Tips Voice Over dari Pritt Timothy Sang Legenda
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Summary: Kali ini, Inavoice berkesempatan berbincang eksklusif dengan Pritt Timothy, seorang aktor legendaris yang jejaknya tak hanya kuat di dunia perfilman, tetapi juga di kancah voice over (VO). Beliau membagikan wawasan dan tips voice over fundamental yang wajib dikuasai setiap talent, mulai dari rahasia napas perut, menguasai artikulasi dan intonasi, hingga cara menjiwai emosi melalui suara seperti pengalamannya di drama radio. Simak kisah inspiratif dan ilmu praktis dari Pritt Timothy untuk meningkatkan skill Anda di dunia suara.

Kali ini, Inavoice berkesempatan untuk berbincang langsung dengan sosok yang namanya sudah tak asing lagi di dunia perfilman Indonesia, Pritt Timothy. Beliau adalah seorang aktor legendaris yang sudah sering wara-wiri di berbagai film nasional.
Dan karena pengalaman beliau yang luar biasa luas di dunia suara dan akting, Inavoice pengen banget berbagi cerita ini buat para voice actor dan calon talent yang lagi belajar menapaki dunia voice over. Yuk, kita simak bareng kisah dan ilmu dari sang legenda!
Siapa Pritt Timothy Sebenarnya? Jejak Karier di Dunia Akting dan Voice Over
Kalau kamu baru mendengar nama Pritt Timothy, siap-siap dibuat kagum sama jejak panjang perjalanan kariernya. Beliau memulai perjalanan di dunia radio broadcasting sejak tahun 1975 sampai 2001. Itu artinya hampir tiga dekade penuh beliau hidup di dunia suara.
Lalu, pada tahun 1999, Pritt mulai terjun ke dunia film. Debut pertamanya adalah lewat film Marsinah: Cry Justice. Sejak saat itu, nama Pritt Timothy mulai dikenal luas di industri film nasional. Beberapa karya besarnya antara lain:
- Gundala
- Sultan Agung
- Vina: Sebelum 7 Hari
- Sewu Dino
Kalau dilihat dari rentang waktunya, Pritt Timothy adalah sosok yang benar-benar istiqomah di dunia seni peran dan suara. Dari radio, beralih ke film, dan tetap aktif hingga sekarang. Luar biasa banget, kan?

Peran Vital Voice Over Menurut Pritt Timothy
Sebagai seseorang yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia broadcasting dan akting, Pritt Timothy tahu betul betapa pentingnya peran voice dalam menyampaikan pesan.
Beliau menjelaskan bahwa, secara teori komunikasi, visualisasi mampu merebut perhatian audiens sebesar 55%, audio sebesar 38%, dan 7% sisanya berasal dari gestur, kata-kata, dan ekspresi lain. Artinya, suara memegang peranan yang sangat besar dalam membangun kesan dan emosi pendengar atau penonton.
Menurut Pritt, justru suara adalah “jiwa” dari sebuah komunikasi. Dalam satu film, bisa saja visualnya bagus banget, pencahayaan sempurna, dan aktingnya kuat. Tapi kalau suara aktornya datar dan tanpa ekspresi, penonton gak akan bisa merasakan emosinya dengan utuh.
Tantangan Emosi dalam Akting: Mengapa "Tertawa Itu Sulit!"
Pritt juga sempat berbagi insight menarik tentang dunia akting. Katanya, dari sekian banyak ekspresi yang harus ditampilkan di depan kamera, yang paling sulit justru tertawa secara natural.
“Marah itu gampang, menangis juga mudah dipancing. Tapi tertawa yang wajar di depan kamera itu susah banget,” ujarnya sambil tertawa kecil.
Dan menariknya, kemampuan beliau menjiwai setiap adegan itu ternyata berawal dari pengalamannya di drama radio. Di sana, Pritt dituntut untuk “berakting tanpa wajah”. Artinya, semua ekspresi dan emosi harus disampaikan lewat suara saja.
Tips Voice Over dari Pritt Timothy: Fondasi Skill Voice Actor Profesional
Kalau kamu seorang VO talent, siap-siap catat, ya, karena bagian ini penuh banget dengan insight dan tips praktis dari Pritt Timothy.
Menurut beliau, seorang voice actor harus terus melatih dan menyempurnakan banyak aspek suara, seperti: artikulasi, intonasi, jeda, stressing, power, tone, dialek, injection, dan beat. Dan yang paling mendasar dari semuanya adalah: napas perut.
1. Latihan Artikulasi: Ucapkan A-Z Secara Powerful
Tips: lafalkan huruf alfabet dari A sampai Z dengan penuh power, seolah kamu sedang berbicara ke audiens besar.
Tujuannya? Biar lidah, bibir, dan otot mulutmu terbiasa membentuk kata dengan jelas.
