Teman-teman tentu sudah tidak asing dengan hal ini, karena inavoice yang bergerak dalam industri voice over Indonesia selalu memberikan informasi mengenai pentingnya theater of mind bagi voice talent.
Theater of mind adalah panggung sandiwara yang ada dalam benak target audiens yang mendengarkan voice over. Theater of mind merupakan istilah yang berkembang semenjak dunia broadcasting, khususnya radio mengalami peak di industrinya. Panggung inilah yang mampu memastikan pesan dari voice over dapat tersampaikan dengan baik.
Seperti yang telah disampaikan di atas, voice over talent tidak dapat dilepaskan dari dunia voice acting. Kunci kesuksesan profesi ini tidak sekedar mampu membaca dengan baik, namun harus mampu berakting dengan baik.
Berakting melalui suara dengan baik, diharapkan mampu membentuk kedekatan dan theater of mind dari target audiens. Adanya kedekatan dengan target audiens, maka merupakan kunci kesuksesan pesan dapat tersampaikan dengan baik.
Ada beberapa tips berlatih memahami theater of mind yang pernah dituliskan oleh Inavoice.com. Tips tersebut pernah kami tuliskan dalam blog Tips Voice Over Talent : Pahami Apa Itu Theater of Mind. Silahkan klik link yang telah kami berikan tersebut untuk memahaminya lebih dalam.
Setelah teman-teman memahami berapa lama durasi naskah yang diberikan oleh client, dan pada siapa teman-teman akan berbicara melalui naskah tersebut, hal lain yang wajib teman-teman pahami adalah berlatih memberi jeda pada naskah.
Seharusnya, memberi jeda pada naskah merupakan pekerjaan client yang harus diselesaikan sebelum naskah dikirimkan. Namun tidak banyak client yang memahami hal ini, dan kebanyakan client memberikan keleluasaan pada talent untuk berimprovisasi melalui naskah yang telah ditulis.
Memberi jeda pada naskah sebelum melakukan perekaman tentunya memberikan banyak sekali keuntungan. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :
Mau tidak mau untuk melakukan hal ini pada sebuah project voice over, teman-teman talent harus membaca naskah dengan baik dan benar, memahaminya dengan sempurna (baik pesan apa yang terkandung dalam script, dan pada siapa anda berbicara), menanyakan harapan durasi pada client atau menanyakan produk voice over ini akan didistribusikan melalui channel apa.
Namun, untuk melakukan hal ini tentu teman-teman tidak perlu menunggu project voice over untuk datang terlebih dahulu. Teman-teman dapat menggunakan naskah voice over yang telah kalian miliki, atau disediakan oleh inavoice.com.
Penting bagi voice over talent memhami apa itu lisensi voice over, dan hak distribusi voice over talent melalui lisensi dari setiap project nya. Ini mendesak karena sampai saat ini belum ada standarisasi dalam industri voice over di Indonesia.
Lisensi voice over dengan singkat dapat diartikan sebagai kemana produk voice over itu akan ditayangkan, dan tentunya apa fungsi voice over tersebut.
Coba tanyakan pada diri anda ketika anda mendapatkan sebuah naskah dari client. Apa fungsi voice over ini, apakah bermaksud untuk menjual? Atau memberikan pengetahuan? Dsb. Juga tanyakan pada client anda, media apa yang akan digunakan dalam distribusi produk ini, apakah sosial media? TV? Radio? Atau hanya event internal seperti meeting mingguan, atau presentasi progress internal karyawan pada dewan perusahaan.
Seakan hal ini tidak penting, namun bagi saya ini merupakan hal yang penting digunakan untuk menentukan :
Saya tidak ingin berkomentar lebih jauh mengenai cara anda menentukan rate voice over melalui lisensi produk voice over yang datang pada anda sebagai sebuah project. Namun anda harus betul-betul memperhatikan hal ini, karena salah step dari awal, tentunya akan membuat karir voice over anda stuck.
Perbedaan harga voice over juga yang menjadi sorotan saya selama ini, karena sungguh timpangnya perbedaan antara rate voice over talent senior dengan junior. Terkesan bahwa Rate talent senior menitikberatkan pada kualitas, sedangkan rate talent junior menitik beratkan pada kuantitas.
