Summary : "Voice over adalah medium menyampaikan pesan pada media audio atau audio visual, dengan teknik produksi standard broadcasting dan teknik membacakan naskah yang disesuaikan pada target audiens melalui intonasi, emphasis, jeda kalimat. Voice over bertujuan untuk menyampaikan pesan sebaik mungkin, sehingga target dari pembuatan voice over seperti awareness, target sales, engagement, dsb. dapat dicapai. Orang yang bekerja sebagai pembaca voice over biasa disebut sebagai voice over talent, voice actor, atau pengisi suara."
Judul yang cukup singkat bukan? Kami berharap dapat menjelaskan voice over sesingkat judul dari artikel ini, mengingat bahwa kami terlalu sering luput dan menganggap bahwa setiap orang sudah mengerti apa itu voice over. Kami selalu menceritakan perkembangan industri Voice Over Indonesia, tapi kami selalu lupa memberikan informasi tentang apa definisi voice over itu sendiri.
Voice over seringkali disebut sebagai dubbing. Padahal keduanya memiliki arti dan implikasi yang berbeda. Voice over Indonesia berfokus pada metode produksi audio, yang mana suara direkam menggunakan Bahasa Indonesia. Umumnya digunakan untuk kepentingan narasi, film, audiobook, promosi, iklan dan company profile. Istilah tersebut mungkin masih baru di kalangan masyarakat Indonesia. Namun pada tahun 2020, Inavoice memperkenalkannya kepada khalayak umum sebagai suatu kebutuhan lumrah di era teknologi. Terus mengembangkan industri ini, perusahaan menelurkan berbagai layanan terbaik, seperti produksi voice over, jasa voice over talent, music marketplace dan produksi musik. Demi berkomitmen pada kreativitas dan inovasi, kami melebarkan sayap hingga seluruh dunia dan menawarkan profesionalisme.
Padahal ini merupakan hal yang sangat penting, mengingat dari perkembangan industri voice over dari tahun ke tahun, kami cukup takjub dengan melimpahnya Voice Over Talent kini di Indonesia. Begitu pula dengan bertambahnya voice enthusiast. Kami melihat bahwa industri ini berkembang begitu pesat, sehingga kami harus menarik kembali anda semua (baik para voice talent, ataupun voice over enthusiast) untuk mencoba memahami ulang apa itu voice over, fungsinya, dan hal-hal lainnya yang mungkin anda butuhkan.
Bila kita melihat dari sudut pandang teknis produksi, maka definisi voice over adalah teknik perekaman suara unsync dengan video yang menekankan pada cara membaca, emphasis, intonasi, didasarkan pada naskah yang telah ditulis oleh client, direkam dalam studio dengan peralatan tertentu, dan didistribusikan dengan pola-pola standard broadcast.
Teknik perekaman suara unsync ini bisa kita lihat dalam banyak commercial ads, youtube ads, company profile. Selain beberapa produk tersebut, tanpa kita sadari kita juga sering mendengarkan voice over pada produk sinetron dan film. Contoh teknik perekaman unsync dalam sinetron adalah ketika seorang karakter berdialog dalam hati. Kita bisa mendengarkan dialognya, namun karakter dalam sinetron tersebut tidak berkata-kata dan bibirnya diam saja.
Contoh teknik perekaman suara unsync dalam film biasa kita temukan dalam film-film dokumenter, dimana ada seorang voice talent yang menceritakan gambaran visual yang telah direkam melalui proses syuting. Di Indonesia, pembaca naskah untuk sebuah film dokumenter sering disebut sebagai narator.
Sebagai informasi tambahan, perekaman suara yang digunakan untuk melokalisasi sebuah konten audio visual dari bahasa asing menjadi bahasa lokal dan mementingkan sinkronisasi keluarnya suara dengan gambar disebut dengan dubbing. Teknik inilah yang membedakan dubbing dengan Voice Over.
