Updated: 5 Dec 2024     Author: Indah Hikma     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Google (Text to Speech) vs Suara Manusia: Mana yang Lebih Baik? 

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table Of Content
 
 
 
Perkembangan teknologi memperkenalkan industri voice over Indonesia pada produk Google. Selain suara manusia, kini praktik voice over bisa dengan mudah dibuat melalui mesin robotik. Meskipun hasil output-nya bertolak belakang, namun keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. 
 
Voice over Google seringkali digunakan untuk konten media sosial, seperti Instagram dan Tiktok. Secara intonasi dan jenis suara, produk ini memang layaknya suara robot. Akan tetapi, cukup menghibur ketika disisipkan pada konten komedi. Berbeda dengan suara manusia yang lebih memiliki warna dan nada, sehingga nyaman serta jelas di telinga. 
 
Kedua jenis voice over tersebut saat ini digadang-gadang mengalami persaingan, oleh sebab itu berikut ini penjelasan mengenai perbedaan dan kapan harus menggunakannya seperti dirangkum oleh Inavoice!
 

Kelebihan voice over Google (Text to Speech)

Google text to speech terus mengalami pembaharuan dari versi lama ke baru. Dalam artian, nantinya suara yang dihasilkan memungkinkan memiliki kemiripan dengan manusia asli. 
 
Dilansir dari Speechify, Google text to speech dianggap multitasking, utamanya bagi mereka yang mengalami kesulitan membaca. Sementara itu, ada kelebihan lain yang membuatnya menjadi favorit pengguna, yakni:
 
  • Gratis

Suara dari Google text to speech marak diperdengarkan pada konten media sosial. Pengguna bisa memilih jenis suara yang disukai, misalnya laki-laki, perempuan, dan karakter tertentu sesuai dengan kebutuhan audio visual. 
 
Dengan pemrosesan data suara yang terbilang simpel, teknologi ini menawarkan pengalaman transkripsi audio yang andal dan hemat biaya. Untuk kinerja yang mencapai akurasi tinggi, Google text to speech tidak memungut biaya apapun pada setiap penggunaannya. 
 
Kamu bebas mengonversi teks menjadi suara yang disukai secara cepat dan akurat. Meskipun penggunaan dilakukan setiap waktu, tidak ada besaran biaya yang dibebankan kepada user. Dengan nilai plus ini, tentu saja Google text to speech menjadi primadona untuk beragam konten audio visual tanpa menghabiskan banyak uang.
 
  • Bisa dilakukan kapan saja

Selain gratis, Google text to speech juga dapat diaplikasikan kapanpun kamu mau. Tidak ada batasan waktu atau limitasi dalam penggunaannya. Oleh sebab itu, pada beberapa praktik, teknologi tersebut bahkan bisa membantu mengonversi teks menjadi suara pada ratusan konten per harinya. 
 
Kinerja yang cepat ini tidak luput dari adanya proses pemecahan suara yang dikenal dengan analisis fonetik. Sistem memiliki pemahaman lengkap tentang fonem yang melibatkan ucapan dan menyatukannya kembali menjadi rangkaian kalimat. 
 
Selanjutnya sistem sintesis juga diberlakukan untuk mereproduksi ritme dan intonasi ucapan manusia. Dengan menggabungkan kedua sistem tersebut, tercipta suara yang realistis. 
 
Meski tampak rumit, namun pemrosesan kata menjadi suara berlangsung cepat. Itulah sebabnya, penggunaan Text to speech bisa dilakukan kapan saja tanpa adanya batasan waktu.
 

Keterbatasan voice over Google (Text to Speech)

Voice over Google text to speech memberikan kemudahan dalam menghasilkan produk suara. Namun dibalik itu, ada beberapa keterbatasan yang hanya bisa digunakan untuk konten-konten tertentu. Limitasi tersebut diantaranya sebagai berikut:
 
  • Kualitas audio rendah

Dalam hal kekurangan, penggunaan Google text to speech perlu dipertimbangkan. Salah satunya adalah kualitas audio yang umumnya lebih rendah dibandingkan dengan suara manusia. 
 
