Tanpa Pengalaman Broadcaster, Emang Bisa Masuk Industri Voice Over?
-
Home
- ›
-
Voice Over Blog
Katanya, kalau mau jadi Voice Over talent harus punya latar belakang broadcasting. Apa benar? Kalau flashback ke zaman dahulu, hal itu bisa dianggap benar karena memang biasanya para penyiar radio atau news anchor yang bertugas untuk mengisi VO.
Namun, di zaman sekarang yang apa-apa serba mudah didapat, termasuk informasi, apa benar hal tersebut masih berlaku? Yuk, coba kita kulik di sini bersama Husna Amalia Rahmawati, VO actor sekaligus coach di Merry Riana Life Academy!
Gimana Bisa Kenal dengan Pekerjaan Voice Over?
Husna bercerita bahwa awal mula dirinya mengetahui pekerjaan ini adalah melalui proyek kolaborasi video untuk kompetisi. Kompetisi itu diselenggarakan oleh PPI Tiongkok dan di situlah Husna ditunjuk untuk menjadi bagian dari tim voice over.
Beruntung, Husna berhasil mendapatkan nominasi. Berkat kompetisi itulah Husna mendapatkan informasi dari salah satu rekannya bahwa voice over bisa menjadi sebuah profesi yang menguntungkan.
Secuil info dari rekannya itulah yang menjadikan Husna tertarik untuk mengeksplor lebih jauh tentang voice over. Dari sana, dia mengetahui bahwa industri voice over mengalami peningkatan pesat di tahun 2019.
Akhirnya, informasi itu menjadi angin segar bagi Husna yang memotivasinya untuk berkarir di dunia voice over. Dia mulai sering mengikuti berbagai challenge yang diselenggarakan oleh berbagai perusahaan. Berawal dari challenges itu, Husna memahami bahwa voice over benar-benar dibutuhkan oleh banyak perusahaan.
Tak sampai di situ, Husna juga mulai mencari informasi tentang studio khusus untuk rekaman voice over di Jogja. Dulu, untuk pertama kalinya, Husna melakukan rekaman voice over di Lor Cafe. Saat melakukan rekaman di sana, Husna mendapatkan info dari director rekaman bahwa sebenarnya ada studio khusus untuk para VO actor, yaitu Inavoice.
Namun, salah satu director di studio rekaman Lor Cafe mengatakan bahwa cukup sulit untuk bisa melakukan rekaman di Inavoice karena memang pengisi-pengisi suara Inavoice adalah para VO talent profesional. Hal itu tak menyurutkan semangat Husna. Justru, dia semakin tertantang untuk mencoba rekaman di Inavoice.
Husna akhirnya memberanikan diri untuk melakukan rekaman company profile di Inavoice. Beruntung, Inavoice menyediakan booking rent studio yang sangat membantu para pengisi suara untuk melakukan rekaman. Dan dari situlah, Husna memulai perjalanan karirnya di industri voice over hingga sekarang.
Jadi, sebuah kolaborasi sederhana telah membawa Husna terjun ke industri voice over. Kolaborasi itu menjadikan Husna berhasil mendapatkan relasi yang pada akhirnya membawa dia mendapatkan proyek-proyek VO.
Proyek Apa yang Pernah atau Sedang Dikerjakan?
Kepada Inavoice, Husna mengatakan bahwa dia telah dipercaya untuk mengerjakan berbagai proyek company profile seperti:
-
Company profile perpajakan
-
Company profile Catur Dakwah
-
Company profile Kampus UII
-
Company profile PT. Mega Andalan Kalasan
-
Company profile perusahaan Jepang
-
Company profile sekolah SMA di Yogyakarta
Apakah Ada Latar Belakang Broadcaster Sebelum Menjadi VO Talent?
Ternyata, Husna sama sekali tidak mempunyai latar belakang broadcaster, loh. Meskipun di tahun 2017 pernah mengikuti lomba dari RRI Jogja, tetapi sayangnya Husna belum berhasil lolos karena itu memang pertama kalinya dia mencoba dunia broadcasting.
Kegagalan pertamanya itu tak menjadikan Husna menyerah begitu saja. Dia terus mencoba mengikuti kompetisi broadcaster antar kampus. Salah satu kompetisi yang diikutinya adalah kompetisi broadcaster bahasa Arab.