Bila kita melihat dari sudut pandang produk broadcasting, maka definisi voice over adalah sebuah produk audio yang diproduksi dengan terms & condition tertentu dengan tujuan untuk memberikan pesan pada target audiens dan diharapkan mampu memberikan stimulasi engagement yang cukup untuk meningkatkan brand awareness, target penjualan, dsb. karena voice over juga merupakan sebuah elemen dari Audio Branding itu sendiri.
Terms dan condition yang seperti apa? Tentunya terms & condition yang sesuai dengan standard broadcasting, seperti penggunaan microphone yang tepat, cara merekam, editing, mixing, dan mastering yang juga disesuaikan dengan kebutuhan produk advertising dan broadcasting tersebut.
Fungsi Voice Over adalah mendistribusikan pesan melalui media audio visual. Pesan yang biasanya tertulis dalam script / naskah voice over yang telah ditulis oleh scriptwriter akan dibacakan, dan ditempelkan pada produk audio visual tersebut untuk menjadi satu kesatuan produk advertising dan broadcasting utuh.
Pesan dalam naskah ini cukup beragam, ada yang bertujuan untuk mengenalkan produk atau jasa (brand awareness), achievement produk, jasa, dan perusahaan, atau bahkan meningkatkan jangkauan produk atau jasa dengan melokalisasi naskah menggunakan bahasa sesuai target ekspansi perusahaan. Namun keseluruhan pesan tersebut dapat dikategorikan sebagai satu kesatuan utuh content marketing dan proses branding sebuah bisnis.
Voice over diharap mampu untuk memberikan engagement lebih pada produk audio visual yang di produksi, sehingga pesan dapat tersampaikan dengan baik pada target audiens.
(Contoh Definisi Lain Dari Voice Over dan Perbedaannya Dengan Dubbing)
Dengan 2 definisi voice over ini, tentunya mulai terbuka pikiran kita bahwa voice over tidak hanya merupakan produk seperti company profile, digital ads, tvc. Voice over lebih dari itu.
Voice over juga kita temukan di sinetron, film, webseries, dan banyak lagi. Sehingga bila kita membicarakan mengenai voice over kita harus memberikan limitasi yaitu produk voice over apa yang sedang dibicarakan. Apakah kita sedang membicarakan voice over berdasarkan teknis produksinya, yang mana setiap audio yang diproduksi dengan teknik unsync dalam sinetron dan film disebut sebagai voice over, ataukah kita sedang membicarakan voice over dalam sudut pandang advertising dan broadcasting. Di mana, produk voice over merupakan senjata utama kita untuk mengirimkan pesan yang terkandung dalam produk audio visual yang diproduksi.
Limitasi ini perlu ada dan dipahami dalam pikiran kita agar kita dapat menempatkan pembicaraan yang tepat pada lawan bicara kita ketika sedang melakukan pembahasan mengenai voice over itu sendiri. Sebagai contoh, Inavoice.com merupakan digital voice over agency, yang mana memproduksi voice over untuk kebutuhan advertising dan broadcasting. Secara teknis produksi, tentunya inavoice menggunakan standar-standard dan pola prilaku broadcasting seperti yang dijelaskan oleh definisi pertama, namun produk yang kebanyakan ditangani oleh inavoice.com adalah produk dengan definisi nomer 2.
Voice over talent adalah pembaca naskah yang telah ditulis oleh scriptwriter. Ia merupakan ujung tombak dari sebuah produk audio visual karena berperan sebagai penyampai pesan dalam bentuk auditif. Karena perannya yang begitu krusial, talent dituntut untuk menguasai banyak teknik, seperti Intonasi, emphasis, smiley voices, pernafasan, dan banyak lainnya. Teknik-teknik ini tentunya digunakan untuk menunjang cara membaca naskah yang sudah ditulis dengan cakap.
Lantas, ketika kita membicarakan voice over dalam sinetron, apakah pembaca naskah tersebut juga disebut sebagai voice over talent? Tentu tidak, biasanya yang membacakan naskah dengan teknik voice over tersebut adalah aktor atau aktris yang memerankan dialog yang telah ditulis. Sebagai aktor dan aktris, tentunya mereka dituntut untuk memiliki beberapa skill set, salah satu skill setnya adalah membaca naskah dengan teknik voice over.