Hal ini dikarenakan sistem Google text to speech mengandalkan ucapan sintesis yang terdengar layaknya robot dan tidak alami. Di sisi lain, audio juga tidak bersentuhan langsung dengan manusia, sehingga kurangnya voice warming dan kepribadian. 
 
  • Cara membaca layaknya robot

Sistem Google text to speech mengalami kesulitan dengan istilah atau kata tertentu. Selain itu, juga menghasilkan ucapan yang terdengar monoton atau robotik. Namun teknologi ini terus mengalami peningkatan agar suara terdengar lebih alami. 
 
Cara membaca layaknya robot yang dihasilkan oleh Google text to speech menunjukkan intonasi yang datar. Alhasil tidak ada emosi yang bisa membawa audiens kepada suasana. Seringkali artikulasi juga terdengar kurang jelas, sehingga mempersulit audiens untuk memahami apa yang dikatakan. 
 
Padahal tujuan utama dari voice over adalah menyampaikan informasi sejelas mungkin agar mudah dipahami. Namun Google text to speech belum mencapai itu untuk saat ini. 
 
 

Kelebihan suara manusia dalam voice over 

Suara manusia adalah sesuatu yang alami dan dimiliki oleh masing-masing orang sebagai ciri khas. Karakter tersebut tidak dapat diadaptasi oleh apapun, termasuk dalam hal jenis suara, intonasi, artikulasi hingga nada. 
 
Itulah sebabnya, suara manusia merupakan media terbaik untuk menyampaikan informasi. Human voice over contohnya, yang memberikan kelebihan seperti emosi dan ekspresi, intonasi bagus serta kualitas lebih baik. 
 
  • Emosi dan ekspresi

Menggunakan jasa professional voice over talent memberikan pengalaman lebih baik dalam hal penyampaian pesan. Melalui suara alami, mereka bisa membawa audiens pada suasana tertentu dengan emosi dan ekspresi yang dibangun. 
 
Emosi dan ekspresi ini tidak dapat ditiru oleh perangkat lunak apapun. Misalnya ketika mengungkapkan rasa marah, maka ekspresi ditunjukkan dengan nada ucapan yang cenderung tinggi, tempo cepat dan seringkali diimbangi dengan penekanan. 
 
Berbeda ketika menangis, maka ekspresi ditunjukkan dengan suara yang lemah, terisak, sesekali seperti meratap. Sementara untuk voice over yang sifatnya memberikan informasi atau himbauan, suara cenderung tegas, tebal dan jelas tanpa adanya ornamen berlebihan. 
 
Ada banyak ungkapan yang bisa dibuat oleh suara manusia, sehingga dapat membawa audiens kepada cerita dan emosi tertentu. Akhirnya pesan bisa tersampaikan secara efektif dan diterima baik.  
 
  • Intonasi yang lebih manusiawi

Bicara soal intonasi, jika Google text to speech memiliki nada yang datar dan sama sekali tidak menunjukkan intonasi, berbeda dengan suara manusia. Sebab merupakan bawaan alami, maka human voice mempunyai intensitas untuk menaik turunkan nada sesuai emosi. 
 
Suara manusia jelas memiliki intonasi yang lebih manusiawi. Setiap produksi kata dan kalimat terdengar nyaman. Terlebih voice over menuntut talent untuk bisa teknik komunikasi yang baik, maka sudah pasti human voice memberikan banyak pilihan ekspresi. 
 
Praktik intonasi yang baik merupakan faktor utama penyampaian pesan kepada audiens. Elemen ini bahkan berperan penting pada kualitas audio yang dihasilkan.
 
