Updated: 14 Sep 2021     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

Cara Inavoice Bekerja Bersama Penerbit Buku Terbesar di Indonesia

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Menjadi tantangan tersendiri bagi Inavoice.com untuk bekerja bersama salah satu penerbit buku terbesar di Indonesia. Tantangannya kali ini adalah durasi produksi yang cukup pendek dengan jumlah naskah yang cukup panjang.

Jatmiko Kresnatama
Co-Founder Inavoice

Table Of Contents

1. Tantangan Mengerjakan Project Voice Over for Audiobook

2. Menjawab Tantangan Client

3. Kesimpulan

 

Pertengahan bulan Maret 2021, kami mendapatkan sebuah email dari seorang client yang bekerja di sebuah perusahaan penerbitan buku terbesar di Indonesia, dan seperti biasanya Mina (admin Inavoice) selalu menanggapi calon project yang masuk dengan sigap.

Dari 6 naskah yang dikirim, kami merasa bahwa project yang berjalan ini akan sangat menyenangkan, karena kami akan mengerjakan sebuah project audiobook bilingual berbahasa Indonesia dan Inggris. Kami merasa dengan mengerjakan project ini kami turut membantu calon pelajar atau mahasiswa untuk mendapat materi dengan lebih baik.

Mengerjakan pekerjaan audiobook memang tak asing bagi Inavoice, atau setidaknya bagi saya sendiri. Audiobook merupakan sebuah project voice over dengan lisensi long duration voice over project. Kami sangat menyadari bahwa pekerjaan ini akan menguras tenaga kami, baik voice over talent, recording engineer, admin, dan yang lainnya.

Lebih lagi bahwa kami diberi deadline yang cukup singkat, sekiranya hanya 1 minggu durasi produksi yang sudah include dengan 2 kali revisi.

Inilah yang menjadi ketakutan dari client kami. Client kami selalu memberi underline bahwa waktu yang diberikan cukup singkat, dan selalu bertanya apakah kami mampu mengerjakan produk dengan timeline seketat ini?

Lantas bagaimana kami menghandle pekerjaan ini? Jawabannya sangat mudah, yaitu menghandle pekerjaan ini dengan suka dan tanpa beban.

Tantangan Mengerjakan Project Voice Over for Audiobook

Ketakutan yang dirasakan oleh client kami merupakan hal yang cukup wajar. Client kami merupakan perusahaan yang sangat profesional. Munculnya ketakutan tersebut karena client kami tau betul bahwa memproduksi audiobook dengan waktu sesingkat itu memikili chance untuk gagal.

Ketakutan ini tentunya berdasar. Pengalaman saya dalam memproduksi project voice over untuk audiobook, berjumlah 6 naskah dengan jumlah total kata 12.000 bukanlah hal yang mudah. Biasanya saya akan menyarankan waktu produksi yang ‘nyaman’ ada dalam kisaran waktu 10 - 14 hari sudah termasuk revisi, editing, mixing dan mastering.

Mungkin banyak teman-teman yang bertanya, mengapa pekerjaan audiobook merupakan pekerjaan yang memiliki tantangan yang cukup tinggi? Ada beberapa alasan yang mendasari. Mulai dari mencari ritme pembacaan yang tepat dari talent, proses perekaman voice over yang harus teliti, jadwal dan stamina talent voice over yang harus diperhatikan, proses editing yang pastinya akan panjang, proses mixing dan mastering yang juga tak mudah.

Alasan-alasan di atas sepertinya sudah sangat diketahui oleh client kami, hingga muncul ketakutan yang didasarkan pada timeline pekerjaan audiobook ini.

Menjawab Tantangan Client

Saya sadar betul bahwa mengambil tantangan dari pekerjaan voice over for audiobook ini akan menjadi 2 mata koin yang sangat berbeda. Di satu sisi, bila tim Inavoice dapat melakukannya dengan baik maka akan menjadi milestone tersendiri bagi tim kami.

Milestone yang saya maksud adalah, saya akan mengupgrade skil teman-teman mulai dari admin, recording engineer, hingga mix and master engineer Inavoice agar dapat bekerja lebih sigap, cepat dan efisien.