Lantas bagaimana dengan narator dalam film dokumenter? Apakah ia bisa disebut sebagai voice over talent? Tentu saja bisa, bahkan menurut kami pembaca naskah film dokumenter wajib disebut sebagai voice over talent dan bukan narator.
Narator merupakan sebutan umum bagi setiap pembaca naskah. News Anchor, MC, Poem / Poetry Reader merupakan narator atau pembaca naskah, namun mereka bukan voice over talent karena mereka telah menyandang sebuah job khusus yang telah disebutkan di atas. Untuk pembaca naskah film dokumenter sebutan yang paling tepat (job khusus) adalah voice over talent.
Baca juga : Perbedaan Narator dengan Voice Over Talent
Script writer adalah sebuah job title bagi seorang yang memiliki jobdesc menulis naskah. Ada beberapa jenis penulis naskah disini, yaitu penulis naskah film, penulis naskah film dokumenter. penulis naskah iklan, penulis naskah pidato, penulis naskah teater, dan banyak penulis naskah lainnya.
Dalam industri voice over, biasanya kita sering dihadapkan dengan scriptwriter untuk kebutuhan iklan, dimana mereka menguasai teknik-teknik penulisan untuk commercial, digital ads, company profile, biography, ivr, dan banyak lainnya. Naskah yang biasa ditulis merupakan naskah yang ditujukan untuk commercial dan meningkatkan pendapatan dari client yang menghire-nya.
Naskah Voice Over sendiri, sebaik-baiknya memang ditulis oleh orang yang betul-betul memahami cara menulis naskah untuk sebuah project voice over. Ada beberapa persyaratan dan bentuk naskah yang nantinya akan memudahkan baik Agency Voice Over ataupun Voice Actor ketika membacanya. Untuk mengetahuinya, silahkan baca blog yang pernah kami tulis yang berjudul Cara Menulis Naskah Voice Over yang Baik.
Dalam industri voice over, tak jarang kita akan menemukan satu job desc ini. Tentunya tidak semua voice over marketplace ataupun voice over agency memiliki orang yang berperan dan menguasai profesi ini.
Voice Director ada dan berperan dalam setiap perekaman voice over, yang mana fungsi dari voice director adalah mengarahkan intonasi, memberikan informasi emphasis, membetulkan jeda pembacaan dari voice actor, atau bila diperlukan juga memberikan contoh Voice Over yang baik agar hasil perekaman dari naskah yang telah diberikan oleh script writer dapat dibacakan dengan sempurna, dan tersampaikan dengan makna yang tepat.
Voice Director juga bertanggung jawab terhadap client yang menghire-nya untuk mengarahkan voice actor agar hasil perekamannya maksimal. Voice director wajib menguasai teknik-teknik yang dimiliki oleh voice actor, memiliki theater of mind yang kuat, dan memahami sedikit teknik editing audio, dan yang paling penting adalah memiliki skill voice acting yang baik.
Sesuai dengan namanya, recording engineer adalah orang yang bertugas untuk merekam suara pengisi suara dalam sesi perekaman. Recording engineer yang baik tentunya harus mengetahui teknik-teknik perekaman profesional dan mampu memberikan troubleshooting yang cepat ketika terjadi permasalahan teknis pada suatu perekaman.
Record engineer yang baik harus mengerti dasar IO (input output) baik analog maupun digital. Selain itu record engineer harus mampu merekam sesuai dengan standard dan terms produksi voice over.
Mix and Mastering engineer adalah orang yang bertanggung jawab atas output perekaman voice over. Script yang telah ditulis oleh scriptwriter akan dibacakan oleh pengisi suara dengan diarahkan oleh voice director, dan direkam oleh record engineer. Setelah proses produksi dilakukan, proses mixing dan mastering dilakukan. Proses ini biasa disebut sebagai post production.
