Updated: 26 Jan 2022     Author: Jatmiko Kresnatama     Comments: 0     English   |   Bahasa

5 Kesalahan yang Harus Dihindari Voice Over Talent

  1. Home
  2. Voice Over Blog

Contoh beberapa kesalahan yang banyak sekali dilakukan oleh voice over talent dan saran untuk mengatasi kesalahan tersebut. Inavoice selaku Voice Over Agency Indonesia mencoba menghimpun data dari pengalaman kami yang sudah berkecimpung cukup lama di industri Voice Over Indonesia.

 

Keynote dalam tulisan ini :

  1. Tidak Memiliki Perencanaan Bisnis Yang Baik
  2. Membuat Demo Rekaman Suara Amatir
  3. Melakukan Segala Hal Sendiri
  4. Berlebihan dan Salah Berekspektasi
  5. Malas dan Tidak Berlatih Vocal Secara Konsisten

Semua orang membuat kesalahan, terutama ketika mereka baru pertama kali memulai. Membuat setidaknya satu kesalahan suara bagi voice over talent pemula adalah sebuah kepastian dalam industri ini, apa yang membedakan seorang voice over talent yang sukses adalah kemampuan mereka untuk menyadari kesalahan dan mengatasi masalah yang datang secara cepat dan cermat.

Henry Lennon
Co-Founder Inavoice
 

Voice over adalah teknik produksi di mana seorang aktor suara menjajakan suaranya untuk dokumenter, film, buku audio, acara TV, video game, dan video perusahaan. Ini mungkin terlihat seperti easy money, tetapi hal ini jauh melebihi dari sekadar mampu berbicara dengan jelas ke mikrofon. Sebaliknya, ini tentang memiliki suara yang nyata dan ekspresif, dan yang terpenting, mampu untuk menyampaikan pesan dalam naskah voice over dengan baik.

Selanjutnya baca untuk mengetahui problem dan saran untuk memperbaiki kesalahan voice over talent yang dapat dihindari — jadi kamu tidak harus selalu belajar dengan cara yang sulit! Jadi, jika kamu adalah calon voice over talent, berikut adalah beberapa kesalahan umum yang harus kamu hindari untuk berhasil dalam profesi ini.

Baca Juga : 14 Tips Latihan Voice Over

 

1. Tidak Memiliki Perencanaan Bisnis yang Baik

Jadi, kamu tidak pernah memikirkan karir voice over sebagai bisnis? Nah, kenapa tidak?
 
Melakukan voice over sesekali memang menyenangkan, tetapi tentu tidak menguntungkan. Kalau kamu tidak melihat suaramu sebagai sebuah modal bisnis, dan dirimu sendiri adalah seorang pengusaha, maka karirmu sabagai voice over talent tidak akan berlanjut, atau bisa dibilang bukan sebagai karir jangka panjang. Perencanaan bisnis terhadap karir voice overmu juga merupakan cara untuk membedakan dirimu dari voice over talent lain. Hal ini bisa menjadi alat utama untuk menciptakan personal brand sebagai voice over talent, yang tidak hanya dapat dihubungkan dengan audiens, tetapi juga dapat diidentifikasi dengan mudah oleh para klien.
 
 
Di sinilah branding berperan. Kamu mungkin berpikir bahwa hanya raksasa teknologi seperti Apple atau Facebook yang perlu khawatir tentang logo, dan situs web, tetapi pikirkan lagi! Setiap bisnis, termasuk bisnis voice over perlu memiliki keaslian dan sebuah otoritas merek yang jelas.
 
Banyak sekali voice over talent yang mengabaikan sisi bisnis dalam industri voice over. Mereka tidak menganggap karir mereka cukup serius dan, dengan demikian, gagal menghasilkan banyak uang dalam pekerjaan mereka. Sangat penting untuk memahami bagaimana sisi bisnis voice over bekerja. Jangan menganggap dirimu sebagai karyawan tetapi seorang profesional yang menjual jasanya. Pasarkan dirimu, siapkan rencana tarif untuk jasa, dan bekerja sesuai dengan rencana bisnis yang kamu miliki. Selain itu, kamu juga tidak bisa mengharapkan klien untuk melakukan pembayaran tepat waktu jika kamu lupa mengeluarkan invoice dengan persyaratan yang tepat.