  • Kualitas audio yang lebih baik

Menggunakan suara manusia untuk voice over melalui proses produksi yang tidak sebentar. Kecuali jika kamu melakukan perekaman sendiri. Akan tetapi, bila menyewa jasa agensi, setiap prosesnya dilakukan secara profesional melalui tahap yang sesuai dengan standar. 
 
Suara manusia yang dikolaborasikan dengan peralatan mumpuni, seperti studio broadcasting, perangkat atau lunak hingga diolah oleh sumber daya manusia mumpuni akan menghasilkan kualitas audio yang bagus.
 
Jauh berbeda dengan Google text to speech yang tanpa melewati tahap per tahap karena dibuat secara instan. Suara manusia justru perlu diolah, baik itu mengenai pendalaman karakter, latihan membaca dan nantinya bersentuhan dengan perangkat guna menghasilkan produk voice over yang sempurna.
 

Keterbatasan suara manusia dalam voice over 

Sejauh ini voice over suara manusia memang lebih tepat untuk berbagai jenis project. Tidak lain karena dinilai memiliki kelebihan seperti pada uraian di atas. Namun, ada pula beberapa keterbatasannya yang bisa menjadi pertimbangan, antara lain:
 
  • Berbayar atau gratis

Bila kamu memutuskan menggunakan jasa voice over talent maka ada dua opsi biaya yakni berbayar atau gratis. Bagi mereka yang membuka layanan secara mandiri umumnya berkisar dari free hingga jutaan rupiah. 
 
Voice over talent tanpa biaya hanya menjual skill yang dimiliki dengan syarat dan ketentuan. Misalnya pemula yang membutuhkan portofolio sebagai reputasi untuk mencari pekerjaan selanjutnya. Atau teman yang sekadar “membantu”, sehingga tidak dipatok nominal. 
 
Sementara voice over talent mandiri berbayar memiliki rate tertentu yang disesuaikan dengan jenis project, kerumitan, durasi, role, hingga revisi yang diberikan. Patokan harga ini berbeda dengan talent yang menjual skill melalui marketplace
 
Harga yang ditawarkan oleh talent melalui marketplace terbilang fleksibel. Mereka melakukan penawaran harga ditambah dengan 10-25% dari rate pokok sebagai biaya admin yang disetorkan kepada marketplace itu sendiri. 
 
Sedangkan harga jasa voice over yang ditawarkan oleh agensi mulai dari 750 ribu saja. Biaya tersebut sudah termasuk jaminan kualitas hasil, produksi, post production meliputi editing, mixing dan mastering serta reputasi talent yang jelas dengan skill mumpuni. 
 
  • Tidak fleksibel dan terikat kontrak

Menggunakan jasa voice over talent sebenarnya cukup fleksibel, jika mereka bekerja secara mandiri atau meminta bantuan teman. Namun pada VO talent profesional serta agensi, tentu ada syarat dan ketentuan tertentu yang harus disepakati bersama melalui kontrak. 
 
Kontrak yang dibuat harus saling menguntungkan antara kedua belah pihak, baik voice over talent/agensi (jika menggunakan agensi) dan klien. Keduanya layaknya simbiosis mutualisme yang saling memberikan nilai positif. 
 
Adanya kontrak mungkin terdengar kurang fleksibel. Namun, ini adalah cara agar kedua belah pihak sama-sama bekerja secara nyaman dan memberikan hasil terbaik. Jika sudah tercipta lingkungan kerja yang efektif, maka akan membuka kerja sama selanjutnya. 
 
Terlebih proses kontrak ini terbilang cepat dan mudah. Seperti Inavoice yang melakukan agreement melalui website setelah skrip dan pemilihan voice over talent dilakukan oleh klien.  
 
  • Bekerja sama dengan banyak orang

Bekerja sama dengan voice over talent mandiri cukup dilakukan dengan satu orang saja. Namun bila memutuskan menggunakan jasa agensi, sudah tentu melibatkan banyak orang. 
 
