Updated: 25 Sep 2024     Author: Sasmitha     Comments: 0     English   |   Bahasa

Voice Over Talent vs Voice Over AI, Mana yang Lebih Oke?

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table of Content
 
1. Apa Itu AI?
2. Apakah AI Bisa Menggantikan Pekerjaan Voice Over Talent?
3. Pembuktian Voice Over Talent vs Voice Over AI
 
 
Kehadiran AI (Artificial Intelligence) ibarat pisau bermata dua. Di satu sisi, AI memberikan kemudahan sehingga bisa mempercepat semua pekerjaan. Di sisi lain, AI juga bisa menjadikan beberapa posisi pekerjaan cukup terancam.
 
Seperti yang kita tahu, beberapa tahun terakhir AI menjadi perbincangan di mana-mana. Perkembangan teknologi memunculkan AI yang menjadi terobosan baru bagi berbagai bidang, termasuk memproduksi suara manusia secara otomatis. Dalam dunia voice over, teknologi tersebut dikenal sebagai AI voice generator.
 
Teknologi tersebut tidak mengharuskan ada manusia yang bisa memproduksi suara. Ini menjadi masalah di industri voice over karena kehadiran AI voice generator dianggap bisa menggantikan voice over talent
 
Apalagi, AI voice generator juga mampu menghasilkan suara layaknya manusia. AI voice generator juga mudah digunakan dan bisa lebih cepat menghasilkan rekaman suara. Hal itu dikarenakan AI voice generator mengadopsi teknologi pengolahan bahasa alami dan sintesis suara untuk bisa menghasilkan suara manusia yang terdengar realistis.
 
Lalu, apa benar AI voice generator tersebut mengancam pekerjaan para voice actor? Apa benar AI lebih mampu ‘menolong’ klien voice over daripada jasa voice over talent? Jika dibandingkan, kira-kira mana yang lebih unggul antara voice over AI vs voice actor? Penjelasan di bawah ini akan memberimu jawabannya!
 

Apa Itu AI?

AI diartikan sebagai kepintaran yang diciptakan. Karena itulah, AI disebut juga sebagai kecerdasan buatan. AI dibuat dengan jutaan training data menggunakan teknologi komputasi yang super kuat. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan pekerjaan manusia.
 
Salah satu contoh AI yang banyak digunakan dan booming di masyarakat adalah ChatGPT. ChatGPT dianggap sebagai jawaban yang bisa mempermudah setiap aspek kehidupan kita. Mulai dari menulis artikel, mencari jawaban soal ujian, hingga melakukan coding, semua bisa dilakukan menggunakan ChatGPT. 
 
 
Terkesan membantu? Tidak juga. Pasalnya, kehadiran AI tersebut bisa menjadi boomerang untuk para penggunanya. Meskipun ChatGPT bisa membantumu, tetapi itu juga bisa menjadikanmu ketergantungan. Akhirnya, kamu akan kesulitan untuk membuat karya secara orisinil. Selain itu, kamu juga akan menjadi malas karena kamu menganggap AI bisa membantumu dalam segala hal.
 
Padahal, kamu seharusnya tetap berkarya secara mandiri untuk mengasah kreativitasmu. Karya yang dihasilkan dari otakmu lebih otentik dan unik dibandingkan dengan hasil karya AI. Kreativitas itulah yang tidak bisa tergantikan oleh apapun, termasuk AI. Kreativitas tersebut juga lebih disukai oleh klien dan lebih mampu menyampaikan pesan yang ingin disampaikan oleh klien kepada audiens mereka.
 
Lalu, “apakah AI tidak bisa menciptakan kreativitas tersebut?” AI dibuat oleh manusia. Seperti yang kita tahu, ciptaan manusia pasti selalu mempunyai keterbatasan. Hasil karya AI diperoleh dari pengolahan big data. Jadi, karya yang dihasilkan akan monoton atau hanya mengikuti pola-pola yang sudah diciptakan oleh si programmer AI tersebut.
 
Berbeda dari AI, manusia mempunyai otak yang diciptakan oleh Tuhan. Otak adalah organ yang unik dan kreativitas dihasilkan oleh organ terbaik itu. Inilah yang menjadikan kreativitas tidak bisa tergantikan oleh AI. 
 
