Mari kita tidak hanya menyoroti perkembangan voice over di Indonesia saja. Mari kita lihat lebih luas, bagaimana industri voice over telah berkembang, dan sejauh apa negara maju telah menaruh kesungguhan dalam industri ini.
Dari beberapa artikel yang pernah inavoice.com tulis, kami ingin mengajak anda untuk memahami bahwa industri voice over Indonesia telah mengalami perkembangan yang begitu pesat. Namun, kami sadar betul bahwa Industri voice over di Indonesia telah tertinggal beberapa langkah dibelakang dari negara-negara maju seperti Amerika, Jepang, Australia dan berbagai negara lainnya.
Letak ketertinggalannya adalah cara pandang dalam menyikapi pekerjaan sebagai voice over talent itu sendiri. Bagi voice over talent yang berada di negara maju, profesi ini adalah pekerjaan utama, yang mana ia akan menggunakan alat perekaman voice over dengan standard yang tepat dan menunjang hasil perekamannya dari rumah.
Selain menggunakan alat perekaman dengan standard tertentu, voice over talent di luar negeri memanjakan client dengan voice over internet protocol, yang mana client dapat menggunakan hal ini untuk memonitoring project voice over nya tanpa harus visiting studio (perekaman berjarak / remote recording session).
Tentu kita tidak akan bisa menyamakan hal ini dengan environment bekerja sebagai voice over talent di Indonesia. Namun mari kita membahas ini secara lebih mendalam, untuk menunjang perkembangan industri voice over di Indonesia.
Seperti yang telah disebutkan di atas, selain menggunakan standard perekaman yang baik, voice over talent di luar negeri juga menyediakan voice over internet protocol, apakah yang dimaksud dengan voice over internet protocol atau yang biasa disebut dengan voIP atau voice over IP?
Voice over internet protocol adalah teknologi percakapan suara jarak jauh melalui media jaringan, khususnya jaringan internet. Dari hal ini, data suara ditransformasi menjadi data-data digital, dan dikirimkan melalui paket-paket data. Yang menjadi pembeda antara voIP dengan telepon biasa adalah, voIP itdak memiliki dan tidak melalui sirkuit analog yang didistribusikan melalui kabel seperti telepon biasa.
Seperti dengan penjelasannya, voice over internet protocol memiliki kelebihan yaitu, client dapat melakukan proses ‘studio visiting’ tanpa harus benar-benar datang dan mengunjungi studio tempat talent melakukan rekaman. Client dapat melaksanakan apa yang biasa kita sebut sebagai remote recording system atau perekaman berjarak.
Di masa pandemi seperti ini, tentunya akan sangat mendukung aktifitas perekaman new normal yang mungkin sangat dibutuhkan untuk tetap menjaga kesehatan selama pandemi berlangsung. Selain itu, bayangkan bagaimana bila voice over talent membutuhkan rekaman yang memerlukan direksi langsung dari client yang berada di luar negeri? Remote recording system akan sangat dibutuhkan bila kita tidak mau kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan voice over.
Ada beberapa peralatan yang sering digunakan oleh voice over talent luar negeri untuk menyelenggarakan perekaman voice over dengan menggunakan Internet protocol system. Beberapa device yang biasanya dimiliki adalah :
ISDN adalah singkatan dari Integrated Services Digital Network. ISDN merupakan teknologi komunikasi yang dapat digunakan untuk menyelenggarakan remote recording system, karena client dan voice over talent terhubung secara digital melalui sebuah hardware yaitu ISDN Codecs Mixer yang dapat menyambungkan suara voice over talent pada client. Begitu pula dengan client, harus memiliki ISDN codecs receiver untuk menangkap suara yang anda kirimkan. ISDN Codec Mixer ini memiliki harga yang terbilang mahal, yaitu sekitar £2,000.00.Sebuah investasi yang terbilang sangat mahal memang, namun hal ini mempermudah remote recording anda dengan client luar negeri yang kebanyakan memiliki receiver ini.
Keuntungan menggunakan alat ini adalah, anda dapat berkomunikasi secara langsung dengan client anda, sekaligus client anda dapat melakukan perekaman voice over dari studio yang ada di negara mereka masing-masing tanpa harus mengurangi kualitas audio yang dikirimkan. Alat ini terbukti dapat mempersingkat step-step perekaman voice over berjarak yang biasa dilakukan oleh voice over talent.
Setelah perkembangan ISDN yang begitu meluas di industri perekaman luar negeri, banyak sekali perusahaan yang mencoba mengikuti dan mengembangkan model usaha seperti ISDN ini. Salah satunya adalah Source-Connect.
Source-Connect adalah perangkat digital (software) dengan system subscription setiap bulan yang mampu menjembatani kebutuhan remote recording system dengan terms payment yang lebih murah dibandingkan dengan ISDN.
Dari tahun ke tahun, Source-Connect mampu mengembangkan kualitas audionya hingga setara dengan ISDN, dan mampu menyediakan setiap kebutuhan yang dapat didapat bila menggunakan ISDN, seperti berkomunikasi secara langsung, dan melakukan perekaman melalui studio yang dimiliki oleh client. Soruce-Connect tersedia untuk Mac OS dan Windows OS, bahkan juga tersedia sebagai plugin dalam Digital Audio Workstation anda (khusus pengguna DAW Pro Tools).
