Updated: 24 May 2023     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Peran Voice Over Dalam Memperkuat Identitas dan Brand Message

  1. Home
  2. Voice Over Blog
 
Table Of Content
 
 
   Indah Hikma
   Writer Inavoice
 
Perkembangan voice over Indonesia kian nampak pada berbagai skala proyek, salah satunya yakni pemasaran. Apalagi saat ini, strategi marketing sudah merambah pada media sosial, sehingga memudahkan audiens untuk berinteraksi. 
 
Tidak mau menyia-nyiakan hal tersebut, tentu kamu harus membuat terobosan terbaru dalam bidang marketing, yakni dengan mengaplikasikan audio branding. Bukan hanya soal merangkai strategi pengenalan merek, melainkan juga menyesuaikan voice over dengan identitas suatu brand
 
Bagaimana caranya voice over dapat memperkuat identitas merek? Kamu bisa mencari tahu jawabannya pada ulasan di bawah ini!
 

Kekuatan audio branding dalam menciptakan identitas merek yang kuat

Definisi brand voice adalah kepribadian suatu perusahaan, produk atau layanan yang membentuk citra merek. Ini lebih dari sekadar logo, warna, slogan dan tagline karena membantu calon konsumen untuk mengenal lebih dalam melalui suara yang diperdengarkan. 
 
Brand voice berhubungan erat dengan nada. Sementara masing-masing brand memiliki nada yang berbeda-beda sebagai salah satu tanda identitas. 
 
Audio branding memiliki kekuatan penuh untuk menciptakan identitas merek yang kuat. Cara bagaimana kamu menyajikannya dan bisa memecahkan masalah konsumen pada akhirnya akan mencerminkan kepribadiannya. 
 
Jadi, sebelum mulai membuat audio branding, ada baiknya untuk mempertimbangkan siapa audiensnya, kesukaan, kebiasaan dan preferensi, sehingga nantinya bisa berkomunikasi dengan mereka. 
 
Misalnya kepribadian Disney yang menarik bagi keluarga. Maka dibuatlah audio branding yang menceritakan seputar taman hiburan, film, family time hingga bersenang-senang. 
 
Ada pula GAP yang membentuk dirinya sebagai brand kuat, berkualitas, tak lekang oleh perubahan dan terus memperluas komunitas untuk generasi selanjutnya. Perusahaan bahkan lebih menonjolkan kisah merek. 
 

Cara mengembangkan strategi audio branding yang selaras dengan suara dan pesan merek

Saat ini, kita sudah memasuki era baru yang lebih bersuara. Bukan lagi mengandalkan halaman kertas untuk membangun sebuah merek. Kamu tentu sadar bahwa kini branding telah digantikan oleh media yang lebih proper, seperti aplikasi, Youtube dan reklame digital yang mendukung audio misalnya. 
 
 
Selain memiliki pedoman grafis dan logo untuk membantu membedakan dari pesaingnya, sebuah merek harus mengembangkan identitasnya melalui audio branding. Lantas bagaimana caranya menyusun strategi tersebut agar selaras dengan suara dan pesan merek? 
 
  • Kenali siapa target audiens

Seperti biasa, cara terbaik untuk memastikan branding tepat sasaran adalah mencari tahu siapa audiensnya. Lihatlah target pasar, kemudian pertimbangkan tentang jenis suara apa yang menarik bagi mereka. 
 
Misalnya audiens muda lebih suka dengan suara yang menarik, atraktif, memiliki cerita trendi dibandingkan dengan sound yang terdengar formal. 
 
  • Tentukan emosi yang ingin disampaikan

Audio branding juga erat kaitannya dengan emotional branding. Sebab suara membuat audiens berpikir dan merasakan melalui cara tertentu. 
 
Pikirkan tentang bagaimana nantinya audiens berinteraksi dengan merek. Kamu bisa melakukan benchmarking untuk mendapatkan wawasan baru yang dibuat oleh perusahaan lain di niche yang sama. 
 
