Dalam dunia voice over, portofolio adalah senjata utama. Namun, bagaimana kalau kamu baru mulai dan belum punya proyek komersial? Nggak usah minder. Kamu tetap bisa tampil meyakinkan lewat portofolio yang dibuat dengan niat dan strategi yang tepat.
Yuk, kita bahas cara membangun portofolio voice over yang bisa bikin klien jatuh hati, meskipun kamu masih pemula!
Sederhananya, portofolio adalah kumpulan karya atau contoh hasil kerja yang menunjukkan kemampuan kamu di bidang tertentu. Dalam konteks voice over, portofolio bisa berupa rekaman suara kamu yang mendemonstrasikan berbagai gaya narasi, karakter, tone, atau jenis proyek, mulai dari iklan, narasi dokumenter, konten edukasi, hingga karakter animasi.
Portofolio bukan cuma tempat pamer skill, tapi juga jadi alat komunikasi antara kamu dan calon klien. Lewat portofolio, mereka bisa langsung mendengarkan dan mengetahui seperti apa kualitas suara kamu, gaya bicara, artikulasi, intonasi, dan karakter vokal yang kamu miliki. Dari sinilah, klien bisa menentukan apakah suaramu cocok dengan kebutuhan mereka atau tidak.
Sebelum klien atau agensi ngobrol panjang lebar denganmu terkait proyek voice over, biasanya mereka akan meminta contoh suaramu terlebih dahulu. Dari situ mereka bisa langsung memberikan penilaian terkait cocok atau tidaknya kamu untuk proyek mereka.
Jadi, umumnya, alasan-alasan inilah yang menjadikan portofolio menjadi sesuatu yang wajib untuk para pengisi suara:
Agar portofolio itu tidak hanya “menumpuk suara”, kamu perlu menyusunnya dengan strategi. Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya ada di dalam portofolio VO kamu:
Buat beberapa jenis voice over berbeda. Misalnya:
Dengan berbagai jenis VO tersebut, calon klien bisa tahu seberapa fleksibel suara kamu.
Idealnya, tiap sampel suara berdurasi 30–60 detik. Fokus ke bagian paling impactful dan relevan. Tidak perlu panjang-panjang, yang penting langsung tunjukkan karakter suara kamu.
Ini super penting. Walaupun kamu belum punya studio sendiri, pastikan kualitas suara di portofoliomu bersih, tanpa noise, dan terdengar profesional. Kalau perlu, rekam di studio atau sewa tempat khusus untuk hasil yang maksimal.
Tambahkan juga informasi tentang dirimu, seperti:
Tenang, ini justru tantangan yang bisa jadi peluang. Walaupun kamu belum pernah ngerjain proyek komersial, kamu tetap bisa punya portofolio keren. Bagaimana caranya? Dua cara ini bisa kamu coba:
Kamu bisa tawarkan bantuan ke teman, komunitas, UMKM, atau organisasi yang butuh suara untuk video promosi, podcast, atau konten edukasi. Walau nggak dibayar, kamu dapat pengalaman plus karya nyata yang bisa digunakan sebagai bahan portofolio.
Misalnya:
Satu hal yang terpenting adalah tetap profesional meskipun proyeknya gratisan.
Kalau belum ada yang bisa diajak kolaborasi, kamu bisa bikin proyek sendiri! Buatlah konten yang bagus secara penulisan, visual (jika konten tersebut berbentuk video), dan tentu saja dari sisi voice over-nya.
Contoh:
Konten ini bisa kamu unggah ke YouTube atau media sosial. Dari sini, kamu punya portofolio yang otentik, meski belum pernah mengerjakan proyek klien.
Ingat, pastikan kualitas portofolio ini sempurna! Kenapa? Sebab portofolio inilah yang akan dilihat pertama kali oleh calon klienmu. Jadi, berikan kesan pertama yang bagus melalui portofoliomu tersebut.
Buat kamu yang baru mulai menggeluti bidang voice over, jangan takut untuk membuat portofolio. Tapi ingat, meskipun kamu masih pemula, bukan berarti kamu boleh asal-asalan dalam membuatnya. Karena itu, Inavoice punya beberapa tips buat pengisi suara pemula yang ingin membuat portofolio:
Di Inavoice, kamu bisa bikin portofolio VO dengan kualitas tinggi karena kami punya segalanya yang kamu butuhkan untuk merekam suara: studio yang proper, peralatan rekaman yang canggih, dan tim berpengalaman.
Mulai dari pemilihan naskah, sesi rekaman, sampai proses editing, semua bisa kamu lakukan bersama tim kami. Jadi, kamu tidak perlu bingung harus mulai dari mana.
Bersama Inavoice, kamu bisa membuat rekaman suara yang berkualitas. Jadi, bahan untuk portofoliomu itu tidak asal-asalan, tapi benar-benar menarik perhatian.
Membangun portofolio untuk para pengisi suara yang belum mempunyai proyek memang cukup menantang, tetapi justru ini yang bisa membedakan kamu dari VO talent lain. Klien akan lebih percaya dengan voice actor yang mempunyai portofolio rapi, kreatif, dan dikerjakan dengan sungguh-sungguh.
Ingat, portofolio adalah investasi jangka panjang dalam karir kamu. Jadi jangan buru-buru, tapi jangan tunda-tunda juga. Mulai dari sekarang, kerjakan secara totalitas dan biarkan karya kamu yang bicara!
Jadi, ingin membuat portofolio voice over yang profesional dan menarik perhatian klien? Inavoice siap bantu kamu untuk membuat demo rekaman suara untuk bahan portofoliomu itu. Kunjungi website Inavoice atau hubungi tim kami di media sosial Inavoice!
Always remember, you deserve better.