Mungkin kini anda bertanya, apakah memungkinkan menggunakan kedua alat ini pada industri voice over di Indonesia? Mari kita lihat lebih dalam. Industri voice over di Indonesia memang sedang dalam laju perkembangan yang begitu pesat. Perkembangan industri ini dapat dilihat dari maraknya tokoh terkenal voice over yang bermunculan sebagai influencer sosial media. Dari tahun 2015 hingga saat ini, kurva freelancer ataupun fulltimer voice over talent meningkat dengan drastis. Tentunya hal ini sangat didukung oleh banyaknya kelas-kelas, baik offline maupun online yang mengajarkan tentang bagaimana cara menjadi voice over talent yang baik.
Hal ini merupakan hal yang patut di apresiasi bila kita melihat dari sisi perkembangan industri voice over, khususnya bila kita melihat dari sisi bagaimana voice over dapat memberikan pekerjaan bagi banyak orang.
Namun laju perkembangan yang begitu pesat ini masih begitu tertinggal dengan industri voice over yang ada di luar negeri, khususnya di negara-negara maju. Kenapa bisa begitu? Selain karena mereka telah memulai indsutri ini lebih dahulu, perkembangan industri voice over tentunya juga ditunjang oleh perkembangan industri teknologi lain seperti yang telah kami tuliskan dalam blog Perkembangan Voice Over Indonesia : Dari Ferry Fadly Sampai Bimoky.
Dapat dikatakan bahwa mereka adalah produsen alat-alat yang menunjang industri mereka sendiri, sedangkan kita masih masih dalam tahap konsumen. Inilah yang menyebabkan mengapa industri voice over di Indonesia selalu ketinggalan beberapa langkah dibelakang negara-negara maju lainnya.
Selain ketertinggalan ini, stigma di Indonesia yang masih menganggap bahwa voice over talent bukan merupakan pekerjaan utama menyebabkan banyak pekerja dalam industri ini yang terkesan tidak all out dalam investasinya. Tentunya ini merupakan hal yang relatif, karena didasarkan kepada kemauan dan kemapuan voice over talent itu sendiri dalam berinvestasi.
Bukan berarti bahwa untuk menjadi voice over talent yang baik harus memiliki ISDN atau Source-Connect sendiri, karena ini bukanlah alat utama. Sadarlah bahwa peralatan utama kalian adalah alat perekaman suara (microphone, audio interface, pre amp, acoustic treatment studio, daw) dan kemampuan dalam editing, mixing, dan mastering. Bersungguh-sungguhlah dalam melakukan investasi pada alat primer yang kalian butuhkan tentunya sesuai dengan kemampuan dan kemauan anda.
Setelah anda berinvestasi untuk menunjang hasil perekaman anda lebih baik, barulah anda mulai memikirkan untuk bagaimana cara anda dapat memanjakan client anda. Tentunya menggunakan ISDN dan Source-Connect merupakan pilihan yang mewah, namun apakah worth?
Bagi Inavoice, tentunya akan sangat worth bila kita memiliki alat tersebut, namun pastikan bahwa bila anda akan membeli dan menggunakan alat tersebut, anda telah mampu mengoprasikannya, dan tidak menyianyiakannya. Dengan harga yang relatif mahal, kita harus berpikir berulang kali dengan pertanyaan dasar, yaitu ‘betulkah aku sudah membutuhkannya?’.
Bila jawabannya tidak, maka ada beberapa pilihan solusi yang mampu menjembatani ISDN dan Source-Connect, yaitu menggunakan Google Hangout dan Skype. Untuk penjelasannya yang cukup panjang dan lebar, anda bisa membacanya dalam artikel Voice Over Remote Recording System - Direct Talentmu #Dirumahaja.
Tentunya menggunakan Google Hangout dan Skype memiliki kekurangan tersendiri, yaitu client tidak dapat melakukan perekaman secara langsung di studio yang berbeda. Dengan menggunakan kedua alat ini, client hanya mampu memonitoring proses pembacaan narasi voice over saja, kita sebagai voice over talent tetap harus mengirimkan data voice over kepada client.
Faktor external yang mungkin dapat mengganggu proses perekaman remote recording dengan menggunakan baik ISDN, Source-Connect, Google Hangout, atau bahkan Skype adalah koneksi internet di Indonesia yang kecepatannya sampai saat ini masih dipertanyakan.
Tentu saja, sebagai voice over talent, sebelum mengupgrade jasa anda dengan system perekaman remote recording, dipastikan bahwa anda harus memiliki koneksi internet yang cepat dan stabil. Namun adakah provider internet yang cepat di Indonesia? Atau kita harus merujuk ke pertanyaan salah satu petinggi negara yaitu “internet cepat buat apa?”.
Dari artikel yang cukup panjang ini, kita harus menyadari bahwa dengan perkembangan industri voice over Indonesia yang begitu pesat, kita dituntut untuk terus meningkatkan pelayanan kita, tidak hanya dar hasil kualitas perekamannya saja, namun juga bagaimana cara menjaga client untuk tetap nyaman dalam berkomunikasi dengan kita di sebuah project. Untuk menunjang hal ini, ada tools bernama voice over internet protocol. Semoga artikel ini cukup menjelaskan hal tersebut.