Namun disatu sisi lain, bila kami gagal memberikan yang terbaik, maka deadline yang begitu ketat bagi client akan terlewat, client kami tidak akan puas dengan pekerjaan kami, dan kami gagal membina hubungan kerja yang baik dengan client ini.

Tantangan yang cukup berat bukan? Menurut saya cukup berat dan memiliki resiko yang cukup tinggi baik bagi kami sebagai agensi voice over, atau bagi client yang sedang berusaha menyelesaikan timeline produksi tepat waktu.

Tapi dengan kalkulasi yang tepat antara saya dan tim setelah pre-production meeting saya memutuskan untuk mengambil project ini dengan beberapa langkah yang akan saya implementasikan. Langkah tersebut antara lain :

1. Memilih Voice Over Talent yang Tepat

“Inavoice memberikan layanan yang sangat luar biasa untuk talent, selalu memberikan informasi yang dibutuhkan, fast response, timnya ramah dan komunikasinya menyenangkan. So proud to be the talent of Inavoice! Always remember, you deserve better!”
Afni - Inavoice’s Voice Over Talent

Pemilihan voice over talent yang tepat untuk mengerjakan project berdurasi panjang dengan timeline yang sangat singkat merupakan hal yang krusial. Client harus menentukan talent yang paling tepat agar project ini dapat berjalan secara sempurna dan sesuai deadline.

Client datang pada Inavoice dengan sudah memilih talent yang diinginkan. Namun bila dirasa dibutuhkan oleh client / client meminta suggestion voice actor lain, maka kami akan memberikannya. Begitu pula yang terjadi pada produksi audiobook kali ini.

Client kami akan mengerjakan audiobook 2 bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Client kami meminta untuk menggunakan suara Afni pada awalnya dan meminta rekomendasi kami untuk talent berbahasa Inggris.

Saya tau betul bahwa Mba Afni merupakan orang yang tepat untuk mengerjakan project ini, karena pengalaman ketika saya mendirect mbak Afni sebelumnya, ia merupakan talent voice over yang cerdas, mampu menerima dan mencerna brief dengan cepat, dan tentunya minim kesalahan pembacaan. Untuk itu Mba Afni sangat cocok untuk mengerjakan project ini.

Untuk audiobook yang berbahasa Inggris, kami memberi beberapa nama talent yang kami rasa tepat untuk mengerjakan project ini. Hampir sama, kami menilai ketepatan talent didasarkan pada kemampuan mencerna brief, dan durabillity dalam mengerjakan pekerjaan. Dari 5 nama yang diberikan oleh Admin, client kami memutuskan untuk menggunakan Bella.

Pengalaman bekerja bersama mbak Bella sebelumnya juga sangat menyenangkan, dan yang paling mengesankan adalah ketepatan dan kecepatannya dalam menyelesaikan pekerjaan berbahasa Inggris. Saya sangat bersyukur bahwa client pun memilih talent yang tepat untuk melaksanakan project ini.

2. Mempersingkat Workflow Teknis Produksi

Akan sangat teknis bila saya menjelaskan hal ini, namun saya akan mencoba memberikan detil dengan bahasa yang saya harap dapat dicerna bahkan oleh orang awam.

Saya melakukan hal yang sedikit berbeda dengan kebanyakan project voice over yang lain pada project audiobook ini.

Hal tersebut adalah merekam signal dry vocal voice over sebagai back up, mengirimkan signal tersebut pada sebuah auxiliary track dan mengisi track tersebut dengan berbagai plugin yang kami butuhkan untuk melakukan mixing, mengirimkan altered vocal voice over pada sebuah track baru dan merekamnya menjadi sebuah track yang sudah di mixing.

Untuk melaksanakan hal ini, tentu kita harus tau betul beberapa terms perekaman, seperti signal to noise ratio yang tepat, dan kemampuan komputer dan berapa besaran DAW akan mengkonsumsi kinerja komputer yang kami gunakan.

Untungnya, kami sangat memahami bahwa signal to noise ratio baik environtment maupun outboard kami cukup mampu untuk melaksanakan perekaman seperti ini. Kami telah mentreatment studio kami dengan acoustic treatment yang cukup dan tepat. Outboard yang kami gunakan, dan microphone yang kami gunakan pun cukup mampu untuk melakukan hal ini. Dengan sedikit gladi resik untuk memastikan cara kami ini berhasil, maka kami memutuskan untuk menggunakan cara ini pada project audiobook ini.