2. Latihan Power Vokal: Ngobrol dari Jarak Jauh
Ini latihan klasik tapi efektif banget. Coba berdiri di tempat yang agak luas, lalu ajak temanmu untuk mengobrol dari jarak sekitar 20 meter. Kalau percakapan kalian tetap terdengar jelas tanpa teriak, artinya power vokal kamu udah bagus.
3. Latihan Intonasi: Menguasai Notasi Suara dengan Bernyanyi
Menurut Pritt, setiap kalimat dalam dialog itu punya “notasi” sendiri, mirip seperti nada dalam lagu. Makanya, salah satu latihan terbaik buat melatih intonasi adalah menyanyi.
Ketika kamu terbiasa menyanyi, kamu jadi lebih peka terhadap naik-turun nada dalam setiap kata. Dan ini penting banget dalam dunia voice over, supaya hasil bacaanmu gak terdengar monoton.
Plus, kalau kamu baca kalimat tapi nadanya selalu berakhir sama, pendengar bakal cepat bosan. Jadi, perhatikan “akhir notasi” dari setiap kalimat agar flow-nya terasa alami seperti ngobrol sehari-hari.
4. Latihan Jeda dan Pernapasan Perut
Jeda itu bukan sekadar berhenti bicara. Menurut Pritt, jeda adalah momen emas saat audiens diberi waktu untuk mencerna pesan yang baru saja kamu sampaikan.
Beliau menjelaskan pola sederhana:
“Ketika jeda, ambil napas dari perut.
Saat bicara, buang napas sambil mengeluarkan suara.
Kalau sudah habis, jeda lagi, ambil napas, dan terus seperti itu.”
Latihan sederhana ini bukan cuma bikin suaramu stabil, tapi juga bikin pembacaan terasa natural dan penuh makna.
5. Latihan Stressing (Penekanan Kata) untuk Makna Kalimat
Dalam voice over, stressing alias penekanan kata bisa menentukan makna kalimat. Pritt menyarankan untuk memberi penekanan dengan power yang lebih kuat dan tempo yang sedikit lebih lambat. Misalnya: “Jangan lupa, kamu hebat!” Dengan penekanan di kata “hebat”, pendengar bisa langsung merasakan emosi positif dari pesan itu.
6. Latihan Dialek: Tips Cepat Menguasai Logat
Dialek sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak VO talent. Pritt menegaskan, seorang voice actor harus fleksibel alias bisa menyesuaikan diri dengan kebutuhan project.
Kalau kamu medok, tapi harus mengisi suara un
tuk iklan nasional yang menuntut logat netral, ya kamu harus bisa menyesuaikan. Karena itu, beliau memberikan tips simpel: “Sering ngobrol sama orang yang logatnya pengen kamu tiru.”
Kalau kamu ingin menguasai dialek Minang, misalnya, bergaullah dengan orang Minang. Biasanya, dalam 2-3 hari, atau satu minggu, kamu sudah mulai terbiasa dengan intonasi dan gaya bicaranya.
7. Latihan Beat dan Ritme dalam Pembacaan Naskah
Terakhir, beat alias ritme juga penting banget dalam voice over. Setiap naskah punya “irama” tersendiri seperti kapan harus cepat, kapan harus lambat, kapan harus tegas, dan kapan harus lembut.
Menurut beliau, kemampuan membaca ini cuma bisa didapat dari latihan terus-menerus. “Gak bisa instan. Kamu harus sering latihan,” ujarnya.
Pesan Pritt Timothy untuk Para Voice Over Talent
Di akhir obrolan, Pritt Timothy menegaskan satu hal yang selalu ia pegang sepanjang kariernya: “Latihan terus-menerus adalah kewajiban. Jadi, jangan pernah berhenti belajar.”
Menurutnya, dunia voice over itu dinamis. Selera klien berubah, gaya narasi berkembang, dan teknologi juga makin canggih. Maka, voice actor juga harus terus beradaptasi.
Beliau juga berpesan untuk para pengisi suara agar terus memperluas pergaulan. Coba amati gaya bicara orang di sekitar, bagaimana mereka mengekspresikan diri, atau bahkan cara menata emosi. Semua itu bisa jadi inspirasi untuk menambah range gaya bicaramu.
Inavoice Mendukung Semangat Belajar Tanpa Henti Para Voice Over Talent
Sebagai voice over agency yang dekat dengan para voice talent, Inavoice selalu berusaha jadi wadah untuk berbagi ilmu, pengalaman, dan inspirasi dari para profesional di dunia suara. Dari kisah Pritt Timothy, kita bisa belajar bahwa suara bukan sekadar alat bicara, tapi jembatan untuk menyampaikan rasa, makna, dan karakter.
Jadi, buat kamu yang lagi berjuang membangun karier di dunia voice over ataupun yang sudah punya banyak pengalaman, latih terus suaramu dan upgrade skill!
Always remember, you deserve better!