Ini memang disebut sebagai bentuk segmentasi industri, namun dengan barrier ini, tentunya membuat dampak yang kurang baik, khususnya bagi talent senior yang kini semakin sulit bersaing dengan talent junior yang memiliki rate sangat rendah.
Client, dengan segala macam keluguannya tentu akan lebih memilih talent yang baru saja berkecimpung. Mari bertanya, bagaimana cara telent senior akan survive menghadapi hal ini? Dan bagaimana talent junior bisa menambah jumlah rate projectnya bila dari awal menghargai dirinya dengan rendah? Pertanyaan yang menarik ya.
Saya hanya ingin memberi informasi bahwa, tentu anda tidak dapat menghargai jasa anda sama bila produk voice over yang anda buat untuk kepentingan internal corporate bila dibandingkan dengan produk voice over yang ditujukan untuk commercial.
Pastikan bahwa anda telah memahami tentang lisensi voice over ini. Bila anda masih kurang yakin, silahkan membaca artikel yang pernah saya tulis untuk inavoice yaitu Lisensi Project yang Menentukan Gaji Voice Over Talent.
Hal yang kerap terjadi setelah talenta pengisi suara berlatih menirukan suara dan mendengarkan banyak referensi voice over adalah, kehilangan krisis kepercayaan diri sebagai voice over talent. Ini merupakan hal yang gawat, dan harus segera dihilangkan dalam pikiran.
Mengapa menjadi gawat? Pada tahapan ini, orang akan berpikir bahwa, “wah si A bagus ya, si B juga bagus banget loh suaranya, Apalagi si C, si D, si Z.” dan begitu terus sampai anda mengurangi kepercayaan diri anda sebagai voice over talent.
Percayalah bahwa setiap orang memiliki karakter suara yang berbeda, dan akan selalu ada pasar untuk karakter suara yang berbeda-beda pula. Namun bila anda terus menekankan hal ini berlebihan, anda akan berada dalam toxic positivity, yang juga tidak baik untuk anda.
Lantas apa yang harus anda lakukan? Anda harus mampu membedakan diri anda dengan voice talent yang lain. Temukan dimana letak special anda, dan enhance hal yang spesial dalam diri anda. Dari hal inilah, anda akan stands out dari voice over talent yang lain.
Bagaimana cara anda bisa mengetahui apa yang spesial dalam diri anda? Lakukan semua tips dalam artikel ini, dan yang paling penting adalah anda harus berlatih peran.
Mungkin sebagian orang menggangap bahwa mampu memerankan banyak karakter merupakan hal yang baik untuk berjualan suara. Apakah hal ini benar?
Menurut saya, ada benarnya. Tentunya ada client yang akan sangat suka dengan voice talent yang mampu memerankan banyak karakter. Namun, bukankah hal ini yang ingin dicoba oleh semua voice talent? Lantas apa yang membedakan anda dengan voice talent lain?
Masih ingat konsep think outside the box pada tips voice over 5? Apakah anda pernah berpikir dengan memiliki speciality pada peran tertentu juga merupakan hal yang baik? Mari saya contohkan.
Kemana kita akan mencari baju untuk dibeli? Mungkin kita bisa menyebut Ramayana, berbagai nama mall tenar, nama distro, atau sebagainya. Namun kalau saya bertanya, kemana kita akan membeli pakaian bertema street wear? Kita akan langsung menjawab Stussy, Supreme, Deerdana, dsb.
Inilah yang saya maksud dengan peran. Ketika ada pertanyaan, kemana kita akan mencari voice over talent? Mungkin banyak orang yang akan menjawab, Inavoice.com, dan berbagai macam platform atau digital voice over agency lain. Namun ketika orang bertanya, siapa voice talent yang tepat untuk memerankan karakter ibu / bapak / kepala sekolah / anak gaul / announcer / tetangga riweuh / dsb? Pilihan jawabannya hanya 2, yang pertama, “cari aja di Inavoice” atau “Si B”.
Faktanya, untuk menjawab pertanyaan kedua ini sangat sulit bagi client, karena begitu generalnya kemampuan voice over talent di Indonesia. Hampir semua orang mampu memerankan semua karakter. Dan yang paling penting, tidak ada voice over talent spesifik yang memiliki kekhususan dalam memerankan suatu karakter.
