Voice Over Talent vs Suara Artificial Intelligence: Studi Kasus Tiktok
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Table Of Content
1. Pendahuluan
2. Voice over tradisional: keuntungan dan keterbatasan
3. Berkembangnya AI voice over
4. Fitur text to speech pada Tiktok: Bagaimana cara kerjanya?
5. Studi kasus 1: Voice actor manusia vs suara AI pada Tiktok
6. Studi kasus 2: Keuntungan dari AI voice over pada Tiktok
7. Studi kasus 3: Keterbatasan AI Voice over di Tiktok
8. Tips memilih metode sulih suara yang tepat di Tiktok
9. Kesimpulan
Perkembangan teknologi memberikan perubahan besar terhadap industri voice over Indonesia. Bilamana beberapa tahun yang lalu, suara manusia masih mendominasi, kini muncul AI voice yang berasal dari kecerdasan buatan.
Suara AI sendiri dapat digunakan dengan mengonversi teks menjadi ucapan, seperti contohnya yang saat ini sedang populer yakni text to speech. Fitur ini bahkan sudah tersedia di Tiktok, yang mana kini sebagai aplikasi audio visual terpopuler.
Memang benar suara AI memberikan efektivitas dalam kinerja. Akan tetapi memberikan dampak terhadap voice actor manusia juga kualitas suara, terlebih yang berkaitan dengan pendalaman serta emosionalitas. Simak ulasan berikut ini untuk tinjauan selengkapnya!
Pendahuluan
Apa sih yang kamu pikirkan saat mendengar tentang voice over? Apakah yang ada di benak hanya suara karakter dalam film animasi atau dubbing dari serial luar negeri?
Sebenarnya ada banyak cakupan mengenai voice over. Bahkan iklan, korporat dan media sosial juga melibatkan voice over dalam produksi konten. Akan tetapi, saat ini muncul fitur terbaru seperti text to speech yang memanfaatkan AI sebagai pengisi suara.
Untuk pertama kalinya, fitur ini dikenalkan pada media Tiktok sebagai pengisi suara yang menyerupai manusia hanya dengan mengonversi teks. Kira-kira bagaimana dampaknya terhadap industri voice over dan apakah efektif?
Pentingnya voice over dalam produksi media
Voice over adalah bagian paling penting pada produksi media. Suara yang bagus dan unik akan menarik perhatian audiens dan mampu menyampaikan pesan secara efektif.
Dalam beberapa pengertian, voice over juga disebut brand voice. Sebab suara mewakili suatu merek atau obyek tertentu guna mempresentasikannya, sehingga erat kaitannya dengan citra merek.
Oleh sebab itu, voice over yang tidak diproduksi dengan baik akan terdengar membosankan dan tentunya memengaruhi brand image. Dalam produksinya, sulih suara membutuhkan kesepakatan antara agensi dan klien mengenai konsep, pesan yang akan disampaikan kepada audiens, nuansa, hingga skrip.
Dengan demikian, seorang voice actor yang terpilih akan mempelajari naskah sebelum masuk ke proses rekaman. Di sisi lain, suara mereka juga harus sesuai citra produk atau perusahaan. Selanjutnya, hasil record melalui beberapa proses audio editing sebelum ditampilkan ke dalam video.
Tetapi berbeda dengan yang belakangan tengah viral. Ya, fitur text to speech pada Tiktok justru dapat memangkas proses di atas karena pengguna hanya perlu mengetikkan teks, kemudian akan dikonversi menjadi suara AI.
Fitur text to speech Tiktok dan dampaknya terhadap industri voice over
Dalam 7 tahun ke belakang ini, Tiktok muncul sebagai media sosial populer. Dengan fokusnya pada konten visual berdurasi pendek, aplikasi ini menarik perhatian banyak orang di berbagai belahan dunia.
Semakin banyak peminat dan terus mengembangkan diri, Tiktok meluncurkan fitur terbaru yakni Tiktok Voice. Maksudnya, pembuat konten akan merekam video dan hanya perlu mengetikkan teks yang kemudian berubah menjadi narasi suara. Nah, ini memanfaatkan teknologi terbaru yaitu text to speech.
Text to speech awalnya diluncurkan pada tahun 2020. Tujuannya sederhana yaitu untuk memudahkan content creator menambahkan suara dari teks yang ditulis, sehingga video bisa lebih hidup. Fitur ini lantas menjadi begitu populer di kalangan pengguna dan hingga kini kerap digunakan.