Sebagai agensi, tentu menginginkan hasil terbaik. Maka setiap prosesnya dari awal hingga akhir melibatkan orang-orang yang ahli di bidangnya. Ketika permintaan voice over masuk, maka klien berhadapan dengan pihak administrasi. Kemudian digiring pada talent, teknisi suara, editing, mixing, mastering hingga engineer perangkat lainnya. 
 
Proses yang cukup panjang dengan melibatkan profesional di bidangnya juga berbanding lurus dengan hasil yang didapat. Voice over terdengar jernih, berkualitas dan lebih profesional.
 
 

Kapan kita harus menggunakan voice over Google atau suara manusia?

 

 

Sebelum memutuskan menggunakan voice over Google atau suara manusia, pertimbangkan beberapa aspek seperti kelebihan dan kekurangannya. Di sisi lain juga ada faktor kesesuaian yang perlu diperhatikan. 
 
  • Faktor kesesuaian 

Menyesuaikan penggunaan voice over dengan konten memberikan kualitas tersendiri. Hal ini juga membantu dalam penyampaian pesan terhadap target market agar mereka lebih mudah menangkap apa yang dibicarakan. Di sisi lain juga menghindari missed komunikasi pada project yang sifatnya serius. 
 
Misalnya, konten hiburan media sosial, boleh menggunakan Google text to speech. Namun hal ini tidak dapat diaplikasikan pada project audiobook yang membutuhkan penceritaan detail, emosi dan permainan nada guna memberikan gambaran nyata kepada pendengar. 
 
Oleh sebab itu, ada beberapa syarat dan ketentuan dalam menggunakan Google text to speech dan suara manisia, antara lain:
 
Formalitas
Kamu sudah tidak asing bukan dengan konten harian di Tiktok yang sering menggunakan voice over robotik? Biasanya ini bertujuan untuk menghibur dan menarik perhatian audiens. 
 
Selain sifatnya sebagai entertainment, Text to speech juga mudah diaplikasikan kapan saja, sehingga cocok untuk content creator yang harus memproduksi konten media sosial setiap harinya. 
 
Selama sifatnya sebagai hiburan dan untuk konten diri sendiri, menggunakan Text to speech tidaklah menjadi masalah. Tetapi berbeda lagi bila diperuntukkan klien. Mereka tentu membutuhkan voice over yang berkualitas dan sempurna karena project lebih serius. 
 
Di sisi lain, penggunaan suara manusia untuk project klien menunjukkan profesionalitas. Hal ini akan membangun rasa percaya sekaligus membentuk hubungan saling menguntungkan. 
 
Tujuan project
Seperti telah disinggung di atas, bahwa pertimbangan penting penggunaan Google text to speech adalah tujuan dari project itu sendiri. Apabila diperuntukkan project gratisan, seperti membantu teman atau diri sendiri, maka hal itu sah-sah saja. 
 
Berbeda lagi bila project berbayar. Dalam artian klien telah memberi kepercayaan dan untuk tujuan yang serius tentunya, misalnya iklan, promosi, audiobook, cerita animasi dan lain sebagainya. Maka kamu juga harus membalasnya dengan kualitas pula. 
 
Kesimpulannya, tidak masalah menggunakan Google text to speech untuk project gratisan. Namun gunakan voice over suara manusia untuk project berbayar. 
 
Hadirnya Google text to speech memberikan warna tersendiri bagi industri voice over. Meskipun masih terdengar robotik dan kurang alami, namun ini akan bersifat menghibur bila diaplikasikan pada konten media sosial. 
 
Di sisi lain, suara manusia tetap menjadi pilihan utama karena memiliki intonasi yang jelas, bisa memainkan emosi serta ekspresi dan menirukan berbagai macam karakter suara. Dengan demikian keduanya memiliki pasar tersendiri, tergantung dari tujuannya.