Personal Branding Bagi Voice Over Talent
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Table Of Content
- Apa itu Personal Branding?
- Bagaimana Cara Kerja Personal Branding?
- Bagaimana Cara Membangun Personal Branding dengan Instagram?
- Contoh Personal Branding yang Sukses
- Kesimpulan
Dengan semakin berkembangnya industri
voice over Indonesia, tentunya semakin banyak pula voice over talent dengan berbagai macam karakter, dan gaya bicara. Akan menjadi tantangan tersendiri ketika kamu sebagai salah satu
voice over talent tersebut harus bersaing dengan talent lain yang tidak sedikit jumlahnya. Diperlukan beberapa formula khusus agar identitasmu sebagai seseorang yang berbakat dalam
voice acting bisa dilihat dan didengar oleh banyak orang di luar sana. Salah satunya adalah dengan melakukan
personal branding.
Apakah kamu memiliki identitas brand yang solid? Itulah pertanyaan yang harus kamu ajukan untuk dirimu sendiri sebelum mulai mengeluh soal
kenapa karir voice overmu stuck dan tidak berkembang? Sama seperti pekerjaan maupun bisnis lainnya, saat ini,
personal branding sangat penting untuk dilakukan oleh siapapun, termasuk voice over talent. Para audiens dan calon pelanggan tentu tidak ingin berinteraksi dengan sebuah “entitas tanpa wajah” dan tanpa kepribadian seperti robot. Mereka lebih suka mencari seseorang atau brand yang bisa mereka identifikasi dan bisa terlibat secara lebih personal.
Saat ini,
brand marketing tidak hanya berlaku untuk startup dan perusahaan besar saja. Kebutuhan untuk menciptakan
personal branding yang baik, bahkan lebih penting ketika kamu mencoba menjadikan dirimu sebagai ahli atau influencer terdepan di ceruk pasar yang kamu pilih, dalam hal ini tentu saja voice over.
Jadi bagaimana membangun personal branding bisa membuat perbedaan? Dan di mana personal branding dengan Instagram bisa cocok dengan semua hal tersebut?
Pro Tips : Baca Definisi Branding Melalui Artikel Pentingnya Voice Over Dalam Proses Branding Bisnis
Apa itu Personal Branding?
Pertama, ada baiknya untuk memahami apa itu personal branding dan mengapa hal itu bisa membuat perbedaan untuk karir voice overmu. Kami pernah menulis hal tersebut di sini.
Istilah Personal Branding, atau Personal Brand Management, semakin sering disebut-sebut sebagai hal yang tak terpisahkan untuk pengelolaan karier atau bisnis kita di pasar saat ini, baik kamu sebagai seorang pengusaha, selebriti, politisi, atau eksekutif. Hal ini terjadi karena dinamika pasar telah berubah. Beberapa hal umum yang terjadi adalah:
• Meningkatnya fokus untuk hubungan yang lebih manusiawi.
• Peningkatan daya saing dan globalisasi karena koneksi online dan kerja jarak jauh.
• Kecepatan perubahan yang disebabkan oleh kemajuan teknologi.
• Masuknya generasi baru dengan aspirasi dan visi baru di pasar profesional.
• Media sosial sebagai sarana utama komunikasi dan perluasan suara konsumen.
Poin-poin di atas mencerminkan perubahan dalam struktur organisasi dan cara kita menghadapi karir dan kehidupan profesional. Oleh karena itu, arah hidup kita harus didasarkan pada pilihan kita dan bukan pada perubahan eksternal yang semakin sering terjadi. Seperti yang dikatakan Tom Peters, “Kita perlu menjadi CEO untuk diri kita sendiri.”
Tidak seperti kebanyakan brand marketing lainnya, personal branding bukanlah sebuah trik mempromosikan diri dengan cara yang shameless atau tidak tahu malu. Bukan juga hanya tentang mengelola jejaring sosial yang kamu punya dan tiba-tiba mulai membicarakan dirimu sendiri di platform tersebut. Hal ini tidak terkait dengan mempromosikan diri sendiri.
Personal branding adalah sumber bagimu untuk bisa mewujudkan siapa dirimu, bagaimana kamu bertindak, dan bagaimana kamu menampilkan citra dirimu untuk menjadi relevan di pasar, terliahat unik, menonjol, dan bisa membuatmu terhubung dengan audiens secara lebih manusiawi dan otentik.
Selain itu, kamu juga bisa mengembangkan jaringan kontakmu dengan para klien potensial di dalam ceruk pasar yang kamu pilih dengan cara yang baik.