Jadi, “apakah AI bisa menciptakan kreativitas layaknya otak manusia?” Jika itu adalah pertanyaannya, maka jawabannya adalah “belum bisa.” Apakah itu berarti suatu saat nanti AI bisa menciptakan kreativitas seperti manusia? Mungkin saja, jika manusia bisa menciptakan teknologi dengan otak seperti ciptaan Tuhan. Namun, apakah itu benar-benar bisa direalisasikan?
 

Apakah AI Bisa Menggantikan Pekerjaan Voice Over Talent?

Meskipun AI tidak secanggih otak manusia, tetapi saat ini AI memang diagung-agungkan banyak orang, terutama oleh mereka yang ingin memperoleh hasil instan. Dengan AI, kita bisa memproduksi karya apapun dengan cepat, tanpa perlu berpikir lama, tanpa perlu ribet.
 
Jika voice actor masih harus menyiapkan peralatan rekaman dan melakukan rekaman yang agak rumit dan cukup memakan waktu, maka AI voice generator bisa memproduksi rekaman suara hanya dalam beberapa menit saja.
 
Tak heran jika AI dianggap bisa menggantikan pekerjaan manusia. Bahkan kabarnya, hampir semua pekerjaan manusia beresiko tergantikan oleh AI. Contohnya, ChatGPT dianggap akan menggantikan pekerjaan penulis. Stable Diffusion atau Midjourney bisa menyingkirkan desainer. Murf atau Text-to-Speech bisa menggantikan voice over talent.
 
Nah, apakah itu bisa terjadi? Untuk mendapatkan jawaban, mari kita coba membuktikannya melalui percobaan sederhana, yaitu membandingkan hasil karya manusia dengan hasil karya AI. Dalam kasus ini, Inavoice akan membandingkan hasil rekaman suara voice over talent vs AI (Murf). Kira-kira siapa yang menang, ya?
 

Pembuktian Voice Over Talent vs Voice Over AI

Untuk bisa membuktikan mana yang lebih unggul, Inavoice mencoba untuk membandingkan hasil rekaman dari voice over talent vs voice over AI. Di sini, kami menggunakan sebuah naskah yang dibaca oleh voice actor. Sementara itu, hasil rekaman AI menggunakan website voice over generator, yaitu Murf.AI.
 
Ternyata dari hasil rekaman voice over talent dan AI, terbukti bahwa suara voice over talent masih lebih bagus dibandingkan dengan hasil voice over AI. Suara voice actor terdengar tidak monoton, mempunyai ciri khas, ekspresif, menonjolkan emosi, dan terasa lebih persuasif. Sementara itu, hasil rekaman AI terdengar monoton dan tidak mempunyai ciri khas suara yang menarik sehingga tidak mampu menyampaikan pesan secara persuasif.
 
Jadi, bisa dikatakan bahwa AI belum mampu menggantikan voice over talent. Ini cukup menjadi kabar gembira bagi kamu, kan? Tetapi, tunggu! Kamu tidak boleh senang dulu karena masih ada banyak peluang untuk AI menggantikan pekerjaan para voice actor.
 
Bisa saja 5 tahun ke depan dilakukan upgrade besar-besaran terhadap voice over AI sebab teknologi pasti terus mengalami perkembangan. Karena itu, para voice over talent tidak boleh lengah. Sebagai seorang pengisi suara, kamu harus rajin berlatih membaca naskah dan meningkatkan skill-skill penting dalam voice over. Jika kamu sudah jago dan mempunyai ciri khas, maka klien juga tidak akan lari ke talent lain atau -bahkan- AI.
 
Untuk saat ini, seharusnya para voice over talent tidak khawatir lagi bahwa posisinya akan tergantikan oleh AI, dong. Sementara untuk para klien voice over, masih mau menggunakan AI? Masih percaya sama AI? Daripada percaya ke AI, mending kamu percaya ke Inavoice! 
 
Di Inavoice, kamu bisa membuat proyek voice over yang oke. Inavoice mempunyai banyak voice actor yang bisa membantumu membuat berbagai jenis proyek. Butuh suara yang benar-benar berkarakter dan unik? Inavoice punya talent-nya! 
 
“Tapi… AI bisa membantu menyelesaikan proyek dengan lebih cepat.” Jangan salah! Inavoice juga bisa membantumu menggarap proyek tepat waktu, tentu dengan hasil yang memuaskan. Karena Inavoice percaya bahwa YOU DESERVE BETTER, maka semua yang terbaik kami upayakan untukmu. Jadi, yuk, mulai proyek voice over-mu bersama Inavoice sekarang!