Pastinya, beberapa poin yang perlu dipertimbangkan untuk emotional branding seperti, apakah ingin memberikan kesan dramatis, menari, lembut, ramah, atau berani? 
 
  • Pastikan suara tetap konsisten

Pada akhirnya audio branding adalah bagian penting dari identitas. Meskipun bisa menyampaikan suara melalui content marketing dan media visual, namun jangan lupakan tone of voice
 
Pertimbangkan jenis suara apa yang paling mewakili brand berdasarkan gambaran yang sudah dibuat. Saat memiliki voice over talent yang akan mewakili merek, usahakan ia mempunyai suara yang sama. 
 

Mengintegrasikan voice over ke dalam strategi audio branding  untuk menciptakan pengalaman merek yang konsisten

Audio branding telah ada selama beberapa dekade. Faktanya, jingle pertama diluncurkan sekitar tahun 1926. Namun strategi ini mulai mengalami kebangkitan popularitas berkat munculnya hal-hal seperti smart speaker, audio search, hingga podcast
 
Ketika konsumen sibuk beralih ke audio untuk membantu mereka membuat keputusan, menemukan produk yang dibutuhkan dan bahkan hingga melakukan pembelian, berbagai brand mulai mengambil pendekatan terhadap audio branding
 
Lebih lanjut, mereka juga mulai mengintegrasikan voice over ke dalam strategi audio branding untuk menciptakan pengalaman merek yang konsisten. Inilah yang kemudian akan membentuk suatu identitas yang akan senantiasa diingat oleh audiens. 
 
Meskipun nantinya ada musik sebagai pendukung sound, namun voice over justru akan mendeskripsikan brand secara jelas. Melalui jenis suara, nada dan naskah yang dibacakan akan membentuk kepribadian yang utuh. 
 
Dengan demikian, untuk mengintegrasikannya penting memilih jenis suara yang paling sesuai dengan karakter perusahaan, produk atau layanan. Voice over akan membantu menyelaraskan suara agar menciptakan persepsi yang sesuai serta memberikan identitas yang konsisten terhadap merek. 

Menggunakan desain musik dan suara bersamaan dengan voice over untuk meningkatkan audio branding 

Voice over tanpa musik sama halnya membiarkan audio branding tanpa identitas. Kedua elemen tersebut adalah satu kesatuan yang membentuk kepribadian merek. 
 
Desain musik pada audio branding adalah sebuah ekspresi di balik identitas, nada dan kepribadian merek. Singkatnya, penggunaan voice over dan musik sebenarnya adalah logo yang mudah dikenali serta membedakannya dengan brand lain. 
 
 
Keduanya harus sesuai dengan merek baik visual maupun konseptual. Itu artinya kamu harus menentukan jenis musik apa yang paling cocok untuk produk atau layanan. Misalnya nada rendah (base) atau tinggi (treble), apa genre-nya yang mewakili brand, modern atau klasikal. 
 
Dalam hal skrip audio, gunakan bahasa yang mudah dicerna oleh audiens. Ada perbedaan pada ucapan remaja dengan dewasa, kemudian didukung oleh musik yang sesuai. 
 
Sementara musik diperdengarkan, naskah tidak harus panjang. Kata-kata yang dirangkai sedemikian rupa dengan padat serta jelas mudah melekat di benak, lebih dari sekadar promosi. 
 
Pilihan lainnya yakni menyertakan lagu pendek atau jingle. Part tersebut harus menonjolkan kepribadian serta sisi lain yang unik dari brand
 
Setelah memilih desain musik yang sesuai, gunakan secara konsisten di seluruh channel yang menyertakan hasil akhir musik dan voice over agar semakin terdengar familiar oleh audiens. Hal ini secara tidak langsung memberikan perasaan aman dan dekat dengan brand, sehingga membangun kesadaran. 
 

Psikologi dibalik audio branding dan pengaruhnya terhadap perilaku konsumen

Psikologi audio branding sama pentingnya dengan visual. Seperti dilansir dari Marketing Tutor, penelitian menunjukkan bahwa suara atau musik dapat mengaktifkan bagian otak yang disebut dengan limbik untuk membuat keputusan akhir. 
 
