Updated: 11 Jun 2021     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Pentingnya Materi Pelajaran Auditif di Era School From Home

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Sudah sangat jelas bahwa sampai saat ini banyak sekolah yang masih menerapkan school from home. Berbeda dengan dulu yang guru selalu menyuapi materi pelajaran, kini para pelajar diajak untuk mampu mempelajari pelajarannya sendiri dengan efektif. Lantas bagaimana pandangan Inavoice.com untuk metode pembelajaran yang efektif saat school from home ini?

Jatmiko Kresnatama
Co-Founder Inavoice

Table Of Content

1. Audiobook Sebagai Materi Pelajaran

2. Spotify Podcast Sebagai Kanal Distribusi Audiobook

3. Kesimpulan

Saya merasa sangat beruntung sekali karena melewati masa-masa pendidikan dalam kondisi normal sebelum pandemi. Kenapa? Karena dengan hal tersebut saya bisa merasakan pembelajaran dengan metode tatap muka yang menurut saya sangat efektif bagi diri saya sendiri.
 
Saya sangat merasa metode tatap muka merupakan hal yang penting, karena bagi saya mengingat pelajaran yang diberikan oleh seorang guru tak melulu mengenai isi pembelajarannya. Terkadang saya mengingat materi yang disampaikan melalui banyolan seorang guru, atau ketika guru tersebut menyampaikan dengan cara tertentu.
 
Namun mungkin itu hanya cara saya saja. Cara yang tak mungkin didapatkan kini melalui kehidupan new normal saat dan pasca pandemi virus corona ini.
 
Saya bukan praktisi pendidikan, pun juga hanya menyampaikan kegelisahan dari apa yang saya lihat di lapangan.
 
Saya melihat metode tatap muka secara online cukup memprihatinkan. Sebagai contoh, saya memiliki keponakan yang kini berstatus sebagai pelajar SMA, namun belum pernah sama sekali masuk sekolah karena pandemi.
 
Metode pembelajaran yang diberikan adalah dengan gaya tatap muka secara online, dan bila mereka tidak mengerti mengenai pembelajarannya lebih lanjut maka diharapkan mereka menanyakan via whatsapp pada guru yang mengajar mengenai materi yang tidak dipahami.
 
Sekali lagi saya bukan praktisi pendidikan, namun saya merasa ada yang kurang dalam cara penyampaian materi ini. Sudah cukup lama saya merasakan kegelisahan ini, dan baru menemukan secerca jawaban setelah saya mendapatkan project dari teman dan client.
 
Project apa yang menurut saya adalah jawaban di era school from home ini? Yuk kita simak sedikit pembahasan saya dalam artikel ini.

1. Audiobook Sebagai Materi Pelajaran

Saya percaya bahwa era audiobook belum mati. Banyak praktisi yang mengungkapkan kalimat tersebut dengan membawa fakta bahwa Amazon Kindle mengalami flop yang berkepanjangan. e-book saja tidak berkembang, apalagi audiobook?
 
Namun menurut saya, pendapat ini justru terbalik. Kita tidak dapat menyamakan audiobook dengan e-book. Walaupun Kindle menjual kedua jenis buku tersebut, namun kita tidak dapat melihat bahwa Kindle menjadi tolak ukur yang tepat untuk melihat hal ini.
 
 
Dari riset yang saya temukan, di tahun 2020 audiobook justru mencatat pendapatan yang lebih tinggi dibandingkan ebook. Penjualan audiobook pada tahun 2020 mencapai $1.2 billion, sedangkan eBook $983 million.
 
Era audiobook belum mati. Justru audiobook makin berkembang di era smart speaker saat ini. Tentunya audiobook juga mampu menjadi salah satu pilihan utama tenaga pengajar untuk membuat materi pelajarannya jadi lebih mudah dipahami dan menyenangkan.
 
Saya merasakan hal ini setelah saya bekerja bersama salah satu penerbit buku terbesar di Indonesia. Client saya membuat materi pembelajaran dari buku-buku yang mereka cetak dengan tambahan materi berupa audiobook.
 
Tidak perlu menelaah terlalu jauh. Sebuah perusahaan percetakan terbesar pun membuat materi pembelajaran dalam bentuk audiobook tentunya sudah melewati sebuah proses riset yang cukup. Dapat dikatakan bahwa Audiobook kini dibutuhkan, apalagi di tengah era school from home.
 
Apa keuntungan memiliki media audio seperti audiobook pada materi pembelajaran yang akan disampaikan? Yuk kita simak beberapa poin penting menurut saya :

1. Audio Merupakan Dasar Komunikasi

Betul memang bahwa inti dari komunikasi adalah bertukar tanda dari komunikator pada komunikan. Tanda bisa berupa apa saja, bisa merupakan bentuk tulisan, auditif seperti berbicara, body language dan apapun lainnya yang dimengerti secara universal.
 
Namun sadarkah teman-teman semua, bahwa selain bahasa visual, audio kini telah menyita atau sangat berperan penting dalam proses komunikasi sehari-hari.
 
Selain karena tingkat minat membaca yang sangat rendah, media audio sangat mampu untuk berkembang pada sebuah cara pengajaran (instruction), mulai dari yang paling dasar hingga yang paling advance.
 
Selain itu, audio seharusnya sangat mampu untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian, para siswa karena audio bermain dalam tataran kognitif yang biasa disebut sebagai theater of mind.
 