Karena penggunaan text to speech semakin populer, maka hal ini berpengaruh terhadap industri voice over. Dalam hal apa saja fitur tersebut dapat memengaruhi bidang sulih suara?
• Persaingan
Pengisi suara manusia menghadapi persaingan ketat karena kini content creator bahkan bisa menambahkan suara sendiri dari teks tanpa perlu menggunakan jasa voice actor.
• Kualitas
Voice over yang dihasilkan oleh AI lambat laun menjadi lebih realistis. Meski hingga saat ini belum mengalahkan dari segi natural dan nyata layaknya suara manusia asli, akan tetapi teknologi tersebut terus dikembangkan untuk mencapai itu.
• Biaya
Dari segi biaya, text to speech dinilai lebih hemat dibandingkan menggunakan suara manusia asli. Ini artinya, bisnis mungkin cenderung memilih teknologi tersebut guna memangkas anggaran.
• Kecepatan
Voice over yang dihasilkan dari AI bisa diproduksi jauh lebih cepat dibandingkan yang menggunakan suara manusia. Efektivitas ini bisa menjadi pertimbangan
Pengaruh text to speech berpengaruh terhadap industri voice over, namun voice actor manusia juga masih diminati. Alasannya tentu bisa menyampaikan naskah atau pesan secara baik kepada audiens, membawa emosi yang tepat dan membuat konten lebih menarik.
Voice over tradisional: keuntungan dan keterbatasan
Voice over tradisional atau biasa dikenal dengan menggunakan jasa manusia masih menjadi yang terbaik hingga saat ini. Kendati teknologi AI muncul untuk menggeser posisi mereka, namun human voice actor tetap pilihan utamanya.
Manfaat menggunakan aktor suara manusia untuk voice over
Voice actor manusia masih memiliki peluang besar untuk mengembangkan bakat di bidang sulih suara. Bukan tanpa alasan, sebab menggunakan jasa mereka memberikan manfaat sebagai berikut.
• Memberikan nyawa
Video tanpa pengisi suara sama halnya sunyi dan tidak menarik perhatian audiens. Meskipun memiliki visual yang bagus, namun kurang lengkap bila tak menambahkan nyawa di dalamnya.
Ialah dengan menghadirkan voice actor manusia yang akan memberikan emosi tepat dan mencurahkan suasana hati serta karakter melalui nada. Mereka tahu persih kapan harus berhenti, menambahkan tinggi dan rendahnya tone. Bagian terbaiknya adalah bisa memodulasi suara sesuai kebutuhan skrip.
• Memberikan Orisinalitas
Sebagian besar voice actor manusia memiliki latar belakang yang komprehensif. Mereka bahkan telah berpengalaman menangani berbagai proyek, sehingga mampu memberikan orisinalitas dan autentik ke video.
• Menghidupkan Naskah Serta Cerita
Terkait dengan keahlian yang dimiliki oleh voice actor manusia, mereka bahkan bisa menghidupkan naskah karena memahami target audiensnya. Di sisi lain juga mampu membangunkarakter hingga mengartikulasikan secara baik.
• Pesan Tersampaikan
Voice actor manusia yang sudah memahami seluk beluk industri voice over mudah menyinkronkan suara mereka dengan visual. Bakat ini memberikan fleksibilitas untuk berbagai macam karakter, gaya serta memastikan pesan yang disampaikan selaras.
• Membantu Kredibilitas Merek
Voice actor yang bekerja untuk proyek iklan atau perusahaan dituntut untuk terampil serta mencurahkan suaranya sebagai brand image. Suara yang tepat membantu membangun dan meningkatkan kredibilitas merek.
Menggunakan suara manusia asli memberikan hasil yang bagus pada rekaman. Ini juga menjadi lebih sesuai dengan video yang ditampilkan. Lebih-lebih human voice actor juga turut membangun kepercayaan klien terhadap agensi voice over yang menaunginya.
Keterbatasan metode voice over tradisional
Mempekerjakan voice actor manusia baik pemula maupun profesional akan membantu meningkatkan kredibilitas perusahaan. Mereka bisa memahami kinerja industri voice over, sehingga mampu menguasai setiap jenis naskah.