Itu berarti, audio branding memiliki sejumlah pengaruh terhadap psikologi konsumen, antara lain: 
 
  • Memicu emosi

Suara memiliki kemampuan untuk memicu emosi lebih dari visual. Salah satu contohnya saat menonton film horor tanpa suara, kamu mungkin tidak terlalu takut. 
 
Namun ketika visual bertemu dengan suara, maka akan memberikan efek yang lebih nyata, sehingga penonton mudah takut. 
 
  • Mendapatkan perhatian lebih

Dengan tersedianya database informasi yang sangat besar, perhatian audiens menjadi aset yang paling berharga. 
 
Menambahkan pilihan suara serta musik memperkuat identitas merek dan akan sangat membantu dalam mendapatkan lebih banyak perhatian dari target audiens. 
 
  • Meningkatkan ingatan merek

Penelitian menunjukkan bahwa mendengarkan suara atau musik membantu berkolerasi dengan pesan dan meningkatkan memori verbal audiens yang mengarah pada peningkatan ingatan merek.
 
  • Mengomunikasikan pesan secara jelas

Setiap suara atau nasa memicu berbagai jenis emosi. Menggunakan voice over dan musik yang tepat untuk merek akan sangat membantu dalam mengomunikasikan pesan merek kepada audiens dengan cara yang lebih baik, kreatif dan efektif. 
 

Berkolaborasi dengan voice over talent profesional untuk mengembangkan ciri khas merek yang unik

Memilih suara yang tepat sama pentingnya dengan menentukan tren musik. Suara muda dan dewasa bisa mengirimkan pesan yang berbeda hanya dengan permainan rentang vokal. 
 
Ketika memutuskan berkolaborasi dengan voice over artist, pertimbangkan ciri-ciri karakter berikut dan bagaimana mereka sesuai dengan brand
 
  1. Usia - muda, remaja atau dewasa
  2. Aksen
  3. Kecepatan dalam pengucapan - cepat atau lambat
  4. Jenis kelamin
 
Voice over talent profesional adalah sumber daya yang sangat berharga untuk pengembangan branding. Seperti diketahui bila saat ini tengah gencar mengenalkan merek di berbagai media sosial, televisi serta media lainnya. Maka strategi tersebut merupakan pilihan tepat guna mengembangkan identitas suatu brand dan mengundang perhatian audiens secara luas. 
 
Pertanyaannya, bagaimana bisa voice over talent profesional membantu brand terhubung dengan target audiens? 
 
  • Tahu cara terhubung secara emosional

Yang terpenting bagaimana caranya audiens membeli, melainkan terhubung secara emosional. Voice over talent profesional memulai kinerjanya dengan membaca naskah secara saksama, mengenali isi, mendalami karakter dan bagaimana menjadikan dirinya sebagai brand
 
  • Menghemat waktu

Setiap kali bekerja sama dengan voice over talent profesional, kamu akan menyadari bahwa setiap kinerja selalu dilakukan secara terstruktur dan cepat menangkap maksud dari konsep. Hal ini tentu saja bisa menghemat waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk produksi. 
 
  • Menjaga suara tetap konsisten di seluruh channel

Menjaga suara yang konsisten di seluruh channel membantu pelanggan mengingat apa yang ditawarkan. Misalnya jingle McDonald yang sejak dulu tidak pernah berubah dan sudah diperdengarkan di berbagai media selama bertahun-tahun. 
 
Berkolaborasi dengan voice over talent profesional sama halnya dengan berinvestasi. Sebab bukan hanya sekadar menonjolkan audio branding, namun memberikan prospek besar yang mengundang audiens untuk bertindak. 
 
Kiat memilih musik dan efek suara yang tepat untuk melengkapi pesan suara dan merek
 
Efek suara dan musik dapat menyempurnakan pesan suara dan merek. Elemen tersebut mampu menciptakan suasana hati, atmosfer, emosi dan vibes
 
Akan tetapi, bagaimana caranya memilih musik dan efek suara yang efektif bagi proyek audio branding
 
  • Ketahui genre dan target audiens

Genre dan target audiens memengaruhi pemilihan efek suara dan musik. Contohnya seperti cerita horor yang selalu disisipkan efek menegangkan dan menakutkan. 
 