Bila anda benar-benar memahami maksud saya, ada beberapa step yang perlu anda ketahui dan anda lakukan. Step tersebut antara lain :
Kini, tidak melulu orang yang dapat melakukan banyak hal adalah orang yang laku dipasaran. Justru orang yang sangat special dalam melakukan sesuatu yang kini di cari orang. Semua orang bisa membeli sepatu, tapi kenapa kita memilih untuk membeli sepatu nike, dibanding yang lain merupakan pilihan customer (dalam hal voice over disebut client) dalam melihat speciality nike pada branding yang dia berikan.
Apa itu? Bagi yang belum memahami konsep ini kita harus menarik kembali pada konsep apa itu branding. Branding adalah proses pemberian makna pada calon komunikan, atau dalam hal ini disebut sebagai target customer kita sebagai talent, melalui stimulan atau pesan yang kita buat dengan sedemikian rupa.
Menurut Pak Bi (pakar branding profesional di Indonesia) dalam wawancaranya dengan Helmy Yahya, apapun yang memiliki nama dapat melakukan branding. Ada beberapa jenis branding, dan untuk mempersingkat waktu, branding paling tepat untuk voice over talent adalah personal branding.
Personal branding adalah proses pemberian makna pada profesi yang kita lakukan pada calon target audiens. Disini jelas bahwa kita harus memberikan pesan pada calon pengguna jasa kita tentang :
Semua hal ini dapat teman-teman rangkum dalam sebuah kalimat. Kalimat yang apik, dan ciamik tersebut dinamakan Brand statement.
Menurut Stephen Houraghn (pakar branding dari Brand Maskter Academy), brand statement harus mampu menjawab 6 hal tersebut. Sebagai contoh, Inilah brand statement dari Inavoice.com :
We help people in the creative industry who have full awareness of the importance of quality audio to achieve quicker, safer, and better partners to produce voice over and background music.
Unlike other voice over creators or post-production services, our solution is a SMART OFFER for the better experience in your audio services that include 24 hours express production, unlimited revision editing, free voice over consultancy, and a 100% Moneyback Guarantee.
Terdapat banyak sekali keuntungan ketika teman-teman melakukan personal branding sebagai voice over talent. Beberapa keuntungan tersebut antara lain :
Lantas bagaimana personal branding dapat dilakukan? Atau melalui media apa teman-teman dapat melakukan personal branding?
Media dalam proses branding disebut sebagai touch point, dimana disetiap touch point teman-teman harus memberikan stimulan / pesan terhadap bagaimana anda secara personal ingin diingat oleh client.
Manfaatkan touch point seperti sosial media seperti instagram, linkedin, facebook. Atau manfaatkan blog, youtube, podcast dsb. sebaik mungkin agar pesan anda dapat tersampaikan dengan sempurna.
Tentu, membuat pesan mengenai brand atau personal brand anda sebagai voice over talent anda harus dilatih secara terus menerus. Tentunya pesan mengenai brand anda tidak melulu harus dibuat dalam bentuk content cover voice over atau dubbing viral video. Ada banyak sekali yang dapat anda lakukan.
Baca Juga : Pentingnya Voice Over Dalam Proses Branding Bisnis
Bila pada tips voice over 12 kita telah sedikit membahas mengenai personal branding, maka tips no 13 ini lebih menitikberatkan pada cara anda memasarkan diri sambil membawa pesan dan nilai sesuai dengan yang telah anda pikirkan tentang bagaimana personal brand anda.
Ada beberapa cara yang works bagi anda untuk memasarkan diri sebagai voice over talent. Beberapa cara tersebut biasanya saya bagi menjadi 2, yaitu offline dan online.
Cara pemasaran offline yaitu dengan berkomunitas, dan tidak menutup peluang untuk berteman dengan orang lintas interest atau lintas studi. Pahami betul bahwa produk voice over dibutuhkan hampir disetiap lini industri. Jadi berteman dengan siapapun mungkin akan mendatangkan benefit bagi anda.