 

2. Membuat Demo Rekaman Suara Amatir

Demo suaramu adalah CV atau resume bagi karir voice overmu. Demo juga adalah “calling card” untuk suaramu. Jadi, ketika kamu tidak mengedepankan yang terbaik dalam membuat demo suara, kami pasti akan kehilangan peluang.
 
Demo voice over yang tepat tidak hanya soal audio yang bersih dan jernih, itu mungkin penting secara teknis, tetapi demo suara juga harus bisa memikat pendengar dan memamerkan keterampilan vokalmu secara langsung. Bekerja dengan pelatih voice over professional mungkin bisa membantu mempersiapkan dirimu untuk merekam demo pertama. Para profesional voice over ini adalah sumber yang sangat bermanfaat bagi aktor suara dari semua tingkatan untuk membuka keterampilan baru, mengidentifikasi celah yang perlu peningkatan, dan untuk menangkap kesalahan voice over pemula lainnya sejak dini. Setelah bekerja dengan pelatih voice over, kamu akan siap untuk merekam demo suara jagoan dalam waktu singkat.
 
 
Selain itu, jangan pernah sekali pun berpikir untuk memproduksi sendiri demo suaramu. Apalagi menggunakan handphone. Mungkin kamu berpikir kalau dengan merekam demo suara secara mandiri, kamu bisa menghemat waktu dan uang. Tetapi, percayalah, bahwa itu merupakan salah satu kesalahan besar buat karir voice overmu. Kecuali kamu memiliki ekspertise dalam bidang teknik audio, produksi, dan editing, jangan pernah berpikir untuk membuat demo suara secara mandiri.
 
Kamu bisa mencari teman yang memiliki keahlian tersebut untuk membantumu membuat rekaman demo suara yang proper atau kamu bisa juga datang studio rekaman terdekat untuk menyewa tempat dan melakukan rekaman dengan layak. Studio Inavoice juga menyediakan rental untuk membantu kamu membuat demo suara dengan baik. Selain dilengkapi dengan peralatan dan acoustic room yang proper, studio kami juga dinahkodai oleh para profesional yang sudah berpengalaman dalam mengerjakan rekaman voice over.

Baca Juga : Tips Untuk Memilih Alat Merekam Voice Over

 

Pro tips: Jangan mengandalkan satu demo untuk semua jenis dan gaya suara. Klien adalah orang-orang yang sibuk dan tidak selalu punya waktu untuk mendengarkan seluruh demo reel. Lebih baik pisahkan demo suaramu berdasarkan tema atau keahlian tertentu seperti video internet, e-learning, penyiar, atau conversational. Saat klien mencari aktor suara dengan kualitas khusus ini di Inavoice misalnya, demo suaramu yang disesuaikan akan ditempatkan pada posisi yang lebih baik untuk ditemukan dan diundang untuk mengikuti audisi.

 

3. Melakukan Segala Hal Sendirian

Ketika kita membaca tentang Elon Musk, Richard Branson, Arianna Huffington, dan semua raksasa bisnis lainnya -- kita langsung melihat seorang juara tunggal. Sama seperti tradisi sastra lama di mana para pahlawan menang sendirian, legenda kita dalam bisnis juga sangat sering digambarkan sebagai pahlawan tunggal.
 
 
Mitologi dan idealisasi semacam ini dari pahlawan tunggal dalam bisnis telah mendorong gelombang baru para pengusaha yang menyebut diri mereka dengan istilah "solopreneur." Kita terbiasa mengidealkan wirausahawan yang melakukannya sendiri dan tidak membutuhkan tim atau dukungan.
 
Faktanya, mereka tidak melakukan semua hal sendirian. Mereka memiliki rekan, partner dan tim yang saling bahu-membahu untuk membesarkan sebuah bisnis. Sama seperti bisnis lainnya, voice over juga tidak lepas dari hal tersebut. Kamu tidak perlu sibuk untuk mengurus segalanya sendirian. Merekam demo suara sendiri, melakukan post production sendiri, marketing sendiri, dan bahkan mengatur administrasi sendiri. Yang perlu kamu lakukan adalah menemukan teman dan orang-orang yang cocok sesuai dengan keahlian mereka masing-masing. Fokuslah kepada pengembangan teknik vokal dan jenis-jenis suara yang ada di indsutri voice over, dan biarkan orang lain memikirkan pekerjaan lainnya.

