Updated: 14 Sep 2021     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Talent Indonesia : Kesalahan dan Tips Bagi Pemula

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Summary : Voice over talent adalah orang yang bertugas untuk membacakan naskah, memberikan nyawa pada naskah tersebut, sehingga pesan dapat disampaikan pada target audiens sesuai dengan tujuan produksi pesan. Ada beberapa kesalahan yang sering terjadi sebagai voice over talent pemula, khususnya di Indonesia. Yuk cek artikel ini.

 

Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, tidak terkecuali voice over talent pemula. Ketika seseorang menyukai suatu hal, maka orang tersebut akan melakukan proses belajar yang mana kesalahan merupakan hal yang wajar dalam proses tersebut. Proses belajar menjadi talent voice over seharusnya bukan merupakan waktu yang singkat, karena setiap talent diukur dari jam terbang, kualitas suara, kualitas output, dan berbagai hal lain yang dapat membuat dirinya disebut sebagai talent profesional.

Beberapa voice actor pemula sering melakukan kesalahan yang serupa, setidaknya itulah yang ditemu oleh tim seleksi Inavoice yang bertugas untuk mendengarkan sample talent yang dikirimkan. Hal ini terjadi karena saat ini di industri voice over Indonesia khususnya, voice actor mengkonsumsi informasi yang monoton, dan terkadang justru menyesatkan bagi voice actor.

Dengan berkembangnya industri voice over di era digital, kita dituntut untuk selalu menambah edukasi kita terhadap hal-hal yang kita sukai. Bagi anda yang menyukai dunia voice over, diversifikasi informasi dari berbagai media untuk menambah ilmu anda sebagai voice over talent, atau voice over enthusiast wajib dibutuhkan. Mengapa wajib? Karena menambah informasi ini akan baik untuk diri anda, dan kemajuan skill anda.

Diversifikasi informasi bisa didapatkan dari berbagai kanal media sosial, dan berbagai kanal informatif lain seperti blog inavoice.com dan berbagai blog dari agency atau marketplace voice over internasional lainnya. Jangan melulu mengkonsumsi hal yang itu-itu saja, karena hal seperti ini cenderung menyesatkan.

Terlebih bila mengkonsumsi berita-berita yang mengatakan bahwa menjadi pengisi suara itu mudah, cepat, dan easy money. Wah anda akan jatuh pada jerat kesalahpahaman yang besar. Coba bertanya pada diri anda, apakah benar menjadi pengisi suara seperti yang disebutkan di atas?

Ada beberapa kesalahan umum yang akan kami bahas pada artikel inavoice kali ini. Beberapa kesalahan umum yang akan kami jelaskan tentunya memiliki beberapa imbas negatif bagi perkembangan talent voice over itu sendiri. Imbas negatif yang akan didapatkan beberapa diantaranya adalah, jeleknya kualitas voice over sehingga berimbas pada minimnya job dan anda terpaksa mengubur karir anda sebagai talent voice over.

Tentunya mengubur karir pada industri pengisi suara merupakan pilihan terakhir apabila memang anda tidak keep up dengan beragam informasi yang harusnya anda cari dan pelajari. Being idle in the fast lane track are the most dangerous things to do. Do you all feel me? Maksudnya adalah, Jangan pernah berhenti untuk belajar, kapanpun dan dimanapun, ingat voice over industry adalah dunia yang cepat berubah, sehingga bila anda tidak mengikuti perubahan tersebut anda akan dengan cepat akan tertinggal.

Mari membahas beberapa kesalahan yang acap kali dilakukan oleh talent pemula. Beberapa kesalahan tersebut diantaranya :

6 Kesalahan Voice Over Talent Pemula

1. Menggunakan Alat Perekaman Berkualitas Rendah

Percaya tidak percaya, suka tidak suka, ketika anda berhadapan dengan dunia yang mengedepankan kualitas yang tinggi dan diproses secara digital, maka semakin proper alat perekam voice over yang anda gunakan untuk memproses pekerjaan anda, akan semakin baik hasilnya. Kami sebut proper karena kami mencoba menolak anggapan bahwa alat yang baik adalah alat yang mahal.

Dengan acuan ini anda tentunya menyadari bahwa untuk memeluk profesi ini, anda akan melakukan proses rekaman, editing, mixing, dan mastering secara digital. Tentunya hal ini akan berakibat pada, semakin proper alat yang anda gunakan, akan menghasilkan kualitas output voice over yang lebih baik.

Mari kita meraba-raba sedikit tentang konteks proper yang disebut di atas. Proper disini tidak melulu harus menghabiskan uang puluhan juta, seperti membeli microphone neumann u87 dsb. Hal tersebut cukup overrated.

Proper dalam hal ini pastikan bahwa anda telah mengisolasi ruangan anda dengan panel peredam suara, menggunakan microphone yang anda rasa paling tepat untuk merekam suara anda, dan menggunakan Digital Audio Workstation yang paling anda kuasai. Bagaimana bila anda menguasai perekaman menggunakan Handphone? Tentu tidak dipermasalahkan, asalkan anda menggunakan external microphone, dan telah meredam suara di tempat anda akan merekamnya.

Tapi saran kami, upgradelah kemampuan anda untuk merekam suara menggunakan laptop dengan audio chain yang proper (Microphone, interface, laptop).