Berkaitan dengan metode ini, voice over tradisional menggunakan suara manusia yang sebenarnya juga memiliki keterbatasan, khususnya soal biaya dan waktu.
Perusahaan yang memilih menggunakan jasa voice actor harus siap dengan harga yang ditawarkan. Mereka biasanya tergabung dalam agensi maupun freelance. Terlebih juga membutuhkan biaya untuk peralatan serta studio.
Bisa saja menggunakan peralatan seadanya atau yang mereka punya, namun ditakutkan hasil tidak sesuai dengan ekspektasi. Sementara kamu harus menjaga reputasi brand maupun cerita sebaik mungkin melalui karakter voice actor.
Sementara itu, waktu produksi juga dinilai lebih lama karena harus menghabiskan waktu untuk memilih agensi yang sesuai, seleksi aktor, proses rekaman dan pengeditan.
Berkembangnya AI voice over
Voice actor manusia kini bukanlah satu-satunya pilihan. Semakin berkembangnya teknologi menghasilkan kecerdasan buatan sebagai dasar untuk memproduksi suara digital. Hal ini mengubah cara manusia untuk menjalani hidup dan berinteraksi.
Lebih lanjut, perkembangan kecerdasan buatan juga turut memengaruhi industri voice over. Bagaimana ini bisa terjadi?
Dampak teknologi AI terhadap industri voice over
Pengembangan perangkat lunak text to speech (TTS) adalah salah satu cara utama AI dalam memengaruhi industri voice over. Software tersebut mengubah teks tertulis menjadi suara dengan aksen, emosi dan infleksi yang berbeda.
Meskipun teknologi ini sudah ada beberapa waktu lalu, namun baru-baru saja mengalami pembaharuan dan semakin realistis. Bahkan media sosial besar seperti Tiktok telah menambahkannya sebagai fitur utama.
Di masa depan, seperti dilansir dari Analytics Insight AI dilatih untuk memahami ucapan manusia secara natural, sehingga tidak dapat dibedakan dari human voice actor. Ini artinya voice over berkualitas bisa diproduksi dengan biaya serta waktu yang sedikit.
Kemajuan teknologi turut mengubah cara kerja klien serta pengisi suara. Seluruh proses produksi serta hubungan antara kedua belah pihak tidaklah sama seperti menggunakan voice over tradisional.
Sebagian besar menganggap bahwa munculnya AI adalah sebuah ancaman. Tidak hanya dianggap mengancam mata pencaharian, juga industri secara keseluruhan. Namun lainnya melihat sebagai era baru yang menarik dan sebuah revolusi komunikasi.
Perubahan signifikan yang dibawa karena munculnya digitalisasi dan AI adalah kualitas suara. Proses perekaman jauh lebih sederhana daripada sebelumnya.
Awalnya saat rekaman dituntut dengan prosedur yang kompleks. Namun kini sejak munculnya AI, kamu bahkan bisa menghemat waktu rekaman. Bahkan software pengeditan yang canggih dan memiliki efek khusus memungkinkan hasil lebih bagus.
Contoh lainnya seperti efek aplikasi dan plugin bisa mengubah nada dan tekstur suara sepenuhnya. Jadi, hasil rekaman sangat mudah dipoles sesuai dengan kehendak klien.
Keuntungan dan keterbatasan menggunakan suara AI-generated untuk voice over
Penggunaan suara AI-generated dalam industri voice over memiliki beberapa keuntungan, termasuk waktu penyelesaian lebih cepat, biaya rendah dan kemampuan menghasilkan sulih suara dalam berbagai bahasa. Namun, karena produk dari digitalisasi, maka ada batasan tertentu yang berdampak pada hasil. Misalnya seperti di bawah ini:
• Hemat biaya
Menggunakan suara AI-generated sama halnya meniadakan kebutuhan untuk menggunakan jasa pengisi suara, merekam audio dan editing. Tentu saja hal ini bisa mengurangi biaya serta waktu yang diperlukan selama proses produksi.
• Banyak pilihan voice customization
Suara AI-generated menawarkan customization. Pengguna bahkan bisa memilih dari berbagai suara dan bahasa. Dapat pula memodifikasi nada serta kecepatan audio agar sesuai kebutuhan. Ini sangat membantu proyek voice over dalam berbagai bahasa atau permintaan karakter tertentu.