 

4. Berlebihan dan Salah dalam Berekspektasi

Voice over talent menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki peningkatan peminat yang tinggi, khususnya sejak masa-masa pandemi covid-19 yang membuat banyak orang harus bekerja dari rumah, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Iming-iming “kemudahan” dan fleksibilitas dalam mengerjakan project voice over, ditambah dengan bayaran yang cukup menggiurkan untuk pekerjaan yang dianggap tidak perlu banyak effort, membuat voice over talent menjadi salah satu impian pekerjaan yang lumayan populer.
 
Satu kesalahan besar yang dilakukan banyak orang adalah berpikir untuk masuk ke dalam industri voice over karena beberapa alasan yang salah. Misalnya, seseorang memberi tahu kalau kamu memiliki suara yang bagus. Kamu bisa saja mengisi berbagai macam suara untuk iklan. Tapi, apakah itu satu-satunya hal penting untuk karir voice over yang sukses dan menguntungkan? Tentu saja tidak.
 
 
Suara bagus hanyalah salah satu aset, tetapi ada hal-hal lain yang jauh lebih penting bagi kesuksesan karir voice overmu. Suara dengan kemampuan bercerita yang hebat adalah yang terpenting. Selain itu, para klien bersedia membayar untuk mereka yang mampu menghubungkan pemirsa dengan suara yang memberikan kesan. Itu adalah bakat sejati bagi mereka.
 
Oleh karena itu, sama seperti pekerjaan atau bisnis lainnya, diperlukan usaha dan strategi yang tepat untuk menjadi seorang voice over talent yang sukses, kamu perlu menampilkan diri sebagai aktor suara dan menonjolkan keterampilan bercerita dengan baik. Voice over talent sama seperti seniman. Fokuslah bekerja untuk berkarya, itu yang paling utama. Jangan sekali-kali menjadi voice over talent untuk “easy money” atau popularitas belaka. Karena mau bagaimana pun bagusnya suaramu, akan terdengar seperti suara pada umumnya apabila kamu salah dalam menentukan tujuan dalam berkarya.

 

5. Malas dan Tidak Berlatih Vokal Secara Konsisten

Akting suara membutuhkan lebih dari sekadar bakat alami. Kamu bisa memiliki suara yang terdengar paling menyenangkan di dunia, tetapi jika cara penyampaiannya tidak tepat, kemungkinan kamu tidak akan mendapatkan project voice over. Kabar baiknya adalah bakat mentah dapat diasah dengan bantuan voice over coach dan banyak latihan.

Jika memakai pelatih suara tidak sesuai dengan budget, ada beberapa tips latihan suara yang beredar di internet, youtube, dan blog Inavoice yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan vokal dan meningkatkan tingkat kenyamanan kamu di depan mikrofon.

Gaya bicara conversational adalah gaya voice over yang paling sering diminta dan sekaligus paling sulit untuk dikuasai. Agar lebih nyaman dengan suaramu, cobalah membaca buku, majalah, quotes, atau bahkan resep masakan dengan lantang. Berpura-puralah membacakannya untuk orang lain, dan jika sudah percaya diri, bacakan benar-benar di depan orang lain! Dengan latihan, kamu akan terbiasa dengan ritme alami dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa yang diperlukan untuk menyampaikan gaya membaca conversational.

Untuk penguasaan karakter atau penguasaan peran baru atau gaya vokal, salah satu cara untuk meningkatkan keahlian adalah melalui eksposur dan pengulangan. Saat kamu mendengarkan radio di mobil, atau podcast, coba ulangi gaya dan tempo suara yang kamu dengar selama iklan. Kamu juga bisa mencoba melatih suara animasi yang kamu tonton di kartun pagi. Setelah merasa nyaman, cobalah melakukan rekaman suara dengan naskah yang sama namun dengan gaya vokalmu sendiri, agar tercipta identitas suara yang hanya kamu yang punya.

Personifikasi akan terdengar baik-baik saja saat kamu berlatih dan bekerja untuk mendapatkan keterampilan baru, tetapi jika menyangkut demo dan audisi, orisinalitas lah yang akan menjadi pembeda.