Pekerjaan utama mixing dan mastering engineer adalah melakukan balancing terhadap setiap source audio yang telah direkam, seperti background music, voice over, dan sound fx. Tidak hanya berhenti pada proses balancing saja, mixing engineer wajib menata setiap frequency audio yang ada agar dapat terdengar nyaman oleh target audiensnya.
Mix and mastering engineer juga wajib untuk menentukan besaran output dari produk audio yang telah diproduksi disesuaikan dengan standard besaran suara yang telah ditetapkan.
Setelah kita mengetahui tentang apa definisi voice over, dan role apa saja yang ada pada industri voice over, mari kita membahas kebiasaan industri voice over modern di Indonesia. Mari kita sedikit melihat tentang apa yang terjadi di industri voice over saat ini.
Di Industri kita saat ini, voice over masih dianggap sebagai pekerjaan sampingan, yang mana banyak orang yang berprofesi sebagai voice over talent juga berprofesi dalam ranah broadcasting lain, seperti radio announcer, news anchor, pemain teater, news presenter, public speaker, mc, dan banyak lainnya.
Hal ini tidak masalah, dan bila dilihat dari sejarah perkembangan Voice Over di Indonesia yang turut berkembang melalui perkembangan industri-industri lainnya, hal ini cenderung mendukung perkembangan industri ini secara positif, dan membuatnya menjadi lebih berkembang dari sebelumnya dan memiliki banyak peminat.
Namun karna industri voice over masih dianggap sampingan, industri voice over di Indonesia ketinggalan beberapa langkah dari negara-negara maju seperti Amerika, Canada, Australia, dan beberapa negara eropa lainnya.
Di negara-negara maju yang telah tersebut di atas, mereka menganggap bahwa voice actor merupakan pekerjaan utama mereka, sehingga mereka mau berinvestasi untuk membangun home studio sendiri, dan mampu melakukan perekaman sendiri dengan membangun skill set dari 5 profesi yang ada pada industri voice over. Tentunya hal ini cukup menguntungkan bagi mereka karena mereka mampu menekan budget produksi, dengan menekan pengeluaran mereka pada studio rent, dan fee bagi profesi lainnya.
Di era perkembangan pesat voice over ini, kesadaran bahwa ada sebuah job bernama voice over talent di Indonesia mulai tumbuh. Dimana mereka telah mau untuk berinvestasi dengan membeli alat perekaman di rumah, pun juga dengan investasi waktu mereka untuk mempelajari banyak skill set profesi lain yang juga dibutuhkan.
Tentunya ini mendukung perkembangan industri voice over menjadi lebih baik lagi, karena sesuai dengan perkembangannya talent dituntut untuk mampu menjadi satu kesatuan utuh profesi yang mampu mengerjakan berbagai hal seperti produksi, pasca produksi, distribusi, dan tentunya marketing baik digital maupun non digital.
Wah, jadinya artikel ini cukup panjang yaa. Untuk menjelaskan definisi dan arti voice over itu sendiri, kita tidak dapat memaknainya dengan sempit, namun harus komprehensif dan menyeluruh. Sehingga mampu memberikan pengetahuan yang mendasar dan kuat bagi pelaku industri voice over.
Semoga penjelasan mengenai voice over yang kami jelaskan demgam cukup panjang dan mendetail ini mampu memberi pengetahuan baru bagi talent ataupun voice over enthusiast. Semoga kedepannya kami dapat terus mengembangkan artikel ini menjadi beberapa artikel lain untuk menyokong pengertian dari voice over itu sendiri. Karena voice over terus berkembang, dan memiliki banyak fungsi, dan arti sesuai dengan perkembangan teknologi, broadcasting, advertising, yang tentunya juga akan terus berkembang kedepannya.
Referensi tambahan untuk arti dari voice over bisa kami dapatkan dibawah ini ya :
Klik icon di atas untuk mengunduh artikel dalam bentuk dokumen.