Dari kompetisi itulah, Husna mulai mengasah kemampuannya. Benar saja, sebuah potensi yang diasah dengan baik akan menjadi sebuah talenta yang dapat dijadikan profesi.
Inavoice Mencoba Men-Challenge Husna untuk Melakukan Rekaman Voice Over, Gimana Hasilnya?
Karena Inavoice ingin membuktikan skill voice over Husna meskipun dia tidak mempunyai latar belakang broadcasting, dia ditantang melakukan rekaman suara untuk naskah formal, casual, dan commercial. Lalu, Inavoice memperdengarkan hasil rekaman tersebut kepada empat orang yang bekerja di Inavoice.
Seperti apa hasilnya? Yuk, kita cari tahu pendapat mereka!
“Menurut Kalian Apakah Orang Ini Mempunyai Background Broadcast?”
- Adelina Maryam K. (Copywriter): “Nggak ada, karena terdengar kurang ada pembawaan. Nggak seperti para penyiar radio lain yang sering aku dengar sebelumnya.”
- Cindika Wanda (Brand and Marketing): “Ada. Karena intonasi dan pelafalannya oke banget, sih.”
- Punto Adhil Dewanto (Project Manager): “Sepertinya ada, tetapi nggak begitu lama. Mungkin dia dulu pernah punya pengalaman tentang broadcasting, tapi nggak bertahan lama sampai sekarang.”
- Very Farobye (Sound Engineer): “Menurutku, VO talent ini tidak memiliki latar belakang broadcasting karena nada yang diambil cenderung monoton, kurang variasi.”
“Apa Cara Bacanya Bagus?”
- Adelina Maryam K. (Copywriter): “Dibilang bagus nggak, dibilang sangat bagus juga nggak. Tapi, untuk beberapa intonasi masih bisa di-improve, kok.”
- Cindika Wanda (Brand and Marketing): “Jelas, enak didengarkan, dan pesannya sampai. Maksudnya, tujuannya jelas tersampaikan gitu.”
- Punto Adhil Dewanto (Project Manager): “Cukup oke, khususnya untuk naskah formal. Jadi, karakter suaranya memang cocok untuk company profile.”
- Very Farobye (Sound Engineer): “Untuk orang yang tidak ada background broadcasting, ini masih bisa dipoles lagi. Sebagai orang yang membantu dia untuk merekam suara, di beberapa nada masih harus dicontohkan terlebih dahulu agar tidak terlalu monoton. Jadi, untuk talent yang tidak ada latar belakang broadcasting, masih harus banyak berlatih dan director yang membantunya juga harus aktif memberi arahan.”
Nah, setelah beberapa hari Inavoice melakukan penilaian untuk hasil rekaman voice over Husna, ternyata ada dua orang yang mengatakan bahwa Husna mempunyai latar belakang broadcasting dan ada dua orang yang mengatakan bahwa Husna tidak mempunyai background broadcasting.
Jadi, apakah mitos bahwa VO actor itu harus mempunyai latar belakang broadcasting? Untuk kasus ini, jawabannya adalah valid nggak valid, ya. Penilaian ini didasarkan pada imbangnya suara yang mengomentari tentang skill voice over Husna.
Tetapi secara keseluruhan, kita bisa simpulkan bahwa meskipun kamu bisa berkarir di industri voice over tanpa adanya latar belakang broadcasting, akan lebih baik lagi jika kamu mempunyai pengalaman atau background di bidang tersebut. Kenapa? Pasalnya, dengan pengalaman broadcasting, seorang talent akan punya tiga keunggulan ini:
- Menjadi lebih nyaman dan percaya diri ketika berada di depan microphone.
- Lebih cepat beradaptasi dengan brief atau naskah VO.
- Lebih nyaman saat membaca naskah.
Namun, semua itu bisa diasah terus-menerus dengan latihan setiap hari. Apalagi di zaman yang serba canggih ini, kamu bisa dengan mudah mencari bahan latihan voice over di internet.
Jadi, sekarang mitos ini sudah terpecahkan, kan? Kalau kamu mau tahu mitos-mitos lain seputar industri voice over yang berhasil dipecahkan oleh Inavoice, coba cek di YouTube dan media sosial Inavoice, deh. Atau, kamu ingin bahas mitos apa lagi, nih?
Always remember, you deserve better!