Sementara berbeda dengan genre komedi yang lebih menggunakan suara dan musik ceria, unik hingga ironis. Dengan demikian, pikirkan tentang jenis efek dan musik apa yang cocok untuk genre dan  target audiens, sehingga nantinya menimbulkan dampak yang diinginkan.
 
  • Proporsi efek suara dan musik yang pas

Efek suara dapat menambah realisme, detail dan minat pada cerita. Namun jika terlalu berlebihan akan terdengar mengganggu dan membosankan. 
 
Maka kiat terbaiknya yakni gunakan musik dan efek suara sesuai proporsi dan seimbangkan dengan informasi yang dibawakan oleh voice over talent. Di sisi lain juga tambahkan transisi penting atau untuk menciptakan kontras, surprising moment atau humor. 
 
Hindari pula penggunaan efek suara yang tidak relevan, berulang atau kurang realistis sebagai backsound atau pengantar cerita.
 
  • Pilih musik yang sesuai nada dan tema

Musik dapat menyampaikan nada dan tema cerita seperti senang, sedih, romantis, petualangan hingga horor. Dengan demikian pilihlah sound yang sesuai, bisa juga menambahkan narasi atau dialog agar membuatnya terdengar real. 
 
  • Variasikan tingkat dan kualitas suara

Tingkat dan kualitas suara dapat memengaruhi suasana hati, intensitas serta imersi cerita. Dalam hal ini, penting untuk memvariasikan tingkat serta kualitasnya guna menciptakan dinamika, kontras serta kedalaman audio. 
 
Misalnya menggunakan suara lebih keras atau tinggi untuk adegan yang memfokuskan pada produk. Atau mengubahkan ke suara lembut atau renda sebagai backsound atau ambience
 
Kamu juga bisa menggunakan tingkat dan kualitas suara untuk membuat transisi, penekanan atau efek, seperti pemudaran, panning atau pemfilteran. 
 
  • Uji dan sempurnakan desain suara

Sebelum pada tahap finishing, uji dan sempurnakan dengan mendengarkannya dari berbagai perangkat, speaker atau headphone
 
Pastikan desain suara jelas, seimbang dan konsisten di berbagai platform serta format. Perlu juga menyesuaikannya untuk meningkatkan kualitas, kejernihan dan dampak.
 
  • Menggunakan efek suara dan musik yang legal

Kiat terakhir yakni pasti menggunakan efek suara dan musik yang legal dan etis, terlebih ini merupakan proyek branding yang melibatkan reputasi suatu perusahaan. 
 
Hindari menggunakan suara atau musik berhak cipta atau dilindungi tanpa izin serta atribusi. Dengan menggunakan jasa voice over Inavoice, kamu bahkan bisa membeli musik backsound legal dari berbagai musisi terpercaya dan berkualitas dari seluruh dunia. 
 
Sebab bukan hanya berfungsi sebagai agensi voice over, Inavoice juga marketplace musik terbesar di Indonesia yang menyediakan beragam backsound pilihan dari berbagai genre.
 

Cara mengukur dampak audio branding dan upaya voice over pada pengenalan dan ingatan merek

Menerapkan strategi audio branding memberikan keuntungan tersendiri bagi perusahaan. Selain dikenal oleh berbagai kalangan audiens, juga memungkinkannya diingat sampai kapanpun. 
 
Akibatnya, salah satu cara untuk mengukur dampak audio branding adalah melacak pengenalan merek. Sebuah studi yang diterbitkan oleh Journal of Consumer Psychology seperti dilansir dari With Feeling, memasukkan musik dan efek suara dalam iklan bisa meningkatkan pengenalan merek hingga 69%. 
 