• Tidak harus menggunakan suara sendiri
Dengan suara AI-generated memungkinkan kamu bisa memilih berbagai jenis suara tanpa harus merekam sendiri, sehingga tidak perlu repot membuat naskah lalu memulai proses produksi.
• Proses produksi singkat
Dengan AI semuanya serba otomatis. Contohnya seperti text to speech yang bisa mengonversi teks menjadi suara. Artinya kamu bisa memproduksi sulih suara tanpa melalui langkah per langkah. Proses editing juga begitu singkat apabila ingin meningkatkan kualitas.
Dari semua keuntungan itu, suara AI-generated juga memiliki keterbatasan, antara lain sebagai berikut:
• Kurangnya ekspresi dan emosional
Salah satu keterbatasan AI adalah kualitas audio yang tidak sebagus suara manusia. Meskipun teknologi ini meningkat secara signifikan dalam hal realisme, akan tetapi tetap saja suara yang yang dihasilkan kurang ekspresi, emosional dan jauh berbeda dengan human voice.
• Minimnya kontrol tonal
Walaupun pengguna bisa menyesuaikan sesuai kebutuhan, namun tidak memiliki banyak kendali atas hasil akhir. Berbeda dengan suara manusia yang bisa diarahkan dan direvisi kembali. Kurangnya kontrol ini dapat menjadi masalah, khususnya untuk permintaan proyek tertentu.
• Hasil kurang natural
Keterbatasan lainnya yakni mengenai hasil audio yang kurang alami, emosi, ekspresi dan berpotensi rendahnya kualitas audio dibandingkan pengisi suara manusia.
Fitur text to speech pada Tiktok: Bagaimana cara kerjanya?
Apakah kamu salah satu pengguna text to speech pada Tiktok? Jadi, fitur ini memungkinkan media sosial tersebut menambahkan suara otomatis dari teks.
Nah, penambahan fitur tersebut bukanlah tanpa alasan, berikut penjelasan singkatnya mengenai text to speech pada Tiktok.
Text to speech Tiktok menggunakan teknologi AI
Tujuan utama ditambahkannya text to speech pada Tiktok ialah agar bisa diakses oleh lebih banyak pengguna dan menyediakan cara termudah menambahkan suara.
Selain sebagai fitur aksesibilitas, opsi ini mulai mendapatkan daya tarik karena dapat membuat konten lebih inklusif. Suara AI yang ditawarkan memungkinkan kreator ‘melayani’ audiens secara luas, menjadikan audio visual lebih nyaman dan menghibur.
Fitur ini juga dinilai sebagai solusi yang bagus jika ingin menambahkan cerita ke dalam video, menciptakan konten unik dan bermain-main dengan suara AI yang seringkali dianggap lucu ketika mengucapkan kata tertentu.
Caranya pun terbilang mudah, seperti panduan di bawah ini:
- Buka aplikasi Tiktok dan tekan tanda (+) di bawah layar
- Pilih rekam atau unggah video
- Ketuk opsi Teks pada menu Editing
- Ketik caption dan ketuk Done
- Ketuk pada teks dan pilih ikon Text to speech
- Pilih salah satu pilihan suara dan ketuk selesai
Bagaimana, mudah kan? Dengan melakukan langkah-langkah di atas maka suara AI secara otomatis akan terdengar ketika video sudah selesai diunggah.
Perbandingannya dengan metode voice over tradisional menggunakan suara manusia
Metode yang digunakan antara text to speech dan suara manusia jelas berbeda. Seperti pada penjelasan di atas, TTS pada Tiktok jauh lebih simpel dan tidak melalui proses rekaman. Bahkan hanya dengan naskah sederhana pun, audio bisa dihasilkan.
Sementara apabila memilih voice over tradisional, maka memungkinkan pengguna untuk melalui proses penulisan naskah yang sesuai dengan audio visual. Kemudian melakukan proses perekaman, editing dan melihat kesesuaian narasi dengan video. Cara ini minimal menghabiskan waktu satu hari untuk 60 detik video.