 

2. Menggunakan Editing Untuk Memperbaiki Noise

Ada anggapan bahwa post produksi bukan dewa itu benar adanya. Tidak semua noise yang ada pada perekaman bisa dituntaskan melalui post produksi. Ambience noise, mouth noise, dan beberapa noise lain akan sangat sulit untuk dibersihkan di post produksi dan bila dipaksakan untuk dibersihkan akan mengurangi kualitas voice over yang akan kalian dapatkan.

Tentunya bila anda telah belajar advance voice over mixing anda akan mempelajari hal ini. Kunci kesuksesan sebuah voice over memiliki kualitas yang baik adalah, soruce perekaman audio yang baik, dan tentunya mixing dan mastering yang baik pula. Bila anda luput pada satu stepnya saja, anda tidak akan mendapatkan kualitas yang anda inginkan dan harus menekan idealisme anda dengan kompensasi-kompensasi tertentu.

 

3. Mouth Noise saat Perekaman

Setelah anda melakukan upgrading pada peralatan anda (dengan asumsi bahwa anda menggunakan peralatan perekaman berkualitas kurang baik), tentunya anda harus memperbaiki skill anda. Kesalahan pemula yang paling sering dihadapi adalah, munculnya mouth noise perekaman berupa click, mouth fart, dan beberapa hal lainnya yang membuat hasil audio perekaman bahkan tidak dapat di edit di post produksi.

Seperti yang telah disampaikan, source perekaman adalah kunci kesuksesan, sehingga anda harus betul-betul memperhatikan proses perekaman. Jangan pernah anda melupakan pemanasan sebelum rekaman, membasahi rongga mulut, dan tentunya latihan pernafasan agar anda memiliki kualitas suara yang baik ketika anda melakukan perekaman.

 

4. Kualitas Sample Suara yang Rendah

Kualitas sample suara yang rendah tentunya bisa didapatkan dari berbagai macam hal. Permasalahan ini merupakan bentuk gabungan dari 3 permasalahan di atas. Kualitas audio dengan standar dibawah industri tentunya akan tersingkirkan dengan kompetitor lain yang memiliki kualitas lebih baik. Sebagai talent, tentu anda akan melakukan berbagai macam audisi untuk mendapatkan job. Bila kualitas yang didapat tidak sesuai, dan berulang, maka kedepannya anda akan kesulitan untuk mendapatkan job. Untuk itu, rajin-rajinlah untuk belajar dan mengupgrade skill dan gear anda.

 

5. Tidak Mengetahui Standard Output Kekerasan Suara / Cara Mastering

Mari kita belajar ke hal yang sedikit lebih teknis pada bidang voice over, yaitu mastering file audio voice over anda. Mastering adalah proses final sebuah post produksi, yang mana dalam hal ini anda akan menentukan output besaran suara sesuai dengan ketentuan standard industri yang berlaku.

Melakukan mastering pada output final voice over anda wajib dilakukan, selain untuk menjaga kualitas voice over, anda akan mempermudah client untuk mendapatkan file sesuai dengan tujuan distribusi output voice over pesanan mereka. Bila anda bekerja sendiri dari rumah, pastikan bahwa anda telah mengerti kemana voice over anda akan distribusikan dan melakukan proses mastering sesuai output tujuan anda. Bila anda bekerja bersama agency seperti inavoice, biar kami yang melakukannya.

Untuk kisi-kisi berapa kisaran kekerasan mastering yang paling tepat, mari menganut pada besaran spotify saat ini, yaitu -14LuFS, dengan -2 dBTP. Silahkan cari tau tentang referensi mastering sebagai tantangan untuk mampu bersaing dalam industri ini.

 

6. Cara Membaca yang Kurang Baik

Berapapun harga alat yang anda beli, berapapun mahalnya anda menghire seorang professional sound engineer untuk merekam, mixing, dan mastering produk voice over anda, ada kesalahan mendasar yang dialami oleh kebanyakan talent pemula saat ini, yaitu menggampangkan pekerjaan pekerjaan.

Betul bahwa pekerjaan ini adalah pekerjaan ‘yang hanya’ membaca sebuah narasi, direkam, dan didistribusikan. Namun apakah semudah itu? Bagaimana bila cara baca anda yang kurang baik? Tentunya anda tidak akan mendapatkan hasil yang baik, karena yang dijual adalah kemampuan membaca, dan menjiwai narasi. Perbanyak membaca, lafalkan apapun bacaannya dengan gaya dan intonasi voice over, berikan karakter pada setiap bacaan yang anda baca, latihlah hal tersebut berulang-ulang, maka niscaya anda akan memiliki kemampuan membaca yang baik.

Setiap orang akan memulai karir dari nol, begitu pula karir anda sebagai voice over talent. Apapun itu, teruslah bersemangat untuk menggali banyak informasi yang anda butuhkan sebagai voice over talent. Dari artikel yang kami tulis ini, bacalah dan hindarilah kesalahan umum yang sering dilakukan oleh freelance voice over pemula, sehingga anda tidak terjerumus pada lubang kesalahan yang sama. Karena belajar dari pengalaman orang lain, akan membantu anda satu langkah lebih didepan daripada orang yang harus mengalaminya.