Ini dapat diukur melalui survei atau peningkatan website traffic atau media sosial. Tanpa bersusah payah, masing-masing media sosial telah dilengkapi oleh alat analytic yang memungkinkan untuk mengecek serta mengevaluasi keterlibatan audiens, mulai dari kunjungan, interaksi komen, like, share, komen dan subscribe, jumlah peningkatan pengikut hingga data-data demografi lainnya.
 
Sementara mengukur pengenalan merek melalui cek website traffic adalah melalui plug in atau tools khusus yang bisa melihat naik turunnya pengunjung, interaksi, hingga melihat data audiens berdasarkan demografi.  
 

Risiko mengabaikan audio branding  dan voice over dalam keseluruhan strategi merek

Saat ini kita hidup di eranya audio. Tanpanya, ada sesuatu yang kurang dan informasi menjadi stuck pada media itu-itu saja. Sementara teknologi terus berkembang, memungkinkan manusia untuk terus mengikutinya demi kemudahan beraktivitas. 
 
Audio branding adalah salah satu strategi yang harus ada saat ini sebagai bagian dari pemasaran. Boleh saja kamu melewatkan part ini, namun yakin kebutuhan bisnis akan berjalan dengan baik? 
 
Pada dasarnya audio branding adalah untuk membentuk identitas merek. Bayangkan saja bila brand tidak dipamerkan dan memiliki karakter, tentu tidak ada bedanya dengan milik kompetitor kan? 
 
Bila sebuah brand tanpa kepribadian akan susah dikenali dan dikenal. Jangankan oleh audiens luas, di sekitar pun kemungkinan kecil untuk dikenal. Maka dari itu, layaknya manusia, merek juga harus memiliki identitas yang menjadikannya sebagai pembeda dan membentuk image
 
Di sisi lain, saat ini setiap aktivitas tidak luput dari adanya media sosial dan platform pendukung lainnya. Jumlah pengguna yang begitu besar merupakan kesempatan yang bagus untuk membuat merek terlibat secara langsung dengan audiens. 
 
Bila mengabaikan audio branding begitu saja, tidak ada keterlibatan secara langsung kepada audiens. Mereka menjadi kurang memahami, tidak puas, mengabaikan dan tidak memiliki pengalaman berarti terhadap merek. 
 
Hal tersebut berakibat pada macetnya inovasi sebab sebenarnya melalui keterlibatan bukan hanya membangun kesadaran, melainkan sebagai media untuk mengembangkan merek melalui kritik, saran, interaksi secara langsung. Lebih lanjut ini berakibat fatal pada eksistensinya hingga akhirnya menghilang begitu saja. 
 
Keterlibatan secara emosional dengan audiens juga perlu dibangun untuk membentuk ikatan dan membuat mereka pada akhirnya membutuhkan merek. Pada akhirnya hal itu sejalan dengan misi perusahaan dalam menaikkan ROI dan terus menjaga eksistensinya.
 

Masa depan audio branding  dan peran teknologi memengaruhi pemasaran dan periklanan

Tidak dipungkiri bahwa saat ini, manusia hidup di era teknologi yang semakin masive. Bayangkan saja, seperti dilansir dari artikel bertajuk The Future of Branding Audio, setidaknya 40% orang dewasa menggunakan pencarian suara setiap harinya untuk mencari merek yang dibutuhkan. 
 
Mungkin awalnya yang terbayang dari sebuah merek adalah logo. Tetapi lambat laun tentu akan membayangkan narasinya, jingle hingga backsound yang menyertai. 
 
Keberadaan audio branding ini akhirnya juga turut membangkitkan asisten suara seperti Siri, Cortana dan lain sebagainya untuk ikut terlibat. 
 
Bila kamu mencari peluang bisnis, maka ini saat yang tepat untuk memulai audio branding. Pencarian audio seperti menggunakan website dinilai lebih mudah dalam menemukan produk atau layanan yang dibutuhkan. 
 
Pada dasarnya audio branding dan voice over memiliki keterkaitan erat. Keduanya sama-sama membangun identitas sebuah merek, sehingga membentuk image yang utuh. Di masa depan, ini sangat berguna dalam pembangunan citra serta sosok dari brand itu sendiri di benak audiens.