Studi kasus 1: Voice actor manusia vs suara AI pada Tiktok
Dengan metode yang berbeda tersebut, tentu akan menghasilkan suara yang tidaklah sama. Berikut perbandingannya:
Perbandingan voice actor manusia dengan suara AI-generated voice over
Suara AI-generated text to speech
TTS bekerja dengan mensintesis teks digital. Sistem ini mengubah text menjadi audio atau ucapan menggunakan algoritma berbasis AI. Oleh karenanya dalam banyak kasus tidak dapat menghasilkan jenis jeda, nasa, pengucapan, realisme dan suara terdengar seperti suara dari robot atau komputer.
Suara manusia
Kita semua sepakat bila suara manusia adalah yang terbaik karena memang terdengar sebagai nyawa dari video. Voice actor bisa memerankan berbagai karakter dan menyesuaikan gaya serta intonasi. Hal ini tentu saja memberikan konten yang benar-benar nyata dan mampu menyampaikan secara baik kepada audiens.
Analisis dampak pada masing-masing metode pada engagement video dan performance
Bila menyoal tentang engagement dari voice over manusia dan text to speech, semua itu tergantung dari jenis dan kualitas konten yang disuguhkan.
Pada beberapa konten yang menggunakan text to speech bertujuan sebagai hiburan, sehingga menarik atensi audiens karena suara terkadang benar-benar seperti robot. Sementara apabila dibubuhkan pada konten yang serius, akan memberikan engagement yang kurang.
Sedangkan voice over manusia lebih fleksibel. Bisa digunakan untuk kebutuhan hiburan maupun konten serius. Karena realisme itulah, human voice dianggap sebagai pendukung naiknya engagement dari konten video di Tiktok.
Studi kasus 2: Keuntungan dari AI voice over pada Tiktok
Kepopuleran AI voice over pada Tiktok juga turut menarik perusahaan-perusahaan besar di dunia untuk menggunakannya. Fitur ini bahkan dinilai bisa mendukung produksi video secara cepat, sehingga banyak audiens yang terlibat.
• Starbucks
Starbucks membagikan video-video serius hingga lucu. Mereka memanfaatkan fitur text to speech dibandingkan suara manusia asli untuk mengenalkan cerita dalam videonya.
• Duolingo
Aplikasi bahasa Duolinggo terkenal di Tiktok karena kerap membuat video lucu. Mereka menambahkan suara dari AI untuk mendukung itu.
• Lulu’s
Tidak mau ketinggalan, Lulu’s yang awalnya jarang menggunakan sulih suara kini beralih ke fitur text to speech dalam videonya. Selain itu, brand ini juga menggabungkannya dengan musik.
• Sephora
Sephora adalah perusahaan makeup populer dan memiliki jaringan toko ritel di seluruh dunia. Mereka kerap membagikan informasi mengenai produk, tips, perawatan di feed Tiktok.
Konten Sephora seringkali menggunakan model, memilih narasi sulih suara manusia atau text to speech. Dengan variasi itu, perusahaan bisa menarik atensi audiens.
Dari berbagai konten yang menggunakan AI di Tiktok, sebagian besar ialah bertujuan untuk hiburan. Karena kekakuan AI dalam mengucapkan kata-kata tertentu menimbulkan reaksi yang menarik bagi audiens.
Oleh sebab itu, beberapa konten lucu tidak luput dari penggunaan TTS karena tujuan mereka memang memperdengarkan suara yang kurang natural. Apalagi terkadang kata-kata dalam bahasa lokal yang dieja layaknya bahasa asing.
Ada pula content creator yang dengan sengaja menambahkan efek suara Barbie pada teks berbahasa lokal, sehingga menghasilkan suara yang benar-benar kurang sinkron tetapi menjadi konsumsi hiburan yang bagus untuk audiens.
Studi kasus 3: Keterbatasan AI Voice over di Tiktok
Bicara soal keterbatasan penggunaan text to speech untuk voice over di Tiktok, fitur ini sebenarnya masih butuh pengembangan lagi agar hasil suara AI lebih terdengar natural.
Salah satu masalah utama adalah seringkali suara terdengar seperti robot dan tidak wajar. Hal ini dapat mempersulit pendengar untuk memahami apa yang dikatakan. Selain itu, juga terkadang sulit mengucapkan kata-kata secara benar, sehingga menyebabkan miskomunikasi.
Suara yang dihasilkan AI terdengar datar tanpa ekspresi dan emosionalitas. Apapun ungkapannya, mereka lantunkan secara biasa, alhasil memberikan arti yang kurang sesuai.
