaikan lewat intonasimu.
Latihan lip sync: Coba tonton dulu videonya tanpa suara, lalu mulailah mempraktikkan cara bicara sesuai pergerakan mulut karakter. Awalnya memang terasa susah, tapi lama-lama kamu bakal terbiasa ngatur tempo.
Siapkan alat rekaman lengkap: Mulai dari mic, headphone, pop filter, audio interface, dan tentu saja monitor tambahan buat lihat adegan video.
Atur posisi rekaman yang nyaman: Pastikan posisi mic, layar, dan script kamu gak saling menghalangi. Idealnya, mata kamu bisa tetap fokus ke video tanpa perlu menunduk atau menengok berlebihan.
Jaga stamina suara:Dubbing butuh energi ekstra karena kamu harus ngomong sesuai emosi karakter dan timing yang ketat. Jadi, pastikan kamu minum cukup air, hindari makanan berminyak, dan pemanasan vokal dulu sebelum mulai rekaman.
Nah, itu tadi tips dan persiapan penting kalau kamu tiba-tiba dapat project dubbing. Kelihatannya ribet, tapi kalau kamu sudah terbiasa, semuanya akan terasa menyenangkan. Karena pada dasarnya, dubbing adalah kombinasi seru antara akting dan seni suara. Kamu bukan cuma ngomong, tapi juga menghidupkan karakter di balik layar.
Tapi, kalau kamu memang gak mau ribet ngurus alat, setup, atau editing, datang saja ke studio rekaman Inavoice! Di sini semua peralatan sudah lengkap, ruangan sudah di-treatment secara profesional, dan ada tim yang siap bantu kamu mulai dari recording, syncing, sampai final mixing.
Jadi, kamu cukup fokus ke satu hal: tampil maksimal dan hasilkan karakter suara terbaikmu.