Suka atau tidak suka, sebagian besar voice over talent dan pakar suara lainnya memiliki kredensial yang serupa dengan yang kamu punya. Portofolio yang kamu punya di dalam industri ini belum tentu seunik itu. Tapi bisa jadi, kepribadian dan pengalaman yang sudah kamu lakukan, bisa menjadi daya tarik dan nilai lebih yang akan membuat dirimu semakin unik dan menonjol. Kita semua pasti sepakat kalau para Netizen selalu mendambakan kepribadian yang berbeda. Mereka menginginkan cerita yang lebih personal dan cerita profesional yang menarik. Tetapi yang terpenting, mereka menginginkan seseorang yang bisa membuat mereka merasa terhubung atau relate dengan apa yang mereka inginkan.
Biasanya skill public speaking yang baik dan percaya diri bisa sangat membantu dalam membangun personal branding, tetapi penting untuk diingat bahwa semua yang kamu lakukan berkontribusi pada citra yang kamu bangun. Caramu menulis email, membalas comment, personal message atau berkomunikasi dalam percakapan sehari-hari juga mempengaruhi cara orang lain memandang kepribadianmu, dan tentu berpengaruh besar untuk personal brandingmu.
Bagaimana Cara Kerja Personal Branding?
Penting untuk dicatat bahwa visibilitas online dan pengakuan tidak langsung terjadi karena jumlah likes dan komentar yang ada ada di akun media sosialmu. Personal branding yang tepat biasanya tidak terkait dengan angka-angka pada metrik seperti jumlah view atau komentar. Personal Branding tidak lain adalah nama yang tepat untuk reputasi, dan pastinya tidak bisa dibangun dalam hitungan jam atau menit. Akan lebih baik kalau kamu bisa mendapatkan kepercayaan, kredibilitas, dan otoritas melalui sebuah proses selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, dan bertahun-tahun. Artinya, kita tidak sedang membicarakan sebuah produk foto provokatif, challenge viral atau bahkan postingan clickbait yang kadang justru berdampak buruk untuk personal branding.
Jelas bahwa dengan media sosial, periode untuk mendapatkan pengakuan di niche tertentu bisa jauh lebih singkat. Kamu harus mampu memanfaatkan alat digital yang tersedia untuk memiliki jangkauan dan visibilitas yang lebih besar untuk profilmu. Namun, perlu diingat bahwa hal-hal seperti ini hanyalah sebuah permukaan, dan media sosial hanyalah sebuah alat yang berfungsi sebagai saluran komunikasi. Penting juga untuk memahami poin-poin yang menjadi pilar untuk brandingmu:
- Goals dari personal branding
- Identitas dirimu
- SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats)
- Tujuan personal branding
- Nilai-nilai
- Pesan
- Positioning
- Audiens atau klien potensial
Bagaimana Cara Membangun Personal Branding dengan Instagram?
Bagaimana Instagram bisa berkontribusi pada usaha personal branding voice over talent yang sedang kamu lakukan? Sebagai salah satu platform media sosial paling populer, Instagram adalah alat yang sempurna untuk membantumu mengontrol pesan saat berkomunikasi dengan audiensmu. Kalau kamu sudah memahami fungsi tersebut, artinya kamu harus mulai melihat Instagram sebagai perpanjangan dari cara personal branding yang kamu lakukan. Audiens di Instagram sangat ingin melihat "The real person," dan kalau dilakukan dengan benar, kamu tentu mampu menyampaikan dan mewujudkan "The real You" dengan cara yang bagus untuk personal brandingmu.
Perlu diingat bahwa kualitas yang kamu gunakan dalam proses pembentukan personal branding di kehidupan nyata, berlaku sama seperti personal branding yang kamu lakukan di Instagram. Kamu harus membiarkan bakat voice overmu bersinar, entah itu melalui cara yang entertaining, informatif, atau bahkan motivasional. Selain itu, untuk membuat personal branding di Instagram berfungsi, hal terpenting yang bisa kamu lakukan adalah konsisten. Agar audiensmu tetap terlibat dan kamu bisa benar-benar menuai manfaat dari personal branding yang kamu lakukan. Kamu bisa mulai memposting secara teratur sambil tetap berpegang pada keywords “voice over” sebagai tema utama.