Padahal pesan akan tersampaikan dengan baik pada audiens dengan ekspresi dan emosionalitas dari suara. Misalnya pelan dan jelas untuk penjelasan informatif, naik turunnya nada menjelaskan suatu perubahan ekspresi atau mood, tempo cepat untuk menunjukkan antusiasme atau amarah, dan lain sebagainya.
Tips memilih metode sulih suara yang tepat di Tiktok
Konten yang bagus akan semakin menarik dengan audio yang disuguhkan. Kesesuaian ini akan membawanya pada laman FYP, sehingga bisa viral.
Sebelum memilih metode sulih suara, ada baiknya untuk memerhatikan beberapa saran di bawah ini:
• Perhatikan tentang jenis video yang akan diunggah, misalnya apakah bertujuan memberikan informasi, promosi produk, hiburan, daily life atau bahkan cuplikan biasa.
• Tidak melulu mengikuti tren, cobalah untuk sesuaikan jenis video dengan metode sulih suara yang akan digunakan. Contohnya konten informatif menggunakan voice over manusia, entertainment content menggunakan text to speech, cuplikan video menggunakan musik, atau daily life yang menggabungkan beberapa metode voice over.
• Pertimbangkan apa yang ingin disampaikan, utamanya mengenai pesan. Tidak perlu menulis skrip terlalu formal, yang penting poin pentingnya harus sampai kepada audiens.
• Sesekali penting menuliskan naskah singkat agar pesan atau informasi dapat disampaikan.
Faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum menggunakan voice actor manusia dan AI
Selain saran di atas, kamu juga perlu mempertimbangkan beberapa faktor sebelum memutuskan menggunakan voice actor manusia atau AI, apa saja?
Biaya atau anggaran - Jika perusahaan memiliki cukup modal atau anggaran, akan lebih baik bila menggunakan jasa voice actor dibandingkan text to speech. Ini akan membuat konten lebih hidup dan natural, sehingga audio visual jadi berkualitas.
Namun jika konten milik perorangan, kamu bisa mempertimbangkan dengan merekam suara sendiri atau membubuhkan text to speech. Mungkin juga menggabungkan keduanya. Dengan cara ini bisa menghemat biaya untuk sulih suara.
Waktu - Bilamana konten dituntut untuk tayang setiap waktu, maka menggunakan gabungan text to speech dan suara manusia yang direkam sendiri adalah pilihan efektif. Ini bisa mempersingkat proses pembuatan konten, sehingga lekas tayang.
Akan tetapi apabila konten memiliki kalender yang jelas, misal satu hari sekali atau dua hari sekali, ada baiknya menggunakan jasa voice over profesional dari agensi.
Jenis konten - Seperti dibahas di atas bahwa penggunaan text to speech atau suara manusia asli tergantung dari jenis konten yang akan diunggah.
Kualitas suara - Kualitas suara dari TTS dan human voice tentu berbeda. Apabila ingin hasil lebih natural dan memberikan ekspresi, maka gunakan voice actor manusia. Ini akan jauh memberikan kualitas terbaik pada setiap konten.
Kesimpulan
Baik menggunakan text to speech maupun suara asli manusia sama-sama memiliki keuntungan dan keterbatasan. TTS menghasilkan suara robot yang datar tanpa ekspresi, namun lebih hemat biaya dan waktu.
Sementara suara asli manusia jelas terdengar natural, memiliki nada, ejaan benar, penyampaian pesan yang baik kepada audiens hingga beberapa variasi lainnya. Akan tetapi dinilai membutuhkan waktu lebih lama dalam proses produksi.
Terlepas dari kendala ini, voice actor manusia masih terus dibutuhkan. Meskipun mengalami era kompetitif yang tidak mudah, namun tetap menjadi bagian penting dari industri media dan hiburan sebab mereka memiliki keterampilan unik.
Penting dicatat bahwa meskipun AI berkembang pesat, suara manusia asli masih dapat memberikan tingkat nuansa, emosi dan kreativitas yang tidak dapat ditandingi oleh kecerdasan buatan.
Dengan itu, Inavoice terus mengembangkan industri voice over mengikuti perkembangan teknologi. Agensi tetap mempertahankan voice actor bertalenta guna memberikan yang terbaik bagi para klien. Secanggih apapun AI, human voice akan tetap diperlukan untuk masa depan sulih suara.