Atas dasar inilah, audiobook dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif khususnya pada era school from home seperti sekarang.

2. Kemudahan Akses Audiobook

Minimnya interaksi dan banyaknya distraksi dari sistem pembelajaran daring menurut saya memunculkan urgensitas konversi produk pembelajaran tertulis menjadi bentuk lisan (auditif).
 
Hal ini saya jadikan alasan dasar karena dengan melakukan proses konversi tersebut, siswa mampu untuk mengulang materi yang disampaikan beberapa banyak kali tanpa harus mengingat-ingat apa yang terjadi pada proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang terjadi secara daring.
 
Namun bukan berarti audiobook menjadi perangkat utama kegiatan belajar mengajar. Menurut saya, KBM harus tetap dilaksanakan untuk memberi ruang pada siswa untuk melakukan interaksi langsung dengan pengajar.
 
Dengan menggunakan audiobook, atau produk audio berbentuk file digital, tentunya siswa memiliki beberapa keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :
  1. Siswa dapat mengulang materi yang diberikan bila terjadi kendala dalam pemahaman materi tersebut.
  2. Dengan gaya belajar auditif, siswa dapat melakukan beberapa kegiatan sekaligus (multitasking)
  3. Audiobook dapat didesain sedemikian rupa untuk meningkatkan theater of mind dari seorang siswa, yang tentunya akan membantu proses mengingat materi pembelajaran menjadi lebih signifikan.

Tentunya beberapa poin di atas bisa menjadi landasan utama mengapa audiobook dirasa menjadi hal yang penting di era seperti saat ini. Era dimana kita semua terbatas ruang untuk bertemu dan berinteraksi yang selama ini menjadi hal utama dalam sistem pendidikan kita di Indonesia.

2. Spotify Podcast Sebagai Kanal Distribusi Audiobook

Dari banyaknya tulisan yang telah saya rangkai pada poin pertama, kita sudah mengerti bahwa audiobook merupakan salah satu tools yang menurut saya cukup efektif dalam penyampaian materi pembelajaran.
 
Kini kita tinggal berpikir mengenai bagaimana cara kita untuk mendistribusikan produk audiobook yang telah kita produksi secara efektif agar dapat dikonsumsi dan menjadi tools KBM agar dapat dilangsungkan.
 
 
Ada beberapa cara yang tentunya dapat dilakukan, bahkan cara yang paling old skool sekalipun. Cara yang paling old skool menurut saya adalah dengan membuat audiobook sebagai materi pembelajaran dan mendistribusikannya via cloud storage seperti Google Drive ataupun Dropbox.
 
Siswa dapat mendownload materi baik power point untuk slide presentasi, video, dan audiobook secara bersamaan dengan menggunakan cara ini. Namun tentunya, anda akan sangat membutuhkan space yang cukup besar.
 
Jujur, terbersit dalam pikiran saya untuk memanfaatkan platform Spotify Podcast untuk memberi materi pembelajaran pada KBM yang akan dilangsungkan. Bagaimana tidak? Anda diberi kebebasan untuk mengupload banyak episode tanpa harus memperhatikan quota storage anda. Selain itu ada beberapa keuntungan laing dengan menggunakan Spotify untuk kanal distribusi audiobook, antara lain :
  1. Quota storage yang tidak terbatas
  2. 52% Milenial dan GenZ menggunakan kanal ini untuk mengisi waktu luang (didasarkan pada penelitian yang dilakukan oleh Spotify)
  3. Spotify podcast is easy to use, anda tidak perlu mendownload materi yang akan didistribusikan
  4. Podcast merupakan media yang sedang trending akhir-akhir ini.
  5. Sampai tulisan ini dipublikasikan, Spotify Podcast merupakan platform yang gratis.
Tentunya untuk menerapkan proses distribusi melalui platform ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Anda dapat membaca blog yang telah saya tulis sebelumnya yang berjudul Cara Membuat Podcast Tayang di Spotify.

3. Kesimpulan

Akan terdengar sangat arogan memang bila saya mengatakan bahwa memproduksi audio jauh lebih mudah bila dibandingkan memproduksi produk audio visual. Terdengar arogan karena saya memiliki pengalaman yang cukup lama di bidang produksi audio.
 
Namun logika dasarnya, membuat sebuah produk audio akan jauh lebih mudah karena kita tidak perlu memperhatikan aspek visualnya. Pun juga dengan peralatan yang digunakan, akan jauh lebih mudah bila harus memproduksi produk audio dan visual secara simultan.
 
Audio sendiri telah menjadi bagian dasar komunikasi yang kita lakukan setiap harinya. Dalam keterbatasan ruang dan pertemuan daring yang selalu dilakukan selama school from home, audiobook yang didistribusikan melalui platform podcast spotify saya pikir dapat menjadi bentuk materi KBM baru yang dekat dengan para siswanya.
 
Last but not least, bila anda membutuhkan bantuan profesional pada bidang produksi audio, datanglah pada orang yang tepat menurut anda untuk memproduksi hal tersebut. Karena dalam hal ini produk audio yang berkualitas akan sangat menunjang proses KBM yang akan dilakukan.
 
Salam hangat dari saya untuk teman-teman pengajar di era school from home! Tetap semangat dalam memberi pengajaran yang efektif pada calon penerus bangsa.
 
Sampai bertemu pada artikel Inavoice.com selanjutnya.

 


Klik icon di atas untuk mengunduh artikel dalam bentuk pdf.