Resiko lain yang di hadapi adalah kami bekerja dengan cpu usage dan memory usage yang cukup tinggi. Bila spesifikasi komputer kami tidak memadai maka sewaktu-waktu akan terjadi crash, overheat, atau bahkan blue screen yang akan membuat pekerjaan kami menjadi lebih lama.

Secara teknis, saya percaya spesifikasi komputer kami mampu melakukan hal ini dengan flawless. Ini terbukti, praktek yang kami lakukan berhasil.

3. Membangun Pola Komunikasi yang Tepat dengan Client

Saya percaya bahwa setiap client wajib mendapatkan hasil yang memuaskan. Untuk itu pola komunikasi yang kami bangun pada setiap client berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhannya.

Dalam project audiobook ini, masalah utama client kami adalah waktu. Dengan waktu untuk project yang sangat singkat ini, kami mengupayakan sebuah pola komunikasi yang unik, yang sebelumnya jarang kami berikan untuk sebuah project berdurasi singkat.

Tentunya kami tidak dapat merekam banyak choice line voice over dalam project ini, sehingga pada awal pengerjaan kami memberikan 1 line voice over dengan 3 opsi perekaman pada client untuk didengarkan, dan client dapat memilih opsi mana yang paling tepat.

Ditengah waktu produksi yang singkat, client pun menyetujui hal ini, sehingga harus menggelar e-Meeting dengan tim kreatif internal untuk memilih opsi mana yang paling tepat. Kami sangat tersanjung bahwa client begitu memperhatikan hal ini untuk menjamin perekaman dapat berjalan dengan lancar.

Setelah kami mendapat jawaban opsi mana yang akan digunakan, recording engineer melanjutkan perekaman bersama talent hingga akhir.

Saya rasa, pola komunikasi yang Inavoice berikan untuk project dan client ini sangat tepat, disupport oleh client secara tepat, dan hasilnya pun sangat tepat sasaran.

Kesimpulan

“Poin-poin yang paling penting bagi kami adalah Inavoice bersedia memberikan rekomendasi talent-talent yang cocok dengan proyek kami, dan proses pengerjaannya cepat banget, sangat membantu kelancaran proyek kami.
Lalu, mas Miko juga mudah dihubungi walau di luar office hour dan responsnya cepat. Kami juga salut ketika tim Inavoice tetap ramah dan berusaha mencarikan solusi terbaik bagi kami.”
Inavoice’s Client Testimoni
 

Bukan bermaksud mendramatisasi, namun mendapatkan testimoni positif dari keputusan-keputusan tepat yang kami lakukan merupakan achievement yang tidak akan saya lupakan. Prioritas saya adalah memastikan talent voice over dan client yang bekerja bersama usaha yang sedang kami bangun ini mendapat hasil yang maksimal.

Seberapapun beratnya tim admin, recording engineer, dan tim mixing & mastering kami lembur akan sangat terbayar dengan hasil positif yang client dan talent kami dapatkan.

Terima kasih pada client kami, yaitu salah satu penerbit terbesar di Indonesia yang mempercayakan project audiobook ini kami kerjakan. Kami banyak sekali belajar hal baru melalui project ini. Terima kasih pada voice over talent kami, yaitu mbak Afni dan Mbak Bella yang mau melakukan perekaman dengan durasi waktu yang cukup panjang, melelahkan, dan harus menghadapi recording engineer yang banyak melakukan direksi.

Akhir kata, saya akan mengutip kalimat dari Steve Jobs. “Going to bed at night saying we've done something wonderful, that's what matters to me.”

Saya percaya bahwa apa yang akan Inavoice lakukan adalah bentuk untuk membuat setiap orang dalam industri voice over menjadi lebih baik. Ketika setiap orang yang bekerjasama dengan Inavoice merasa happy, itulah saat yang paling tepat bagi saya berkata “We have done something wonderful.” dan ini merupakan hal yang akan sangat berkesan bagi saya dan Inavoice.

Always Remember
You Deserve Better!