Mulai ikuti seminar, workshop, perkumpulan start up company, dsb. yang memungkinkan anda untuk berjejaring secara offline dengan banyak orang. Perkenalkan diri anda sebagai voice over talent seperti konsep brand anda. Bila ada yang belum mengetahui apa itu voice over talent, jelaskan secara rinci mengenai pekerjaan anda. Bila memungkinkan, bertukarlah no whatsapp, instagram, linkedin, atau apapun yang mampu membuat anda saling berinteraksi lebih dari sekedal pertemuan awal.
Memasarkan diri secara online, seperti yang telah disinggung sedikit pada tips voice over 12, anda harus mampu memasarkan diri anda melalui berbagai media sosial, blog, video distribution platform, podcast platform, dsb yang paling sesuai dengan karakter anda.
Jangan memaksakan anda untuk menulis blog, bila anda tidak menyukainya. Jangan paksakan anda untuk membuat video bila anda juga tidak menyukainya. Pastikan anda mengetahui media apa yang anda gunakan sesuai dengan kemampuan anda.
Bila anda merasa excel dalam bidang suara, gunakan clubhouse, spotify for podcaster, soundcloud, dsb. Lalu distribusikan ini pada sosial media anda yang lain.
Pastikan bahwa anda memiliki banyak touch point untuk bersinggungan langsung dengan calon client anda. Pastikan bahwa setiap pesan yang akan anda sampaikan melalui touch point tersebut sudah mewakili personal brand anda.
Jangan melulu membuat content cover voice over atau dubbing viral video, belum tentu content tersebut sesuai dengan kebutuhan personal brand anda.
Memasarkan diri tentu bertujuan untuk mendapatkan sales pada project. Mungkin akan muncul pernyataan, “bagaimana mungkin saya meningkatkan sales, follower saya kan belum banyak”.
Follower banyak atau sedikit bukan menjadi penghalang. Anda bisa menggunakan fitur facebook ads, instagram ads, dan ads di setiap platform sosial media yang ada. Anda bisa menggunakan Google Adword bila anda memiliki blog, dsb. Ada pepatah dalam dunia digital yang mengatakan :
“Bila anda memiliki uang, maka gunakanlah ads pada setiap platform untuk menunjang proses branding dan marketing anda. Bila anda tidak memiliki uang, tapi anda memiliki waktu yang cukup luang, fokuslah pada proses branding dan marketing anda secara organic. Proses branding dan marketing secara organic tentu butuh kesabaran.”
Setelah semua dipelajari, dan semua diterapkan maka anda telah siap menjadi voice over talent yang baik, dengan pengetahuan yang saya rasa lebih dibandingkan orang yang tidak membacanya. Lantas apa yang perlu dilakukan bila anda telah mempelajari ini semua?
Berdoa dan terus berusaha tentu akan mengingatkan kita tentang bagaimana kita harus berjuang menjalani hidup. Bila kesempatan belum muncul, berusahalah untuk menciptakan peluang. Bila sudah berusaha menciptakan peluang berdoalah, agar ada rejeki yang mampir dari peluang yang telah teman-teman ciptakan.
Tulisan ini begitu panjang. Saya menulisnya dari jam 02.00 - 09.30. Saya tau tulisan ini akan membuat anda bosan. Saya tau itu. Seperti yang telah saya tulis di atas, determinasi merupakan salah satu kunci kesuksesan. Kunci kesuksesan Kobe Bryant, Christiano Ronaldo, Michael Jordan menurut biografi yang saya baca didasarkan pada determinasi.
Ada 2 tipe orang di dunia ini menurut Simon Sinek. Dia mengandaikan dalam sebuah antrian menuju “free Bagel”. Ada orang bertipe seperti orang A yang berkata, antriannya panjang, sehingga orang tersebut tidak mau mendapatkan “free bagel”.
Namun ada orang bertipe B, yang dengan bersemangat akan berteriak, “Dude, it’s a free bagel”, dia lalu mengantri seberapapun panjangnya antrian.
Jadi, anda termasuk orang yang mana? A atau B? Kalau saya, dalam hati akan berteriak, “Wah ini ada 14 tips latihan voice over yang baik dari inavoice di share gratis dan gak perlu ikut workshop nii! Gas lah kita baca!”
Sampai jumpa pada artikel selanjutnya.