Jangan membingungkan audiens dengan memposting tips merekam suara yang baik hari ini, kemudian memposting cara membuat pizza yang enak di hari berikutnya. Gunakan akun Instagram milikmu untuk memberi tahu followers dan audiens di internet tentang bakat dan keahlian voice overmu, jangan lupa juga untuk memastikan kualitas dari gambar atau video yang akan kamu post, agar menarik dan menciptakan persona yang baik untuk personal brandingmu.
Berbagi foto atau video di Instagram juga merupakan cara yang bagus untuk menawarkan kepada followersmu tentang tampilan behind the scene project voice over yang sedang kamu kerjakan, event yang sedang kamu isi, atau bahkan hal-hal menarik yang kamu temukan seputar industri voice over. Jangan takut untuk menjadi kreatif juga. Instagram Reels dan fitur lainnya adalah kesempatan sempurna untuk terhubung dengan orang-orang lain di luar list followersmu, atau kamu bisa juga memakai fitur Instagram Live untuk melakukan “tatap muka” dan interaksi langsung yang lebih bermakna.
Dengan bantuan Instagram, kamu memiliki platform marketing lain di mana kamu bisa mengontrol secara langsung bagaimana orang lain memandang personal brandingmu. Ketika kamu menggunakan citra yang menarik untuk menyoroti apa yang membuatmu menjadi seorang yang unik dan berharga di dalam industri voice over, kamu akan memiliki sebuah outlet positif lain di mana calon klien dapat lebih memahami apa yang kamu tawarkan.
Kamu juga bisa belajar banyak dan mengikuti praktik terbaik untuk menggunakan Instagram dari para voice over talent senior atau agensi voice over. Dengan memanfaatkan platform sosial ini untuk personal branding, pada akhirnya mampu meningkatkan statusmu dari sekadar pengguna Instagram biasa menjadi influencer industri voice over.
Contoh Personal Branding yang Sukses
Marie Farlo adalah contoh pelatih bisnis yang membangun personal brandingnya sebagai seorang ahli di bidang yang ia geluti, tapi tidak kaku. Justru ia menampilan persona yang menyenangkan, karismatik, dan bijaksana sekaligus, dan memposisikan diri sebagai konsultan yang bersedia mengajarkan semua yang dia ketahui melalui berbagai macam kursus online, webinar, dan konsultasi 1 on 1.
Sangat menarik untuk melihat bagaimana Marie memonetisasi personal branding yang ia bangun, terutama dengan akses ke dalam komunitas, sehingga ia bisa menjadikan tempat tersebut untuk penjualan kursus online.
Marie Forleo menampilkan citra visual yang sangat berbeda melalui situs web, blog, video, dan semua platform pemasaran online-nya. Situs webnya adalah contoh yang bagus dari personal brand yang secara direct mengajak orang untuk beraksi, yang secara tidak langsung juga menyampaikan pesan soal kepribadian dan pengalaman khasnya dalam berbagai macam eksperimen.
Seth Godin adalah sebuah personal brand dan contoh pemasaran yang baik. Dia adalah seorang penulis, pencipta, pengajar, dan guru. Dia telah membangun personal brandnya berdasarkan pengalaman dan pengetahuannya.
Dia telah diakui sebagai contoh personal brand yang memposisikan dirinya sebagai otoritas di dalam sektor dan ceruk pasarnya.
Meskipun sudah menghapus akun Instagramnya, Elon Musk bisa menjadi contoh lain yang sangat baik dari personal branding. Sebagai seorang investor hebat, penemu, dan terkadang terlihat naif (terutama melalui cuitan-cuitan yang terkesan ceplas-ceplos di Twitter) Elon Musk telah berhasil mempromosikan brand dirinya dengan mengikuti proyek-proyek besar yang sangat ambisius dan telah mengubah pandangan dunia.
Bisnis Elon Musk yang melambungkan ketenaran brand-nya adalah Tesla, namun ada juga yang lain seperti SpaceX, OpenAI, Paypal, dan lain-lain.
Kesimpulan
Persona yang kamu tampilkan di Instagram dan platform lain pada akhirnya bisa menentukan perjalanan seluruh karir voice overmu. Selain bisa mempengaruhi target audiens yang bisa kamu tuju, personal branding juga bisa membantu kamu untuk membangun kredibilitas di pasar yang terkadang tampaknya dipenuhi dengan poser dan attention seeker.
Personal branding dengan Instagram akan membantu kamu membangun merek unikmu sendiri. Kamu akan lebih siap untuk menarik target audiens, menemukan klien baru, dan meraih peluang bisnis yang akan melejitkan karirmu.